I. RINGKASAN
Stevia penting untuk dikembangkan, karena bernilai strategis sebagai sumber bahan pemanis pengganti gula yang rendah kalori. Pengembangan
stevia terkendala ketersediaan bibit yang terbatas.Perbanyakan melalui biji tidak disarankan karena tingkat perkecambahan yang rendah, sedangkan
perbanyakan melalui stek menyebabkan penurunan hasil. Teknologi kultur jaringan merupakan alternatif untuk memecahakan masalah ini. Hasil
penelitian sebelumnya, telah menghasilkan prosedur sterilisasi dan multiplikasi tunas dari berbagai eksplan dua genotif lokal dan dari vietnam
stevia, meskipun kecepatan multiplikasi yang belum memadai. Embriogenesis somatik merupakan metode dalam teknologi kultur jaringan
yang dapat memproduksi bibit dalam jumlah besar dalam waktu relatif singkat. Hasil percobaan pendahluan untuk induksi kalus sudah diperoleh,
namun tahap perkecambahan untuk memperoleh embrio perlu dilakukan. Karakterisasi kalus dan proses perkecambahan pada tahap embriogenesis
somatik adalah tahap penting yang harus dilalui untuk memperoleh embrio. Hasil penelitian yang diharapkan dalam jangka panjang adalah verietas
unggul stevia dengan hasil kandungan total iterpen glikosida tinggi, suatu bahan pemanis pada tananan stevia, sedangkan dalam jangka tahun berjalan
diperoleh metode perbanyakan stevia via embriogenesis somatik. Metode embriogenesis somatik stevia akan diajukan untuk memperoleh HKI. Tujuan
penelitian jangka panjang adalah memperoleh verietas unggul stevia dengan kandungan total iterpen glikosida tinggi dan tujuan jangka pendek adalah
memperoleh metode perkecambahan pada embriogenesis somatik. Program pemuliaan
in vitro stevia terdiri atas tiga tahap, yaitu: 1 eksplorasi keragaman genetik stevia, 2 identifikasi proses embryogenesis dan karakter
morfologi perkembangan eksplan selama proses embryogenesis dan 3 aklimatisasi dan uji penampilan agro-morfologi komponen hasil planlet stevia.
Tahap satu sudah dan sedang dilaksanakan mutagenesis dapat dilakukan setelah melihat hasil pada tahap 3.Metode penelitian yang diajukan Tahun I,
yaitu eksperimen jenis dan konsentrasi, zat pengatur tumbuh, dan periode kultur untuk proses perkecambahan embriogenesis somatik dari tahap kalus
menjadi embrio. Pada tahun II, planlet hasil proses embriogenesis somatik diaklimatisasi dan dianalisis karakter agro-morfologi serta komponen hasil,
134
termasuk kandungan total iterpen glikosida stevia. Tahun III penelitian diarahkan untuk memperluas variasi morfologi dan genetik olanlet Stevia
hasil Kultur jaringan dan pengujian lapangan.
II. PENDAHULUAN