diharapkan.Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas, diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan
dimasa depan. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada dan juga
berguna dalam perumusan perimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya. IAI, 2001.
Kinerja perusahaan dibagi dalam tiga kategori yaitu, antara lain : a. earning Measure, yang mendasarkan pada Accounting Profit, seperti Earning
Per Share EPS, Return On Investment ROI, Return On Net Asset RONA, Return On Capital On Capital Employed ROCE, dan Return On Equity,
b. cash Flow Measures, yang mendasarkan pada kinerja arus kas operasi, seperti Free Cash Flow, Cash Flow Return On Investment CFROI,
c. value Measures, yang mendasarkan kinerja berdasarkan nilai Value Based Management, seperti Economic Value Added EVA dan Market Value Added
MVA.
2. Pengertian Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja perusahaan meliputi proses perencanaan, pengendalian, dan proses transaksional bagi kalangan perusahaan sekuritas, fund manager,
eksekutif perusahaan, pemilik, pelaku bursa, kreditur serta stakeholder lainnya. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi
perusahaan, karena pengukuran tersebut digunakan sebagai dasar untuk menyusun sistem imbalan dalam perusahaan, yang dapat mempengaruhi perilaku
pengambilan keputusan dalam perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
3. Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan Tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah :
a mengetahui tingkat likuiditas, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajibannya pada saat
ditagih berarti perusahaan tersebut berada dalam likuid. Sebaliknya apabila perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat ditagih berarti
perusahaan tersebut dikatakan dalam keadaan unlikuid. Perusahaan dikatakan dapat memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya
apabila perusahaan mempunyai aktiva lancar lebih besar daripada hutang lancarnya.
b mengetahui tingkat solvabilitas, menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
c mengetahui tingkat rentabilitas, atau sering disebut dengan profitabilitas
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan
kesuksesan perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktivanya secara produktif.
d Mengetahui tingkat stabilitas, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang-
hutangnya serta membayar beban bunga atas hutang-hutangnya tepat pada waktunya. Munawir, 2002
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja keuangan memberikan penilaian atas pengelolaan asset perusahaan oleh manajemen dan
manajemen perusahaan dituntut untuk melakukan evaluasi dan tindakan perbaikan atas kinerja perusahaan yang tidak sehat.
4. Laporan Keuangan Sebagai Informasi Dalam Menilai Kinerja Perusahaan