4. Perkembangan Berlangsung dalam Tahapan-Tahapan Perkembangan
Dalam perkembangan terjadi penahapan yang terbagi-bagi ke dalam masa-masa perkembangan. Pada setiap masa perkembangan terdapat ciri-ciri perkembangan yang
berbeda antara ciri-ciri yang ada pada suatu masa perkembangan dengan ciri-ciri yang ada pada masa perkembangan yang lain. Sebenarnya ciri-ciri yang ada pada mas perkembangan
terdahulu dapat diperlihatkan pada masa-masa perkembangan berikutnya, hanya dalam hal ini terjadi dominasi pada cirri-ciri yang baru. Jadi, bila seseorang sudah mencapai suatu tahap
dalam perkembangannya, maka mungkin saja ia masih memperlihatkan ciri-ciri yang sebenarnya merupakan ciri-ciri masa perkembangannya yang terdahulu, hanya saja apa yang
diperlihatkan itu dalam “jumlah” yang kecil. Justru apabila ciri-ciri pada masa-masa perkembangan sebelumnya banyak diperlihatkan dalam perkembangan baru berarti ia belum
meningkat ke tahap perkembangan berikutnya.
Ada aspek-aspek tertentu yang tidak berkembang dan tidak meningkat lagi, yang hal ini disebut fiksasi. Aspek intelek pada anak-anak tertentu yang memang secara konstitusional
terbatas, pada suatu saat akan relatif berhenti, tidak bisa atau sulit berkembang dan dikembangkan. Masalah penahapan periodisasi perkembangan ini biasanya juga merupakan
masalah yang banyak dipersoalkan oleh para ahli; pendapat mereka mengenai dasar-dasar penahapan itu serta panjang masing-masing tahap juga bermacam-macam, yang umumnya
lebih bersifat teknis daripada konsepsional.
Contoh penahapan dalam perkembangan manusia itu antara lain meliputi: masa pra- lahir, masa jabang bayi, 0 – 2 minggu, masa bayi 2 minggu – 1 tahun, masa anak pra
sekolah 1 – 5 tahun, masa sekolah 6 – 12 tahun, masa remaja 13 – 21 tahun, masa dewasa 21 – 65 tahun, dan masa tua 65 tahun ke atas.
5. Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan
Tahapan perkembangan berlangsung secara berurutan, terus menerus dan dalam tempo perkembangan yang relatif tetap serta bisa berlaku umum. Justru perbedaan-perbedaan
waktu, yaitu cepat lambatnya sesuatu penahapan perkembangan terjadi, atau sesuatu masa perkembangan dijalani, menampilkan adanya perbedaan-perbedaan individu. Semakin lambat
masa-masa perkembangan dibandingkan dengan norma-norma umum yang berlaku semakin menunjukkan adanya tanda-tanda gangguanatau hambatan dalam perkembangan. Adanya
hubungan-hubungan antara satu aspek dengan aspek lain yang saling mempengaruhi, menunjukkan bilamana satu aspek mengalami kelambatan, maka pada aspek-aspek lain juga
akan terjadi hal yang sama, sebaliknya kalau tidak maka ada factor-faktor khusus yang mempengaruhi perkembangan itu. Karena itu setiap gejala baru dapat dijelaskan berdasarkan
perkembangan sebelumnya.
Dalam praktek sering terlihat dua hal sebagai petunjuk keterlambatan pada keseluruhan perkembangan mental, yakni:
a Jika perkembangan kemampuan fisiknya untuk berjalan jauh tertinggal dari patokan umum, tanpa ada sebab khusus pada fungsionalitas fisiknya yang terganggu.
b Jika perkembangan kemampuan berbicara sangat terlambat dibandingkan dengan anak-anak lain pada masa perkembangan yang sama. Seorang anak yang pada umur
empat tahun misalnya masih mengalami kesulitan dalam berbicara, mengemukakan sesuatu dan terbatas perbendaharaan kata, mudah diramalkan anak itu akan
mengalami kelambatan pada seluruh aspek perkembangannya.
Cepat lambatnya sesuatu masa perkembangan dilalui dan seluruh perkembangan dicapai, selain berbeda antara perkembangan filogenetik dan otogenetik, juga menunjukkan
perbedaan secara perorangan, meskipun tingkat perbedaannya tidak terlalu besar. Cepat atau
Perkembangan Peserta Didik STKIP Purnama Kampus Plumpang
Pertemuan ke-4,5 Drs. Jumanta, M.Pd.
9
lambatnya suatu masa perkembangan dilalui, menjadi ciri yang menetap sepanjang hidupnya, bilamana tidak ada hal-hal yang bisa mempengaruhi proses perkembangan secara hebat,
misalnya pengalaman kecelakaan dan terjadinya trauma-trauma fisik sehingga proses perkembangan menjadi lambat dan terhambat.
Ritme atau irama perkembangan akan semakin jelas tampak pada saat kematangan fungsi-fungsi. Pada saat itu terlihat adanya selingan di antara cepat dan lambatnya
perkembangan, yang kurang lebih tetapkonstan sifatnya. Inilah yang disebut sebagai irama perkembangan.
Setiap perkembangan tidak berlangsung secara melompat-lompat, akan tetapi menurunkan suatu pola tertentu dengan tempo dan irama tertentu pula, yang ditentukan oleh
kekuatan-kekuatan dari dalam diri anak. Tidak banyak yang bisa dilakukan oleh seorang pendidik untuk mengubah, mempercepat atau memperlambat tempo dan irama perkembangan
tersebut.
D. Remaja : Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangannya