Hasil Perhitungan Overcut Hasil Perhitungan Data dan Pembahasan
55
berlubang. Material tanpa ditutupi stiker bagian belakang pada permukaannya terdapat kerak dikarenakan adanya bekas percikan dari elektrolit selama
pemesinan. Lubang yang membesar di bagian belakang disebabkan material tersebut tidak diisolasi dengan stiker.
Gambar 4.7 Hasil overcut dengan variasi gap 0,75 mm dan waktu pemesinan 248
detik, a bagian depan, b bagian belakang Pada gambar 4.7 menjelaskan bahwa variasi gap mempengaruhi hasil
pemesinan. Luas area overcut pada gap 0,75 mm lebih besar dibandingkan gap 0,5 mm, dan pada bagian belakang material terdapat kerak akibat dari percikan
cairan elktrolit. Lubang yang membesar di bagian belakang disebabkan material tersebut tidak diisolasi dengan stiker.
Gambar 4.8
Hasil overcut dengan variasi gap 1,0 mm dan waktu pemesinan 248 detik, a bagian depan, b bagian belakang
56
Pada gambar 4.8 menjelaskan overcut pada bagian belakang hampir sama dengan bagian depan, hal ini dipengaruhi oleh gap yang besar, semakin besar gap
maka akan semakin cepat waktu pemesinan. Kerak yang terdapat pada bagian belakang benda kerja diakibatkan bagian belakang benda kerja tidak ditutupi
stiker. Contoh perhitungan overcut benda kerja stainless steel 304 dengan
pemesinan statis dan tool elektroda kuningan pada konsentrasi NaCl 15 dari persamaan 2.13 adalah sebagai berikut.
Diketahui: Material stainless steel 304 pada tegangan 13 volt dengan gap 1 mm
d
2
= 4,46 mm d
= 3 mm dimana,
d
2
adalah diameter belakang d
adalah diameter tool Ditanyakan:
Oc = …... mm Oc adalah overcut
Penyelesaian: Oc = d
2
– d Oc = 4,46 mm - 3 mm
Oc = 1,46 mm Hasil pengukuran overcut dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel ini
ditunjukkan oleh gambar 4.9.
57
Tabel 4.3 Hasil perhitungan overcut pada material stainless steel 304
No Gap
mm Tegangan
Volt Area hasil
pemesinan mm²
d ₂
mm d
mm Overcut,
Oc mm
Presentase Overcut
1 0,5
7 10,41
3,64 3
0,64 21,36
2 10
13,00 4,07
3 1,07
35,65 3
13 13,38
4,13 3
1,13 37,63
4 0,75
7 11,59
3,84 3
0,84 28,07
5 10
11,90 3,89
3 0,89
29,77 6
13 14,28
4,26 3
1,26 42,17
7 1
7 9,32
3,45 3
0,45 14,87
8 10
12,89 4,05
3 1,05
35,06 9
13 15,62
4,46 3
1,46 48,69
Gambar 4.9 Pengaruh variasi tegangan dan gap terhadap overcut
Dari gambar 4.9 menjelaskan bahwa ada kecendrungan semakin besar gap dan tegangan maka overcut yang dihasilkan akan semakin besar. Gap dan
tegangan yang besar akan membuat proses pemesinan pada benda kerja semakin cepat, sehingga dengan waktu pengujian yang sama akan didapatkan hasil
peningkatan overcut yang cenderung naik. Pada grafik diatas didapatkan overcut tertinggi pada gap 1 mm dan tegangan 13 volt yaitu 1,46 mm dengan presentase
0,64 1,07
1,13 0,84
0,89 1,26
0,45 1,05
1,46
0,40 0,60
0,80 1,00
1,20 1,40
1,60
7 10
13
O ver
cu t
mm
Tegangan volt
0,5 mm 0,75 mm
1,0 mm
58
overcut sebesar 48,69. Sedangkan overcut terendah didapatkan pada gap 1 mm dan tegangan 7 volt yaitu 0,45 mm dengan presentase overcut sebesar 14,87.