Prinsip dasar lembaga negara yang berfungi untuk mitigas
6 dari 44
6.12 hunian sementara shelter penampungan sementara bagi korban bencana alam beserta sarana dan prasarana
pendukungnya baik melalui temporary shelter, semi permanents shelter, dan permanent shelter dengan menggunakan prinsip-prinsip penanggulangan bencana.
6.13 lembaga internasional organisasi yang berada dalam lingkup struktur organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa atau
yang menjalankan tugas mewakili
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau
organisasi internasional lainnya dan lembaga asing non pemerintah dari negara lain di luar Perserikatan
Bangsa-Bangsa.
6.14 lembaga usaha setiap badan hukum yang dapat berbentuk badan usaha milik negara, badan usaha milik
daerah, koperasi, atau swasta yang didirikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang menjalankan jenis usaha tetap dan terus menerus yang bekerja dan
berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6.15 longsor suatu proses perpindahan massa tanah atau batuan dengan arah miring dari kedudukan
semula sehingga terpisah dari massa yang mantap, karena pengaruh gravitasi, serangan arus, gempa, dan lain-lain, dengan jenis gerakan berbentuk rotasi dan translasi.
6.16 mitigasi serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik
maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
6.17 pemangku kepentingan stakeholder segenap pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan yang sedang diangkat.
6.18 pemerintah daerah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
6.19 pemerintah pusat Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintah negara Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
6.20 penataan ruang suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian
pemanfaatan ruang.
6.21 pengungsi orang atau kelompok orang yang terpaksa atau dipaksa keluar dari tempat tinggalnya untuk
jangka waktu yang belum bisa dipastikan sebagai akibat dampak buruk terjadinya bencana atau musibah.
6.22 peringatan dini serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang
kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.
7 dari 44
6.23 rawan bencana kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial,
budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi
kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu.
6.24 rehabilitasi perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat
yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada
wilayah pascabencana.