Kontrol perdarahan. Laserasi Jaringan Lunak Sedasi Analgasik

Pada cedera laring, trakhea atau kombinasi fraktur maksila dan mandibula yang menimbulkan gejala obstruksi jalan nafas, dianjurkan untuk segera melakukan trakeotomi karena intubasi endotrakhea akan lebih sulit. Krikotiroidotomi salah satu tindakan lain untuk mengatasi obstruksi jalan nafas, yaitu memasukkan jarum besar dengan no 14 menembus membran krikotiroid. Melalui jarum ini ditiupkan oksigen secara intermiten. Krikiotiroidotomi adalah tindakan darurat sementara sebelum dapat dilakukan intubasi endotrakhea atau trakeotomi, sedangkan penderita perlu oksigenasi secara cepat.

5.1.2 Kontrol perdarahan.

Perdarahan yang terjadi haruslah diperiksa dan dikontrol dengan baik pada kasus-kasus darurat untuk dapat menyelamatkan jiwa pasien. Menekan baik dengan jari atau dengan menggunakan kasa dapat menghentikan sebagian besar kasus perdarahan pada trauma wajah.

5.1.3 Laserasi Jaringan Lunak

Prioritas yang paling umum pada fraktur fasial adalah memperbaiki laserasi jaringan lunak. Sebaiknya laserasi itu dijahit sebelum terjadi edema yang hebat yaitu dalam 1-8 jam terjadinya injuri. Laserasi biasa dapat di tangani dengan analgesia lokal. Kerusakan yang luas pada jaringan lunak wajah memerlukan suatu anastetik umum yang lama. Kalau terdapat keraguan mengenai kondisi umum pasien, laserasi fasial hendaknya di tangani segera sebelum penatalaksanaan pada frakturnya.

5.1.4 Sedasi Analgasik

Pada injuri maksilofasial hanya dijumpai sedikit rasa nyeri. Penting sekali untuk menghindari pemberian obat analgesik yang kuat karena akan menekan tingkat Universitas Sumatera Utara kesadaran dan pernafasan. Resiko terjadinya gangguan pernafasan meningkat bila obat-obatan seperti morfin dan derivat-derivatnya diberikan kepada pasien yang menderita injuri di daerah maksilofasial. Morfin juga menekan refleks batuk dan dengan demikian mendorong masuknya darah kedalam trakhea. Selain itu dapat menyebabkan pengerutan pupil. Meskipun demikian, pada tingkat pertama setelah terjadinya injuri, sangat penting untuk menekan kegelisahan sekecil mungkin. Jika terjadi iritasi serebral obat yang sangat bermanfaat ialah diazepam valium yang diberikan secara intravenus. Biasanya diberikan kira-kira 10 mg dan dapat dikombinasiakan dengan 15-30 mg pentazocine fortral sebagai analgesik pada fraktur yang menimbulkan rasa sakit. 9,10,34,35 Perawatan umum sebelum dilakukannya tindakan bedah antra lain: harus mengetahui kondisi umum pasien seperti penyakit yang dideritanya, untuk mencegah komplikasi-komplikasi yang tidak diinginkan, pemberian makanan dengan komposisi tinggi kalori dan protein yang bertujuan untuk pemulihan kondisi pasien, terapi antibiotik diberikan berdasarkan kondisi individu terutama untuk pasien yang mengalami fraktur terbuka dan kemungkinan besar mengalami kontaminasi, untuk kasus-kasus dimana anastesi umum dilakukan pada suatu pembedahan, maka pengosongan lambung perlu dilakukan dengan cara puasa 6 jam sebelum operasi hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya aspirasi pneumonia. 34,35,36,37,38

5.2 Perawatan Secara Pembedahan