taraf signifikansi 5. Pengujian validitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17,00 for windows.
3.9 Teknik Analisis Data
Untuk memperoleh analisis data, penulis menggunakan prosedur sampling untuk memperoleh sampel, maka metode analisis data yang digunakan adalah .
1. Metode Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan yaitu dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menginterpretasikan data sehingga
diperoleh gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta, masalah serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
2. Metode Kuantitatif
Metode analisis kuantitatif adalah teknik analisis data dengan menggunakan criteria Sugiyono, 2007:142. Peneliti menganalisis dengan menggunakan metode
regresi liniar sederhana. Metode analisis liniar sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas Work Family Conflict X
terhadap variabel terikat yaitu absensi karyawan Y. Data diolah dengan menggunakan aplikasi software SPSS 17,00 for windows.
3. Model regresi linier sederhana yang digunakan adalah :
Y = a + b X + e
Universitas Sumatera Utara
Y = variabel absensi karyawan
a = konstanta
b = koefisien regresi
X = variabel Work Family Conflict
e = standar error
4. Uji hipotesis Uji T
Uji hipotesis dilakukan dengan uji-T yaitu dilakukakn secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh work family conflict X terhadap
absensi pegawai Y pada Badan Kepegawaian Daerah kota Medan. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel coofecient.
Kriteria pengujian sebagai berikut : H0 : b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Work
Family Conflict X terhadap Absensi Karyawan Y. Ha : b1
≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Work Family Conflict X, Absensi Karyawan Y.
5. Koefisien Determinasi
R
2
Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien
Universitas Sumatera Utara
determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R2 ≥ 1 . Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa Work Family Conflict X
mampu menerangkan Absensi Pegawai Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap
variabel terikat. Jika R
2
semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan Work Family Conflict X dalam menerangkan Absensi Pegawai Y
semakin kecil Sugiyono, 2007:186.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Gambaran umum BKD Kota Medan 4.1.1 Umum
Undang-undang no. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, dijelaskan bahwa daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua
urusan pemerintahan dijelaskan bahwa diluar yang menjadi urusan pemerintahan pusat yang ditetapkan dalam undang-undang ini. Dalam penjelasan undang-undang
no 32 tahun 2004, dinyatakan bahwa sejalan dengan kebijakan desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, maka ada sebagian kewenangandi bidang
kepegawaian untuk diserahkan kepada daerah yang dikelola dalam system kepegawaian daerah .
Kepegawaian adalah suatu sistem dan prosedur yang diatur dalam peraturan perundang-undangan sekurang-kurangnya meliputi perencanaan, pengangkatan,
penempatan, pendidikan dan pelatihan, penggajian, pembinaan, kedudukan, hak, tanggung jawab, kewajiban larangan serta sanksi, penghargaan, pemberhentian dan
pensiun yang merupakan sub sistem dari sistem kepegawaian secara nasional. Dengan demikian kepegawaian daerah merupakan suatu sistem kesatuan jaringan birokrasi
dalam kepegawaian nasional.
Universitas Sumatera Utara