Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian semakin cepat dan kompleks dari waktu ke waktu. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perdagangan hampir di semua komoditi. Perkembangan teknologi yang digunakan untuk memperkuat daya saing ekonomi dan arus informasi yang semakin cepat menjadikan suatu perusahaan terus bersaing untuk mempertahankan eksistensinya Dengan kondisi tersebut menuntut perusahaan-perusahaan untuk melakukan pembenahan di segala bidang. Salah satunya adalah bidang manajemen keuangan. Karena, dalam lingkungan bisnis yang kompetitif seperti saat sekarang ini, perusahaan tidak hanya diharapkan sebagai wealth-creating institution, namun jauh lebih dari itu diharapkan dapat melipatgandakan kekayaannya. Dan untuk mengetahui bahwa suatu perusahaan sudah mampu melipatgandakan kekayaannya atau tidak, maka diperlukan suatu alat pengukur kinerja keuangan perusahaaan tersebut. Keadaan perekonomian dunia yang mengalami ketidakstabilan pada periode 2008-2009 menjadi sebuah fenomena yang sangat signifikan sehingga berdampak terjadinya krisis global yang pada akhirnya menjadi ancaman bagi perusahaan dan tidak terlepas terhadap perusahaan makanan dan minuman. Hal ini mengakibatkan para investor dan kreditor berhati-hati dalam melakukan penanaman modal pada suatu perusahaan demi mengantisipasi risiko yang terjadi. Ditambah dengan tingginya persaingan pada industri ini tentunya akan menambah tantangan bagi manajemen untuk mendapatkan modal tambahan. Kinerja perusahaan yang baik Universitas Sumatera Utara diperlukan untuk menarik minat investor untuk berinvestasi di perusahaan. Dan pengukuran kinerja ini dapat diterapkan melalui analisis profitabilitas dan Nilai Tambah Ekonomis. Alat ukur utama untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dalam kegiatan investasi yang umum digunakan oleh para investor adalah rasio profitabilitas. Daya tarik utama bagi pemegang saham terletak pada rasio profitabilitas, yang menunjukkan hasil pengelolaan manajemen perusahaan atas dana yang diinvestasikan. Rasio profitabilitas atau rasio keuntungan berkaitan erat dengan perusahaan dan efektivitas operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Berdasarkan sudut penilaian, rasio profitabilitas dibagi menjadi tiga, yaitu berdasarkan tingkat pengembalian atas investasi, kinerja operasi dan pemanfaatan aktiva. Sesuai dengan latar penelitian ini yang mendasar pada kinerja perusahaan untuk menarik minat investor, maka rasio profitabilitas yang dihitung sebagai variabel penelitian adalah rasio yang berkaitan dengan rasio profitabilitas investasi yakni Return On Asset ROA dan Return on Equity ROE. ROA adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap rupiah aset yang digunakan oleh perusahaan Darsono dan Ashari,2005. Return on Asset ROA biasanya dinyatakan dengan skala rasio, sama halnya dengan Return on Equity ROE. Return on Equity ROE adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham. Ukuran kinerja keuangan perusahaan yang mendasar pada laba akuntansi accounting profit, seperti return on assets, return on equity,net profit margin Universitas Sumatera Utara dan rasio lainnya, dianggap tidak lagi memadai untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi perusahaan karena tidak memperhatikan resiko yang dihadapi perusahaan dengan mengabaikan adanya biaya modal. Oleh karena itu, berkembang metode pengukuran keuangan yang lebih menekankan pada nilai yang disebut Value Based Management VBM. Konsep VBM mendorong manajemen untuk fokus pada penciptaan arus kas bagi pemegang saham, salah satu konsep VBM adalah Nilai Tambah Ekonomis yang sering dikenal dengan istilah Economic Value Added EVA. Konsep Nilai Tambah Ekonomis mencoba mengukur nilai tambah yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan cara mengurangi laba operasi setelah pajak dengan beban biaya modal cost of capital, di mana beban biaya modal mencerminkan tingkat resiko perusahaan. Dengan demikian, dalam penelitian ini, peneliti menggabungkan variabel fundamental rasio profitabilitas dengan nilai tambah ekonomis dalam pengukuran kinerja keuangan perusahaan. Sektor industri makanan dan minuman merupakan salah satu sasaran investasi yang paling diminati para investor saat ini. Menurut Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia GAPMMI, Ir.Adhi Siswaja Lukman mengatakan realisasi investasi tahun lalu yang mencapai sekitar Rp25 triliun menggambarkan tingkat pertumbuhan industri makanan dan minuman yang cukup tinggi, bahkan telah menembus di atas 10 atau lebih tinggi dari angka yang disajikan Badan Pusat Statistik yang hanya sekitar 6,64 hingga kuartal III2010. Ia memprediksikan, tahun ini akan lebih banyak investor asing yang akan menanamkan investasinya di sektor makanan dan minuman karena Universitas Sumatera Utara didorong oleh besarnya populasi yang merepresentasikan tingkat konsumsi makanan dan minuman di tanah air. Selain itu, konsumen Indonesia lebih mudah dan terbuka untuk mencoba produk-produk baru. Dan hal ini memicu peningkatan investasi asing di industri makanan yang diyakini bisa mencapai lebih dari 100Sumber :Bisnis.com, 23 Januari 2011. Secara umum Nilai Tambah Ekonomis, Return on Assets ROA, dan Return on Equity ROE dianggap sebagai pengukur terbaik dari kinerja suatu perusahaan. Nilai Tambah Ekonomis digunakan untuk menilai kinerja operasional, karena secara fair juga mempertimbangkan required rate of return yang dituntut oleh para investor dan kreditor. Berkaitan dengan Nilai Tambah Ekonomis sebagai alat ukur kinerja yang juga mempertimbangkan harapan para investor terhadap investasi yang dilakukan, maka Nilai Tambah Ekonomis mengidentifikasikan seberapa jauh perusahaan telah menciptakan nilai bagi pemilik perusahaan. Dalam perhitungannya, Return on Asset ROA dan Return on Equity ROE hanya menggunakan laba bersih setelah pajak, sedangkan Nilai Tambah Ekonomis meliputi semua elemen atau unsur-unsur yang terdapat dalam neraca dan Laporan Laba Rugi Perusahaan memberikan penilaian yang lebih wajar dengan kondisi perusahaan. Karena itu, Nilai Tambah Ekonomis adalah cara penilaian kinerja yang lebih tepat walaupun perhitungannya lebih rumit. Penelitian Mustika Avera Limbong 2010 yang berjudul “Hubungan Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas dengan Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Penelitian Universitas Sumatera Utara tersebut dilakukan untuk periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2004, yang berjumlah 14 perusahaan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel EVA mempunyai hubungan yang positif tapi tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan, variabel Return on Assets ROA, Return on Equity ROE dan Earning Per Share EPS mempunyai hubungan signifikan dan berpengaruh positif terhadap harga saham. Demikian halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Dina Winda Lumban Gaol 2010 tentang Analisa Hubungan antara Rasio Profitabilitas dengan Economic Value Added dalam Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang go public menyimpulkan bahwa untuk tahun 2006 dan tahun 2008 menandakan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara rasio profitabilitas yaitu Return on Asset dengan Economic Value Added dalam pengukuran kinerja keuangan perusahaan, sedangkan tahun 2007 menandakan tidak adanya hubungan antara rasio profitabilitas yaitu return on asset dengan Economic Value Added dalam pengukuran kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini juga memberikan hasil seberapa kuat tingkat hubungan rasio profitabilitas dengan Economic Value Added dalam pengukuran kinerja keuangan perusahaan. Pada tahun 2006 menunjukkan tingkat hubungan yang rendah, tahun 2007 tidak ada hubungan sama sekali, dan tahun 2008 menunjukkan tingkat hubungan yang sedang. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan Dina Winda Lumban Gaol. Hal yang berbeda dalam penelitian ini adalah data yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian, tahun penelitian, Universitas Sumatera Utara dan variabel yang digunakan. Dalam hal ini, Peneliti mengambil sampel perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2005 sampai tahun 2009, dan menambah variabel ROE sehingga diharapkan penelitian ini dapat memperbaharui penelitian sebelumnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka Peneliti melakukan penelitian terhadap masalah tersebut dengan mengambil judul “Analisis Hubungan Antara Rasio Profitabilitas dengan Nilai Tambah Ekonomis Nilai Tambah Ekonomis dalam mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI”.

B. Perumusan Masalah