Pembilasan Secara Hidrolis TINJAUAN PUSTAKA

2.6.5. Pembilasan Kantong Lumpur

Selain faktor pengendapan partikel, dalam perencanaan dimensi kantong lumpur juga harus pula dipertimbangkan faktor pembilasan, yaitu pembersihan atau pembuangan endapan sedimen dari tampungan kantong. Jarak waktu atau interval pembilasan kantong lumpur tergantung pada eksploitasi jaringan irigasi. Banyaknya sedimen yang diendapkan, luas tampungan dan tersedianya debit air sungai yang dibutuhkan untuk pembilasan. Untuk tujuan-tujuan perencanaan biasanya diambil interval 1 satu atau 2 dua minggu. Cara pembilasan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pembilasan secara hidrolis dan secara manualmekanis. Pembilasan secara hidrolis lebih praktis dan ekonomis dibandingkan cara manualmekanis. Cara manualmekanis dipakai jika secara hidrolis tidak mungkin dilakukan.

a. Pembilasan Secara Hidrolis

Pembilasan secara hidrolis membutuhkan kemiringan energi beda tinggi muka air dan debit yang memadai pada kantong guna menggerus atau menggelontor sedimen yang terendap. Kemiringan dasar kantong dan debit pembilasan hendaknya didasarkan pada besarnya tegangan geser yang diperlukan yang akan dipakai untuk menggerus sedimen yang terendap. Tegangan geser yang diperlihatkan tergantung pada tipe sedimen yang bisa berupa: 1 Pasir lepas Dalam hal ini parameter yang terpenting adalah ukuran butiran sedimen. Universitas Sumatera Utara 2 Partikel-partikel pasir, lanau dan lempung dengan kohesi tertentu. Jika bahan yang mengendap terdiri dari pasir lepas, maka untuk menentukan besarnya tegangan geser yang diperlukan dapat dipakai grafik Shield lihat Gambar 2.8. Besarnya tegangan geser dan kecepatan geser untuk diameter pasir terbesar yang akan dibilas sebaiknya dipilih di atas harga kritis. Dalam gambar 2.8 ini ditunjukkan dengan kata bergerak movement. Gambar 2.8 Tegangan geser kritis dan kecepatan geser kritis sebagai fungsi ukuran butiran untuk � s = 2650 kgm 3 pasir Sumber: Departemen Pekerjaan Umum Standar Perencanaan Irigasi, KP – 02 Jakarta Badan penerbit P.U., 1986. 0.01 0.001 2 3 4 5 6 8 0.1 2 3 4 5 6 8 1.0 2 3 4 5 6 8 10 2 3 4 5 6 8100 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.008 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.08 0.10 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.8 1.0 BERGERAK TIDAK BERGERAK 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.8 1.0 2 3 4 5 6 8 10 20 30 40 50 60 80 100  cr :d  cr = 800d d 4.10 -3 u .cr = C U g d a l a m m d t U.c r :: d  c r d a la m N m 2 d dalam milimeter Ps = 2.650 kgm 3  cr U.cr S H IE L D S Universitas Sumatera Utara Jika bahan yang mengendap adalah bahan-bahan kohesif, maka untuk menentukan besarnya gaya geser dapat dipakai grafik yang diturunkan dari USBR oleh Lane lihat Gambar 2.9. Gambar 2.9 Gaya tarik traksi pada bahan kohesif Sumber: Departemen Pekerjaan Umum Standar Perencanaan Irigasi, KP – 02 Jakarta Badan penerbit P.U., 1986.

b. Pembilasan Secara ManualMekanis