Pengumpulan Data Analisis Data

47 Tabel 3.4 Lembar pengamatan uji MRR Variasi jarak celah gap : 0,5 mm, 0,75 mm dan 1,0 mm Percobaan Tegangan v m o g m t g ∆m = mo-mt g t dt MRR gdt 1 7 2 10 3 13 Tabel 3.5 Lembar Pengamatan Uji Overcut Variasi jarak celah gap : 0,5 mm, 0,75 mm dan 1,0 mm Percobaan Tegangan Volt Area hasil pemesinan mm² d ₂ mm d mm Overcut, Oc mm 1 7 2 10 3 13 Tabel 3.6 Lembar Pengamatan Uji Ketirusan Jarak celah gap : 0,5 mm, 0,75 mm dan 1,0 mm Percobaan Tegangan v d ₂ mm d 1 mm h mm Ketirusan ° 1 2 3

3.13. Analisis Data

Setelah proses pengambilan data, maka data diolah untuk dilakukan analisis. Analisis pada penelitian ini adalah dengan cara membandingkan hasil permesinan pada benda kerja Stainless Steel 304 dengan variasi jarak celah gap dan tegangan. Hal-hal yang dibandingkan adalah MRR, overcut dan ketirusan benda kerja hasil pemesinan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Mesin ECM Portable

Mesin ECM portable yang digunakan untuk pengujian pembuatan lubang dengan diameter 3 mm pada material stainless steel 304 tebal 0,4 mm ditunjukan pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Mesin ECM portable Gambar 4.2 Sett up ECM portable yang digunakan dalam penelitian T T : 710 mm P : 360 mm L : 360 mm L P Sumbu Y Bak Penyaring Elektroda Stepper Motor Sumbu Z Sumbu X Voltage Regulator PC Area Pemesinan Power Supply Elektrolit Kontroler 48 49

4.2. Hasil Pemesinan ECM

Berikut merupakan benda kerja hasil pemesinan ECM yaitu pembuatan lubang dengan diameter 3 mm dengan variabel yang ditetapkan fraksi massa NaCl 15 kemudian pemesinan dilakukan dengan memvariasikan jarak celah gap antara elektroda dengan benda kerja dan tegangan yang nantinya akan di analisis pengaruhnya terhadap nilai MRR, overcut dan ketirusan. Detail hasil pemesinan seperti terlihat pada gambar 4.3. Gambar 4.3 Benda kerja hasil pemesinan yang telah difoto makro, a bagian depan dan b bagian belakang Hasil proses pemesinan ECM dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini dengan ketebalan benda kerja stainless steel 304 yaitu 0,4 mm dan menggunakan tool tidak terisolasi. Proses pemesinan ECM secara detail terdapat di lampiran 1. a b

Dokumen yang terkait

PENGARUH TEGANGAN DAN VARIASI JARAK CELAH (GAP) PADA PROSES ELECTROCHEMICAL MACHINING (ECM) MENGGUNAKAN ELEKTRODA KUNINGAN TIDAK TERISOLASI TERHADAP NILAI MRR, OVERCUT, DAN KETIRUSAN PADA ALUMINIUM 1100

0 9 8

ANALISA PERHITUNGAN MRR, OVERCUT, DAN KETIRUSAN PADA STAINLESS STEEL 304 DAN ALUMINIUM 1100 DENGAN PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN GAP PADA PROSES ELECTRO-CHEMICAL MACHINING (ECM) MENGGUNAKAN ELEKTRODA TERISOLASI

1 15 107

PENGARUH TEGANGAN DAN VARIASI JARAK CELAH (GAP) PADA PROSES ELECTROCHEMICAL MACHINING (ECM) MENGGUNAKAN ELEKTRODA KUNINGAN TIDAK TERISOLASI TERHADAP NILAI MRR, OVERCUT, DAN KETIRUSAN PADA ALUMINIUM 1100

1 12 93

Studi Eksperimental Variasi Konsentrasi Elektrolit KCl pada Overcut dan Ketirusan Hasil Drilling Proses ECM

0 3 7

Analisa Hasil Pengelasan Smaw Pada Stainless Steel Aisi 304 Dengan Variasi Arus dan Diameter Elektroda

4 20 78

Pengaruh Variasi Arus Pengelasan dan Variasi Diameter Elektroda Terhadap Kekuatan Tarik Pada Stainless Steel AISI 304

0 0 11

Pengaruh Variasi Arus Pengelasan dan Variasi Diameter Elektroda Terhadap Kekuatan Tarik Pada Stainless Steel AISI 304

0 0 2

Pengaruh Variasi Arus Pengelasan dan Variasi Diameter Elektroda Terhadap Kekuatan Tarik Pada Stainless Steel AISI 304

0 0 5

Pengaruh Variasi Arus Pengelasan dan Variasi Diameter Elektroda Terhadap Kekuatan Tarik Pada Stainless Steel AISI 304

0 1 47

Pengaruh Variasi Arus Pengelasan dan Variasi Diameter Elektroda Terhadap Kekuatan Tarik Pada Stainless Steel AISI 304

0 0 1