- Teori Biologisme, disebabkan menitikberatkan pada faktor biologis, faktor keturunan
genetic dan konstitusi atau keadaan psikolofisikyang dibawa sejak lahir.
3. Teori Konvergensi
Konvergensi Converge = memusatkan pada satu titik; bertemu. Teori ini penganjur
utamanya adalah Williams Stern di Bantu istri setianya Clara Stern. Diungkapkan bahwa perkembangan jiwa anak lebih banyak ditentukan oleh dua faktor yang saling menopang,
yakni faktor bakat dan faktor pengaruh lingkungan, keduanya tidak dapat dipisahkan interdependence seolah-olah memadu, bertemu dalam satu titik. Di sini dapat dipahami
bahwa kepribadian seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila dibina oleh suatu pendidikan pengalaman yang baik serta ditopang oleh bakat yang merupakan pembawaan
lahir.
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner 1957 sebagai berikut: “Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, bahwa perkembangan
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. “Proses diferensiasi itu
diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak; bahwa dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka
keseluruhan.
Sejak bayi dilahirkan, ia telah mempunyai “gambaran total atau gambaran lengkap” tentang dunia ini, hanya saja gambaran tersebut masih kabur dan samar-samar. Terbawa oleh
perkembangannya, gambaran total yang samar-samar tadi berangsur-angsur menjadi terang dan bagian-bagiannya bertambah nyata, jelas dan strukturnya semakin lengkap. Timbullah
kemudian kompleks dan unsur-unsur, umpamanya unsur gerak, jarak, bentuk, struktur, warna, dan lain-lain. Namun semuanya merupakan bagian dari satu totalitas atau keseluruhan dan
mengandung sifat-sifat totalitas tersebut. Dalam hubungannya dengan konsep perkembangan orthogenetik yang dikemukakan oleh Werner ini, maka perubahan-perubahan ke arah
terorganisasi dan terintegrasinya suatu aspek menunjukkan adanya kontinuitas. Perubahan- perubahan yang terjadi berlangsung terus pada tahapan-tahapan perkembangan berikutnya
dengan cara-cara yang sama. Apa yang ada pada perkembangan sebelumnya diteruskan pada tahapan perkembangan berikutnya, sedangkan perubahan kea rah diferensiasi yaitu timbulnya
karakteristik baru yang berasal dari sesuatu sebelumnya masih global disebut diskontinuitas.
Pada anak prasekolah dan taman kanak-kanak tampak adanya diskontinuitas, sedang pada kelompok umur yang lebih tinggi sampai dengan mahasiswa menunjukkan kontinuitas.
Menurut Nagel 1957, perkembangan merupakan pengertian di mana terdapat struktur yang terorganisasikan dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu, oleh karena itu bilamana terjadi
perubahan struktur baik dalam organisasi maupun dalam bentuk, akan mengakibatkan perubahan fungsi. Sedangkan Menurut Schneirla 957, perkembangan adalah perubahan-
perubahan progresif dalam organisasi organisme, dan organisme ini dilihat sebagai system fungsional dan adaftif sepanjang hidupnya. Perubahan-perubahan progresif ini meliputi dua
faktor yakni kematangan dan pengalaman. Lain halnya, Spiker 1966 mengemukakan dua macam pengertian yang harus dihubungkan dengan perkembangan, yakni :
1 Ortogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa.
2 Filogenetik, yakni perkembangan dari asal usul manusia sampai sekarang ini. Perkembangan perubahan fungsi sepanjang masa hidupnya menyebabkan perubahan
tingkah laku dan perubahan ini juga terjadi sejak permulaan adanya manusia. Jadi perkembangan ortogenetik mengarah ke suatu tujuan khusus sejalan dengan
perkembangan evolusi yang mengarah kepada kesempurnaan manusia.
Perkembangan Peserta Didik STKIP Purnama Kampus Plumpang
Pertemuan ke-4,5 Drs. Jumanta, M.Pd.
3
Bijou dan Baer 1961 mengemukakan perkembangan psikologis adalah perubahan progresif yang menunjukkan cara organisme bertingkah laku dan berinteraksi dengan
lingkungan. Interaksi yang dimaksud di sini adalah apakah suatu jawaban tingkah laku akan diperlihatkan atau tidak, tergantung dari perangsang-perangsang yang ada di lingkungannya.
Rumusan lain tentang arti perkembangan dikemukakan oleh Libert, Paulus dan Staruss Singgih, 1990:31, yaitu bahwa:” Perkembangan adalah proses perubahan dalam
pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan.” Istilah perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala
psikologis yang manampak. Perkembangan dapat juga dilukiskan sebagai suatu proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi,
berdasarkan proses pertumbuhan, kematangan, dan belajar Monks, 1984:2.
Perubahan-perubahan meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan tersebut dapat dibagi menjadi 4 empat kategori utama, yaitu perubahan dalam ukuran,
perubahan dalam perbandingan, perubahan untuk mengganti hal-hal yang lama, dan perubahan untuk memperoleh hal-hal yang baru.
1. Perubahan dalam Ukuran