Gambar 10. Foto pasien yang dicurigai mengalami fraktur arkus zigomatikus. Pada foto terlihat ekimosis infra orbital dan cekungan
pada daerah preauricular pipi sebelah kiri. Jonatan S, Michael S. Management of zygomatyc complex fractures. In : Ggali GE, Larsen,
eds. Peterson’s principles of oral And maxillofacial surgery. London : BC Decker, 2004 :448
4.3 Gambaran Klinis
Gambaran klinis yang sering dijumpai pada pasien yang dicurigai mengalami fraktur yang melibatkan tulang arkus zigomatikus antara lain:
1. Terbatasnya pergerakan rahang dan pipi yang terlihat rata.
2. Epistaksis unilateral.
3. Parastesi atau anastesi pada distribusi syaraf infraorbital.
4. Penurunan fungsi otot ekstra okular dengan diplopia.
27,28,29
Terbatasnya pergerakan tulang rahang pada pasien yang mengalami fraktur arkus zigomatikus dikarenakan adanya gangguan pada otot temporal. Otot temporalis
berperan dalam membuka dan menutup mulut. Otot temporalis yang terletak di fossa temporal dan melekat pada prosesus koronoid mandibula harus bergerak bebas di
bawah arkus zigomatikus saat membuka dan menutup mulut. Pada pasien yang mengalami fraktur arkus zigomatikus, tulang arkus zigomatik dapat menekan otot
Universitas Sumatera Utara
temporalis ataupun prosesus koronoid mandibula. Sehingga pasien mengalami kesulitan saat membuka dan menutup mulut.
29
4.4 Gambaran Radiografi
Pemeriksaan radiografi pada pasien yang dicurigai mengalami fraktur arkus zigomatikus sangatlah penting. Gambaran radiografi yang dilakukan sebaiknya
diambil melalui pandangan oksipitomental dan submento vertikal untuk menunjukkan lokasi spesifik fraktur arkus zigomatikus Gambar 11 dan 12.
30,31,32
Gambar 11. Gambaran radiografi fraktur arkus zigomatikus kanan melalui pandangan oksipitomental tanda panah.
Coallaigh PO, Ekanaykaee K, Beirne CJ, et al. Diagnosis and management of common maxillofacial injuries in the emergency
department: Orbitozygomatic complex and zygomatic arch fractures. Emergency Med J 2006; 3: 121
Universitas Sumatera Utara
Gambar 12. Gambaran radiografi fraktur arkus zigomatikus kanan melalui pandangan submento vertical tanda panah. Coallaigh
PO, Ekanaykaee K, Beirne CJ, et al. Diagnosis and management of common maxillofacial injuries in the emergency department:
orbitozygomatic complex and zygomatic arch fractures. Emergency Med J 2006; 3: 121
Pada pandangan oksipitomental dapat dilihat empat petunjuk yang dapat membantu penentuan fraktur arkus zigomatikus, yakni:
1. Pinggiran orbita.
Pada kondisi normal, pinggiran orbita harus simetris pada setiap sisi. 2.
Pinggiran sinus maksilaris. Pada kondisi normal, pinggiran sinus harus simetris pada setiap sisi.
3. Elephant’s trunk mirip balai gajah.
Merupakan gabungan antara garis zigomatik bagian lateral mulai dari tepi atas arkus zigomatikus dan badan dan garis maksila bagian tengah mulai dari tepi bawah
arkus, badan, dan penopang zigomatikus hingga dinding sinus maksila. 4.
Prosesus koronoid.
Universitas Sumatera Utara
Pada kondisi normal, jarak ujung prosesus harus sama jauhnya terhadap garis maksila pada setiap sisi.
29
Gambar 13. Gambaran radiografi yang menunjukkan empat petunjuk yang dapat membantu penentuan fraktur arkus
zigomatikus. Coallaigh PO, Ekanaykaee K, Beirne CJ, et al. Diagnosis and management of common maxillofacial injuries
in the emergency department: Orbitozygomatic complex and zygomatic arch fractures. Emergency Med J 2006; 3: 121
Universitas Sumatera Utara
Gambar 14. Gambaran ilustrasi yang menunjukkan titik-titik untuk mengidentifikasi fraktur arkus zigomatikus melalui
pandangan oksipitomental. Ekanaykee. K, Beirne CJ. Orbitozygomatyc complexs and zygomatic arch fractures. In:
Brent B, eds. Diagnosis and management of cominon maxillofacial injuries in the emergency department. New
York : Elsevier, 2007:13
Disamping radiografi pandangan oksipitomental dan submento vertical, CT Computed tomography
scan juga dapat digunakan untuk mengevaluasi trauma pertengahan wajah. Radiografi CT scan menunjukkan gambaran fraktur arkus
zigomatikus yang lebih jelas. Namun, CT scan lebih mahal daripada roentgenogram.
33
Universitas Sumatera Utara
Gambar 15. Gambaran radiografi CT scan yang menunjukkan adanya fraktur arkus zigomatikus kanan tanda panah.
Jonatan S, Michael S. Management of zygomatyc complex fractures. In : Ggali GE, Larsen, eds. Peterson’s principles of
oral and maxillofacial surgery. London : BC Decker, 2004 :449
4.5 Diagnosa