13 dari 44
8.11 Kementerian Riset dan Teknologi
Fungsi: a perumusan dan penetapan kebijakan di bidang riset dan teknologi;
b koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang riset dan teknologi; c pengelolaan barang milikkekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Riset dan Teknologi; dan d pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Riset dan
Teknologi. Peran dalam mitigasi bencana banjir bandang:
mengakomodir masukan berdasarkan hasil penelitian dari BPPT, LIPI, dan LAPAN tentang wilayah yang rawan banjir bandang;
membantu penyediaan anggaran yang memadai untuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BBPT, LIPI dan LAPAN terkait dengan bencana banjir bandang.
8.12 Kementerian Sosial
Fungsi: a perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang sosial;
b pengelolaan barang milikkekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Sosial;
c pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Sosial; d pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian
Sosial di daerah; dan e pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.
Peran dalam mitigasi bencana banjir bandang: pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, dan papan untuk para
pengungsi yang menjadi korban bencana banjir bandang; penyediaan shelter bagi korban bencana banjir bandang bekerja sama dengan
instansi lain dan masyarakat setempat.
8.13 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PU
Fungsi: a perumusan kebijakan di bidang sumber daya air sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang meliputi konservasi, pendayagunaan, dan pengendalian daya rusak pada sungai, danau, waduk, bendungan, irigasi, air tanah, air baku, rawa,
tambak dan pantai; b pelaksanaan kebijakan di bidang sumber daya air sesuai peraturan perundang-
undangan yang meliputi penyusunan program dan anggaran, evaluasi kinerja pelaksanaan kebijakan, pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasi, serta
penanggulangan darurat dan rehabilitasi kerusakan infrastruktur sumber daya air akibat bencana alam;
c penyusunan prosedur standar dan kriteria dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya air;
d pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sumber daya air sesuai peraturan perundang-undangan meliputi pembinaan hidrologi, perencanaan wilayah sungai,
pembinaan pelaksanaan konstruksi, pembinaan aset sumber daya air, pembinaan operasi dan pemeliharaan, pengendalian pemanfaatan, pembinaan kelembagaan
pemberdayaan masyarakat; dan
e pelaksanaan administrasi dalam lingkup kerja di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
14 dari 44
Peran dalam mitigasi bencana banjir bandang: penanggulangan darurat dan rehabilitasi kerusakan bendungan, bendung, sarana
pendukung air bersih, sarana pendukung air minum, akibat bencana banjir bandang; perencanaan pengelolaan sumber daya air wilayah sungai;
membantu pemeliharaan wilayah sungai dan kualitas air; pembinaan kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat di bidang sumber daya air.
8.14 Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PU
Fungsi: a perumusan Jakstra di bidang Bina Marga, meliputi penyelenggaraan jalan nasional,
provinsi, kabupaten, kota, dan desa; b pelaksanaan Jakstra penyelenggaraan Bina Marga termasuk penyusunan program
dan anggaran, evaluasi kinerja pelaksanaan kebijakan, pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasi serta penanggulangan darurat dan rehabilitasi
kerusakan jalan akibat bencana alam; c penyusunan norma, standar, pedoman, prosedur, dan kriteria di bidang bina marga;
d pemberian bimbingan teknis dan evaluasi bidang bina marga termasuk pembinaan sistem jaringan jalan provinsi, kabupaten, kota, dan desa termasuk pembinaan
kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat; e pengembangan kemampuan teknis di bidang bina marga; dan
f pelaksanaan administrasi direktorat jenderal bina marga. Peran dalam mitigasi bencana banjir bandang:
penanggulangan darurat dan rehabilitasi kerusakan jalan, jembatan dan aksesibilitas lainnya, yang rusak akibat bencana banjir bandang;
perencanaan pengelolaan jalan dan jembatan, termasuk perencanaan jalur evakuasi dan petunjuk-petunjuk teknis lainnya;
bekerjasama dengan Dinas Tata Ruang, memantau pelaksanaan tata ruang dan pengembangan wilayah, sehingga
pembangunan yang dilaksanakan
tidak mengakibatkan kerusakan dan ketidakstabilan lingkungan;
pembinaan kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat di bidang jalan dan jembatan.
8.15 Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PU
Fungsi: a penyusunan kebijakan, program anggaran serta evaluasi kinerja pembangunan
bidang Cipta Karya; b pembinaan teknis dan penyusunan norma, standar, pedoman, dan manual untuk air
minum, air limbah, persampahan, drainase, teriminal, apsar dan fasos-fasum lainnya; c fasilitas pembangunan dan pengelolaan infrastruktur permukiman perkotaan dan
perdesaan; d pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasi air minum dan sanitasi melalui
kerjasama pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, serta standarisasi bidang permukiman, air minum, penyehatan lingkungan permukiman dan tata bangunan;
e penyediaan infrastruktur PU bagi pengembangan kawasan perumahan rakyat; f fasilitasi pembangunan rumah susun dalam rangka peremajaan kawasan;
g penyediaan infrastruktur permukiman untuk kawasan kumuhnelayan, perdesaan, daerah perbatasan, kawasan terpencil dan pulau-pulau kecil;
h penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air; i pembinaan teknis dan pengawasan pembangunan bangunan gedung dan
pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara;