Hasil Perhitungan Material Removal Rate MRR

52 workpiece yang terbuang per satuan waktu. Penggunaan variasi jarak celah gap antara elektroda tool dengan benda kerja dan tegangan akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil MRR benda kerja. Pada penelitian ini tool yang digunakan adalah tool kuningan pejal diameter 3 mm x panjang 200 mm. Input power supply unregulated yang digunakan pada mesin ECM portable dengan variasi tegangan 7 , 10 dan 13 volt dan variasi jarak antara tool dan benda kerja gap yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0,5 mm, 0,75 mm dan 1 mm. Dengan rata-rata arus listrik yang keluar adalah 0,5-1,7 Ampere. Contoh perhitungan MRR benda kerja plat SS 304 tebal 0,4 mm dengan permesinan statis dan tool elektroda kuningan pada konsentrasi NaCl 15 dari Persamaan 2.12 adalah sebagai berikut: Diketahui: m = 6,01 gr m t = 5,97 gr t = 248 dt Ditanya : MRR =.....? Jawab : MRR = m โˆ’ m t t MRR = 6,01 gr โˆ’ 5,97gr 248 dt MRR = 1,61 ยท 10 โˆ’4 grdt Seluruh perhitungan MRR hasil pemesinan benda kerja dengan variasi jarak celah gap dan tegangan dapat dilihat pada tabel 4.2. Grafik dari tabel 4.2 ditunjukkan oleh gambar 4.5. 53 Tabel 4.2 Perhitungan MRR pada material stainless steel 304 No Gap mm Arus Ampere Tegangan volt MRR gdt min max 1 0,5 0,6 0,9 7 1,61 x 10 -4 2 0,6 0,8 10 2,26 x 10 -4 3 0,8 0,8 13 3,30 x 10 -4 4 0,75 0,8 1,2 7 1,68 x 10 -4 5 0,9 1,2 10 2,10 x 10 -4 6 0,8 1,2 13 2,67 x 10 -4 7 1 1,3 1,6 7 1,41 x 10 -4 8 1 1,6 10 2,17 x 10 -4 9 1,2 1,7 13 2,96 x 10 -4 Gambar 4.5 Grafik pengaruh tegangan dan gap terhadap nilai MRR Dari data yang disajikan tabel 4.2 dan gambar 4.5 dapat dilihat pengaruh jarak celah gap dan tegangan terhadap nilai MRR. Terlihat pada gambar 4.5 Semakin besar jarak celah gap dan tegangan maka semakin besar MRR yang dihasilkan pada proses pemesinan ECM dengan waktu pemesinan yang sama yaitu 4 menit 8 detik, tegangan 7, 10 dan 13 volt, jarak celah gap 0,5 mm, 0,75 mm dan 1 mm dan fraksi massa NaCl sebesar 15. Hal ini diduga disebabkan 1,61 2,26 3,30 1,68 2,10 2,67 1,41 2,17 2,96 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 7 10 13 MR R x 10 -4 g d t Tegangan volt 0,5 mm 0,75 mm 1,0 mm 54 karena semakin besar jarak gap dan tegangannya maka kemampuan flushing dari elektrolit bertambah dan daya hantar tegangan yang diberikan terhadap benda kerja akan bertambah juga. Semakin besar tegangan yang divariasikan maka semakin banyak massa material yang terkikis per satuan waktu. Dari data yang disajikan didapat nilai MRR terbesar pada pengujian ini diperoleh pada jarak celah gap 0,5 mm dan tegangan 13 volt yaitu sebesar 3,30 x 10 -4 gdt, sedangkan nilai MRR yang terkecil diperoleh pada jarak celah gap 1 mm dan tegangan 7 volt yaitu sebesar 1,41 x 10 -4 gdt. Proses pemesinan membutuhkan waktu selama 248 detik dengan kosentrasi elektrolit yang sama tiap pemesinan.

4.3.2. Hasil Perhitungan Overcut

Pengujian overcut dilakukan untuk mengetahui perbedaan diameter hasil pemesinan dengan diameter tool pada permukaan benda kerja bagian depan dan bagian belakang. Penggunaan variasi tegangan dan jarak celah gap antara elektroda tool dengan benda kerja akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil overcut benda kerja. Sebelum menghitung overcut, luas area diameter hasil pemesinan dan diameter tool harus dicari terlebih dahulu menggunakan software ImageJ seperti langkah-langkah yang sudah dijelaskan di bab sebelumnya. Di bawah ini merupakan hasil foto makro yang telah diolah menggunakan ImageJ. Gambar 4.6 Hasil overcut dengan variasi gap 0,5 mm dan waktu pemesinan 248 detik, a bagian depan, b bagian belakang Terlihat pada gambar 4.6 merupakan hasil pemesinan ECM yang berhasil 55 berlubang. Material tanpa ditutupi stiker bagian belakang pada permukaannya terdapat kerak dikarenakan adanya bekas percikan dari elektrolit selama pemesinan. Lubang yang membesar di bagian belakang disebabkan material tersebut tidak diisolasi dengan stiker. Gambar 4.7 Hasil overcut dengan variasi gap 0,75 mm dan waktu pemesinan 248 detik, a bagian depan, b bagian belakang Pada gambar 4.7 menjelaskan bahwa variasi gap mempengaruhi hasil pemesinan. Luas area overcut pada gap 0,75 mm lebih besar dibandingkan gap 0,5 mm, dan pada bagian belakang material terdapat kerak akibat dari percikan cairan elktrolit. Lubang yang membesar di bagian belakang disebabkan material tersebut tidak diisolasi dengan stiker. Gambar 4.8 Hasil overcut dengan variasi gap 1,0 mm dan waktu pemesinan 248 detik, a bagian depan, b bagian belakang

Dokumen yang terkait

PENGARUH TEGANGAN DAN VARIASI JARAK CELAH (GAP) PADA PROSES ELECTROCHEMICAL MACHINING (ECM) MENGGUNAKAN ELEKTRODA KUNINGAN TIDAK TERISOLASI TERHADAP NILAI MRR, OVERCUT, DAN KETIRUSAN PADA ALUMINIUM 1100

0 9 8

ANALISA PERHITUNGAN MRR, OVERCUT, DAN KETIRUSAN PADA STAINLESS STEEL 304 DAN ALUMINIUM 1100 DENGAN PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN GAP PADA PROSES ELECTRO-CHEMICAL MACHINING (ECM) MENGGUNAKAN ELEKTRODA TERISOLASI

1 15 107

PENGARUH TEGANGAN DAN VARIASI JARAK CELAH (GAP) PADA PROSES ELECTROCHEMICAL MACHINING (ECM) MENGGUNAKAN ELEKTRODA KUNINGAN TIDAK TERISOLASI TERHADAP NILAI MRR, OVERCUT, DAN KETIRUSAN PADA ALUMINIUM 1100

1 12 93

Studi Eksperimental Variasi Konsentrasi Elektrolit KCl pada Overcut dan Ketirusan Hasil Drilling Proses ECM

0 3 7

Analisa Hasil Pengelasan Smaw Pada Stainless Steel Aisi 304 Dengan Variasi Arus dan Diameter Elektroda

4 20 78

Pengaruh Variasi Arus Pengelasan dan Variasi Diameter Elektroda Terhadap Kekuatan Tarik Pada Stainless Steel AISI 304

0 0 11

Pengaruh Variasi Arus Pengelasan dan Variasi Diameter Elektroda Terhadap Kekuatan Tarik Pada Stainless Steel AISI 304

0 0 2

Pengaruh Variasi Arus Pengelasan dan Variasi Diameter Elektroda Terhadap Kekuatan Tarik Pada Stainless Steel AISI 304

0 0 5

Pengaruh Variasi Arus Pengelasan dan Variasi Diameter Elektroda Terhadap Kekuatan Tarik Pada Stainless Steel AISI 304

0 1 47

Pengaruh Variasi Arus Pengelasan dan Variasi Diameter Elektroda Terhadap Kekuatan Tarik Pada Stainless Steel AISI 304

0 0 1