3. Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan Tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah :
a mengetahui tingkat likuiditas, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajibannya pada saat
ditagih berarti perusahaan tersebut berada dalam likuid. Sebaliknya apabila perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat ditagih berarti
perusahaan tersebut dikatakan dalam keadaan unlikuid. Perusahaan dikatakan dapat memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya
apabila perusahaan mempunyai aktiva lancar lebih besar daripada hutang lancarnya.
b mengetahui tingkat solvabilitas, menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
c mengetahui tingkat rentabilitas, atau sering disebut dengan profitabilitas
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan
kesuksesan perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktivanya secara produktif.
d Mengetahui tingkat stabilitas, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang-
hutangnya serta membayar beban bunga atas hutang-hutangnya tepat pada waktunya. Munawir, 2002
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja keuangan memberikan penilaian atas pengelolaan asset perusahaan oleh manajemen dan
manajemen perusahaan dituntut untuk melakukan evaluasi dan tindakan perbaikan atas kinerja perusahaan yang tidak sehat.
4. Laporan Keuangan Sebagai Informasi Dalam Menilai Kinerja Perusahaan
Laporan keuangan adalah suatu alat yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan dari suatu perusahaan dan kegiatan-
kegiatannya kepada mereka yang berkepentingan dengan perusahan tersebut. Pengertian laporan keuangan :
Universitas Sumatera Utara
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
posisi keuangan yang dapat disajikan dengan berbagai cara misalnya sebagai arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping, itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan
dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. IAI,2007
Dari laporan keuangan tersebut manajemen memperoleh informasi- informasi yang digunakan untuk merumuskan, melaksanakan dan mengadakan
penelitian terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dianggap perlu,
mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas dalam perusahaan, merencanakan dan mengendalikan aktifitas sehari-hari dalam
perusahaan, mempelajari aspek tahap-tahap kegiatan tertentu dalam perusahaan dan menilai keadaan atau posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. Adapun
tujuan laporan keuangan seperti yang tertulis dalam Standar Akuntansi Keuangan SAK yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia adalah SAK, 2007 :
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Penilaian kinerja dimanfaatkan oleh manajemen untuk:
a. Mengelola organisasi secara efektif dan efisien melalui memotivasi
karyawan secara maksimal. b.
Membantu pengambilan keputusan yang berhubungan dengan karyawan seperti promosi, transfer, dan pemberhentian
Universitas Sumatera Utara
c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan serta
untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan,
d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan bagaimana atasan menilai kinerja
mereka, e.
Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu