PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fraktur Arkus Zigomatikus

BAB 1 PENDAHULUAN

Fraktur adalah hilangnya atau terputusnya kontinuitas tulang, baik sebagian atau seluruhnya, yang biasanya disebabkan oleh traumatik mekanik. Diskontinuitas ini dapat terjadi pada tulang saja atau disertai kerusakan jaringan lunak. 1 Fraktur maksilofasial adalah fraktur yang terjadi pada tulang-tulang wajah, yang meliputi tulang zigomatik, tulang hidung, tulang mandibula dan tulang maksila. 2,3 Fraktur maksilofasial lebih sering terjadi akibat kecelakaan lalu-lintas, kecelakaan kerja, kecelakaan akibat olah raga, kecelakaan akibat perkelahian dan juga akibat tindakan kekerasan, tetapi yang paling banyak adalah akibat kecelakaan lalu-lintas. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan moderenisasi disegala bidang, bertambahnya jumlah penduduk, peningkatan penggunaan kenderaan bermotor terlihat tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga terlihat di kota kecil bahkan sampai ke pedesaan. Akibat dari perkembangan ini perlu dipikirkan kemungkinaan resiko terjadinya kecelakaan yang menyebabkan trauma pada muka. 4,5,6 Arkus zigomatikus merupakan sepasang tulang di daerah muka. Ada tiga tulang yang mendukung arkus zigomatikus yaitu tulang maksila di bagian depan, tulang frontal di superior dan tulang temporal di belakang. Fraktur arkus zigomatikus dapat terjadi secara terpisah atau kombinasi dari fraktur tulang zigoma. 7 Fraktur arkus zigomatikus yang berdiri sendiri tidak umum terjadi. Dalam rangkaian fraktur fasial yang dikumpulkan oleh Donalson pada tahun 1961 3 Universitas Sumatera Utara melibatkan arkus zigomatikus dari 336 fraktur kompleks zigomatik. Knight dan Nort pada tahun 1961 menemukan 10 fraktur pada arkus zigomatikus dari 120 kasus mengenai fraktur kompleks zigomatik. 8 Cedera arkus zigomatikus bervariasi dengan demografi pasien dan lokasi kecelakaan yang dilaporkan oleh beberapa institusi, Matsunaga dan Simpson di Los Angeles Country Universitas Southern California Medical Center menemukan bahwa mayoritas dari fraktur arkus zigomatikus adalah akibat kecelakaan bermotor lalu-lintas. Sebaliknya, Ellis dan Kolega menemukan bahwa 80 dari fraktur arkus zigomatikus di Glasgow, Skotlandia, karena penyerangan, perkelahian, jatuh, dan cedera olah raga. Hanya sekitar 13 dari fraktur akibat kecelakaan lalu-lintas. Fraktur arkus zigomatikus lebih tinggi insidensinya pada laki-laki daripada perempuan, yaitu dengan perbandingan 4 : 1. 8,9 Pada dasarnya perawatan fraktur arkus zigomatikus tidak berbeda dengan fraktur lainya pada wajah, yaitu reduksi reposisi, fiksasi dan immobilisasi, kontrol terhadap infeksi, dan rehabilitasi. Pada kenyataannya ada beberapa kondisi dari fraktur arkus zigomatikus yang tidak memerlukan fiksasi setelah dilakukan reposisi. Beberapa metode Seperti metode Gillies dan intra oral dapat dilakukan untuk reduksi reposisi fraktur arkus zigomatikus. 10,11 Universitas Sumatera Utara

BAB 2 ANATOMI SEPERTIGA TENGAH WAJAH