sesuatu yang baru merupakan dorongan yang menjadi sebagian ciri kepribadiannya yang berbeda-beda pada setiap orang dan pada setiap tingkatan tahapan perkembangannya.
B. Tugas-Tugas Perkembangan
Perkembangan merupakan suatu proses yang menggambarkan perilaku kehidupan social psikologi manusia pada posisi yang harmonis di dalam lingkungan masyarakat yang
lebih luas dan kompleks. Oleh Havighurst perkembangan tersebut dinyatakan sebagai tugas yang harus dipelajari, dijalani, dan dikuasai oleh setiap individu dalam perjalanan hidupnya,
atau dengan perkataan lain perjalanan hidup manusia ditandai dengan berbagai tugas perkembangan yang harus ditempuh. Pada jenjang kehidupan remaja, seseorang telah berada
pada posisi yang cukup kompleks, di mana ia telah banyak menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya, seperti misalnya mengatasi sifat tergantung pada orang lain, memahami
norma pergaulan dengan teman sebaya, dan lain-lain. Secara sadar pada akhir masa anak- anak seorang individu berupaya untuk dapat bersikap dan berperilaku lebih dewasa. Hal ini
merupakan “tugas” yang cukup berat bagi para remaja untuk lebih menuntaskan tugas-tugas perkembangannya, sehubungan dengan semakin luas dan kompleksnya kondisi kehidupan
yang harus dihadapi. Tidak lagia ia mereka ingin dijuluki sebagai anak-anak, melainkan ingin dihargai dan diakui sebagai orang yang sudah dewasa. Dengan demikian para remaja
menjalani tugas mempersiapkan diri untuk dapat hidup dewasa, dalam arti mampu menghadapi masalah-masalah, bertindak dan beranggung jawab sendiri. Oleh karena itu,
tugas perkembangan pada masa remaja ini dipusatkan pada upaya untuk menanggulangi sikap dan pola perilaku kekanak-kanakan.
Tugas-tugas perkembangan tersebut oleh Havighurst dikaitkan dengan fungs belajar, karena pada hakikatnya perkembangan kehidupan manusia dipandang sebagai upaya
mempelajari norma kehidupan dan budaya masyarakat agar ia mereka mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik di dalam kehidupan nyata.
Untuk memahami jenis tugas perkembangan remaja, pelru dipahami hal-hal yang harus dilakukan oleh orang dewasa. Makna “dewasa” dapat diartikan dari berbagai segi,
sehingga dikenal istilah dewasa secara fisik, secara social, secara psikologis, dewasa menurut hokum, dan sebagainya. Setelah seseorang berusia 17 tahum dikatakan sebagai orang yang
telah dewasa dan dapat diartikan dewasa dari beberapa segi, baik dewasa dari segi fisik yang berarti orang itu telah siap untuk melaksanakan tugas-tugas reproduksi, dewasa dari segi
hokum yang berarti seseorang telah dapat dikenai aturan-aturan hukum atau telah harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai dengan hukum yang berlaku. Oleh karena
itu, jenis tugas perkembangan remaja itu pada dasarnya mencakup segala persiapan diri untuk memasuki jenjang dewasa, yang intinya bertolak dari tugas perkembangan fisik dan tugas
perkembangan sosio-psikologis. Havighurst Garrison, 1956 mengemukakan 10 jenis tugas perkembangan remaja yaitu:
1 Mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya secara lebih memuaskan dan matang
2 Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara social 3 Menerima keadaan badannya dan menggunakannya secara efektif
4 Mencapai kebebasan emosional dari orang dewasa 5 Mencapai kebebasan ekonomi
6 Memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan 7 Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga
8 Mengembangkan ketrampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi warga Negara
yang kompeten 9 Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara social dan
Perkembangan Peserta Didik STKIP Purnama Kampus Plumpang
Pertemuan ke-4,5 Drs. Jumanta, M.Pd.
6
10 Menggapai suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku. Secara rinci akan dibahas jenis tugas perkembangan remaja yang berkaitan dengan
kehidupan pribadi sebagai individu dan kehidupan social kemasyarakatan, sedang tugas perkembangan remaja yang berkaitan dengan kehidupan pendidikan dan karier serta
kehidupan berkeluarga akan dibahas dalam bab tersendiri.
Tugas-tugas tersebut pada dasarnya praktis tidak dapat dipisahkan secara pilah, karena remaja itu adalah pribadi yang utuh. Dilihat dari perkembangan kehidupan secara
menyeluruh, pertumbuhan dan perkembangan di masa remaja relatif berjalan secara singkat. Namun demikian banyak hal yang harus diselesaikan selama masa perkembangan remaja
yang singkat ini. Pada tugas perkembangan fisik upaya untuk mengatasi permasalahan pertumbuhan yang “serba tak harmoni” amatlah berat. Hal ini dapat bertambah sulit bagi
remaja yang sejak masa anak-anak telah memiliki konsep yang mengagungkan penampilan diri pada waktu dewasa nanti. Oleh karena itu, tidak sedikit remaja bertingkah kurang baik
dan kurang tepat salah suai.
Di lain pihak, remaja telah mengantisipasi tugas-tugas dalam kehidupan sosial. Bagi seorang pria, yakni merencanakan untuk menjadi seorang yang bertanggung jawab bagi
kehidupan keluarga, sehingga tugas mempersiapkan diri untuk mampu menjadi manusia bertanggung jawab dalam arti menjadi pelindung keluarga, baik dari segi keamanan maupun
ketentraman jiwa wanita dan anak-anak telah direncanakan. Implikasi pemikiran ini tercermin dalam nalurinya untuk menjadi seorang yang kuat, secara ekonomis menjadi orang
yang produktif, yang hal ini tercermin pada penetapan jenis pekerjaan yang diidamkan. Dengan sendirinya hal itu juga berpengaruh kepada pemilihan jenis pendidikan yang akan
ditempuh. Bagi remaja wanita, naluri untuk menjadi wanita yang penuh kasih sayang tetapi sekaligus menjadi wanita yang membutuhkan perlindungan, telah pula mempengaruhi upaya
untuk mempersiapkan dirinya memasuki jenjang kedewasaan.
Memasuki jenjang dewasa, telah “terbayang” berbagai hal yang harus dihadapi. Bukan saja menghadapi hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan fisik, sosial, dan ekonomi, tetapi
juga menghadapi tugas yang berkaitan dengan factor psikologis, seperti pencapaian kebahagiaan dan kepuasan, persaingan, kekecewaan, dan perang batin yang bisa terjadi
karena perbedaan norma masyarakat dalam sistem kehidupan sosial dan kata hati setiap individu.
C. Hukum-Hukum Pertumbuhan dan Perkembangan