Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur,Yang terdiri dari Kegiatan: Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan kegiatan:

LAKIP BAPEDALDA Kabupaten OKU TIMUR 2014 III.45 - Mengoptimalkan sumber dana APBD untuk mengimbangi dana bantuan yang jumlahnya relatif terbatas. b Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dengan satu kegiatan utama, yakni:

1. Koordinasi penilaian kota sehat Adipura

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang menjadi program unggulan dari Kementrian Negara lingkungan hidup republik indonesia, yang bertujuan untuk merangsang setiap pemerintah daerah yang bersih dan teduh dengan tidak mengabaikan kemajuan pembangunan. Seperti tahun sebelum nya dimana Kabupaten OKU TIMUR meraih penghargaan Adipura, tahun inipun kita dapat mempertahankannya, hal tersebut tentu menjadi kebanggaan kita semua. Oleh karena itu dilihat dari hasil pemenuhan target terhadap kinerja kegiatan dapat disimpulkan tingkat keberhasilan yang dicapai sebesar 99,92. Namun tentunya dengan dipertahankannya piala adipura tersebut masih terdapat Kendala-kendalayang secara teknik,apabila tidak diantisipasi maka akan berakibat fatal dimasa yang akan datang. Beberapa kendala dimaksud antara lain: - Belum optimalnya dukungan dari semua lapisan masyarakat dan instansi pemerintahan daerah. - Pada beberapa poin penilaian seperti pelaksanaan pengelolaan sampai 3R+1 dan pengomposan masih belum memadai - Tingkat keteduhan masih kurang pada titik – titik strategis penilaian adipura. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi,agar tidak menjadi bomerang bagi kemajuan kabupaten OKU TIMUR dimasa yang akan datang, seperti: - Melakukan sosialisasi secara berkala pada masyarakat tentang pentingnya kebersihan dan keteduhan, juga pada instansi pemerintah slalu melakukan koordinasi dan konsolidasi untuk mendukung program adipura secara menyeluruh - Melakukan penyuluhan,sosialisasi,pembinaan dan bimbingan teknik terhadap penanggung jawab titik pantau dan masyarakat untuk selalu LAKIP BAPEDALDA Kabupaten OKU TIMUR 2014 III.45 memasyarakatkan pengelolaan sampah melalui program 3R+1 Recycle,Reduse,Reuse,dan Recovery - Menggalakan program penanaman pohon bagi masyarakat melalui program one man one tree,sai jelma sai pohon. - Pelaksanaan kebijakan lingkungan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku terhadap upaya pemenuhan kebutuhan menjaga lingkungan dan pemanfaatan barang bekas menjadi suatu yang bernilai ekonomis. 3.Terwujudnya komunitas dunia usaha yang taat,berdisiplin dan berwawasan lingkungan Untuk mencapai sasaran diatas dilakukan beberapa programkegiatan penunjang,yaitu: a Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Pada Program ini terdapat 2 kegiatan yang dibiyai oleh dana DAK yaitu ;

1. Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan

Kegiatan ini merupakan pengadaan incenerator yang bertujuan untuk membantu menghancurkan limbah B3 seperi jarum suntik dan sampah sampah sejenis yang tidak dapat hancur secara alami d tanah dan jika di biarkan dapat merusak tanah.

2. Pengolahan limbah organik menjadi biogas

Kegiatan ini merupakan pengdaan Biogas yang bertujuan untuk memberikan energi alternatif pada daerah –daerah yang belum terjangkau oleh listrik, Biogas merupakan alat yang dapat merubah kotoran hewan menjadi energi yang berupa listrik dan gas yang dapat digunakan untuk memasak Biogas sudah terdistribusi semua namun realisasinya masih 0 dikarenakan beberapa faktor yang menghambat antara lain - Telambatnya pengajuan kontrak - Kurangnya koordiansi pihak ke 3 dengan pemerintah daerah - Pemasangan alat yang terlambat sehingga menghambat proses pencairan dana LAKIP BAPEDALDA Kabupaten OKU TIMUR 2014 III.45 Sedangkan kegiatan lainnya yang di danai APBD adalah 3. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menjamin sejauh mana kepatuhan dunia usaha dalam upaya penataan dan penerapan pelaksanaan dokumen lingkungan hidup AMDAL,UKLUPL,SPPL di kabupaten OKU TIMUR, dari lebih kurang 30 perusahaan baik itu kelas kecil home industry, menengah ataupun besar didapat hasil yang bervariatif,hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang menjadi kendala dan permasalahan diantara nya ; - Kurangnya sosialisasi terhadap penerapan kebijakan dibidang lingkungan hidup - Lingkungan hidup masih dianggap sebagai isu pinggiran - Belum optimalnya penegakan hukum lingkungan Untuk mengantisipasi kendala dan permasalahan di atas dapat diambil langkah-langkah konkret,seperti : - Melakukan sosialisasi dan penyuluhan terhadap kebijakan pengelolaan lingkungan hidup baik berupa Undang-undang, Peraturan pemerintah,Peraturan Menteri,Peraturan Gubernur ataupun peraturan Bupati. - Menjadikan lingkungan hidup sebagai isu utama dan strategis melalui media informasi baik cetak,maupun elektronik lainnya. - Dengan telah diundangkan nya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, dimana telah dibahas dan dicantumkan tentang ancaman pidana ataupun denda sehingga kedepan apabila terjadi pencemaran yang diakibatkan oleh suatu usaha dapat dilakukan tindakan hukum secara langsung

4. Kordinasi penyusunan AMDAL

Kegiatan ini merupakan kegiatan sekretariatan komisi AMDAL Kabupaten,dimana disini terdapat SDM yang berkompeten dan berkualitas dalam melakukan pengelolaan kebijakan lingkungan. Kegiatan ini dilakukan hanya apabila pada tahun tertentu terdapat suatu