20
Potensi timbulnya permasalahan tersebut menunjukkan bahwa perikatan kerja sama usaha modal ventura adalah berisiko tinggi terutama oleh sikap
oportunistik pihak-pihak yang terlibat. Oleh karena itu, kerjasama dalam PMV seharusnya dilakukan dalam sebuah perjanjian yang mengikat kedua belah pihak
lengkap dengan segala konsekuensi hukumnya sehingga diharapkan dapat menghindari atau paling tidak meminimalisir risiko yang mungkin timbul.
Perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak harus dapat melindungi kepentingan PMV dan PPU secara berimbang meski posisi PMV sebagai pihak
yang menyediakan fasilitas modal dan tenaga ahli, yang berhadapan dengan PPU sebagai pihak yang membutuhkan fasilitas modal pembiayaan dan tenaga ahli.
31
Karakteristik pengelolaan modal ventura yang demikian berbeda dengan pengelolaan pembiayaan modal lainnya membuat keberhasilan pengelolaan modal
ventura akan sangat ditentukan oleh proses transformasi dalam mekanisme suatu organisasi. Dalam kaitan ini, informasi sangatlah penting, dan informasi yang
asimetrik akan terjadi apabila salah satu pihak menguasai informasi yang lebih banyak. Proses transformasi tersebut kemudian akan melibatkan pihak-pihak yang
berkepentingan.
32
F. Metode Penelitian
Adapun yang menjadi metode penelitian dalam karya ilmiah ini adalah:
1. Jenis Penelitian
31
Ibid
32
Wibowo Tunardy, “Aspek Hukum Pembiayaan Modal Ventura Bagi Usaha Agribisnis Studi Kasus di Kota Tarakan”,
http:jurnalskripsitesis.wordpress.com20080727aspek-hukum- pembiayaan-modal-ventura-bagi-usaha-agribisnis-studi-kasus-di-kota-tarakan
diakses tanggal 30 Juni 2014.
21
Jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif, yaitu dengan meneliti bahan kepustakaan atau data sekunder yang meliputi buku-buku
serta norma-norma hukum yang terdapat pada peraturan perundang- undangan, asas-asas hukum, kaedah hukum dan sistematika hukum serta
mengkaji ketentuan perundang-undangan dan bahan hukum lainnya.
33
Sifat penelitian penulisan ini yaitu deskriptif analitis. Bersifat deskriptif maksudnya dari penelitian ini diharapkan diperoleh gambaran
secara rinci dan sistematis tentang permasalahan yang diteliti. Analitis dimaksudkan berdasarkan gambaran fakta yang diperoleh akan dilakukan
analisis secara cermat bagaimana menjawab permasalahan.
34
1. Sumber Data Data dalam penelitian ini diperoleh dengan mengumpulkan
data sekunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui studi dokumen terhadap bahan kepustakaan. Berdasarkan
kekuatan mengikatnya, bahan hukum untuk memperoleh data terbagi menjadi 3 tiga yaitu :
1 Bahan hukum primer adalah hukum yang mengikat dari sudut norma dasar, peraturan dasar dan peraturan
perundang-undangan.
35
Perpres No. 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan, Kepmenkeu No.
33
Ibrahim Johni, Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif, Malang: Bayu Media Publishing, 2005, hlm. 336.
34
Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum di Indonesia pada Akhir Abad ke-20, Bandung: Alumni, 1994, hlm. 101.
35
Soerjono Soekanto dan Sri Mulyadi, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tujuan Singkat
, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995, hlm. 55.
22
468KMK.0171995 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan, Permenkeu No.
18PMK.0102012 tentang Perusahaan Modal Ventura
, dan UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil
. 2 Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang
memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer
36
yang berupa buku, hasil-hasil penelitian dan atau karya ilmiah, hasil-hasil seminar atau pertemuan
ilmiah lainnya, pendapat pakar hukum yang erat kaitannya dengan obyek penelitian
.
3 Bahan hukum tersier adalah bahan-bahan hukum yang sifatnya penunjang untuk dapat memberikan petunjuk
dan penjelasan terhadap bahan hokum primer dan sekunder,
37
seperti jurnal hukum, jurnal ilmiah, kamus umum dan kamus hukum, surat kabar, internet serta
makalah-makalah yang berkaitan dengan obyek penelitian.
2. Teknik Pengumpulan Data Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian kepustakaan library research yaitu menghimpun data dengan melakukan penelaahan bahan
kepustakaan atau data sekunder yang meliputi bahan hokum
36
Ibid
37
Ibid
23
primer, sekunder dan tersier,
38
yaitu buku-buku, majalah-majalah, tulisan dan karangan ilmiah yang ada kaitannya dengan masalah
yang diteliti. Di samping itu juga digunakan studi dokumentasi yaitu cara memperoleh data melalui pengkajian dan penelaahan
terhadap catatan tertulis maupun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3. Analisis Data Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan
menguraikan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesa
kerja seperti yang disarankan data.
39
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menginventarisasi peraturan perundang-perundangan yang terkait
dengan persoalan yang menjadi obyek kajian. Data yang terkumpul akan diidentifikasikan kemudian dilakukan penganalisisan secara
kualitatif berupa pembahasan, antara berbagai data sekunder yang terkait dengan berbagai peraturan perundang-undangan dan bahan
hukum yang telah diinventarisir dan pada tahap
akhir akan
ditemukan hukum secara konkretnya, sehingga penarikan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan logika berpikir
38
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika, 1996, hlm. 14.
39
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993, hlm. 103.
24
deduktif, yang menganalisa peraturan perundang-undangan yang berlaku secara umum yang terkait dengan skripsi.
G. Sistematika Penulisan