Pengobatan TB Paru TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2. 1. Alur Diagnosis TB Sumber : http:medicallinkgo.wordpress.com20120412tatalaksana-pasien-tb

2.8. Pengobatan TB Paru

Pengembangan pengobatan TB paru yang efektif merupakan hal yang penting untuk menyembuhkan pasien TB dan menghindari MDR TB Tabrani, 2008. Universitas Sumatera Utara Menurut PDPI tujuan pengobatan TB paru adalah : a. Menyembuhkan pasien dan mengembalikan kualitas hidup dan produktivitas b. Mencegah kematian karena penyakit TB aktif atau efek lanjutan c. Mencegah kekambuhan d. Mengurangi transmisi atau penularan kepada yang lain e. Mencegah terjadinya resistensi obat serta penularannya Menurut Depkes, Pengobatan TB dilakukan dengan prinsip - prinsip sebagai berikut: a. OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. b. Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan langsung DOT= Directly Observed Treatment oleh seorang Pengawas Menelan Obat PMO. c. Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap awal intensif dan lanjutan. Tahap awal intensif : a. Pada tahap awal intensif pasien mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya resistensi obat. b. Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat, biasanya pasien menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu. c. Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif konversi dalam 2 bulan. Tahap lanjutan : a. Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lama b. Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister sehingga mencegah terjadinya kekambuhan. Universitas Sumatera Utara Tabel 2. 3. Paduan OAT Alternatif Kategori Pengobatan Penderita TB Panduan Obat Alternatif Intensif Lanjutan I Kasus baru, BTA + Kasus baru, BTA - Kelainan luas Kasus baru, TB diluar paru yang berat 2RHZE RHZS 6HE 4RH 4R3H3 II Kasus kambuh, gagal Putus berobat, BTA + 2RHZES1RHZE 2RHZES1RHZE 5R3H3E3 6RHE III Kasus baru, BTA - kasus diluar paru ringan 2RHZ 6HE 4RH 4R3H3 IV Kasus kronik Rujuk ke Spesialis Paru Tabel 2.4. Jenis dan dosis OAT lini pertama : Obat Dosis harian mgkgbbhari Dosis 2xminggu mgkgbbhari Dosis 3xminggu mgkgbbhari INH 5-15 maks 300 mg 15-40 maks. 900 mg 15-40 maks. 900 mg Rifampisin 10-20 maks. 600 mg 10-20 maks. 600 mg 15-20 maks. 600 mg Pirazinamid 15-40 maks. 2 g 50-70 maks. 4 g 15-30 maks. 3 g Etambutol 15-25 maks. 2,5 g 50 maks. 2,5 g 15-25 maks. 2,5 g Streptomisin 15-40 maks. 1 g 25-40 maks. 1,5 g 25-40 maks. 1,5 g Universitas Sumatera Utara Tabel 2.5. Cara Kerja OAT Lini Pertama INH Bakterisidal melawan basil intraseluler dan ekstraseluler Rifampisin Bakterisidal intraseluler dan ekstraseluler , dan sterilisasi terutama memetabolisme organism secara perlahan-lahan Pirazinamid Bakterisidal terutama memetabolisme organism secara perlahan-lahan organism intaseluler, Aktif pada suasana pH asam, dan sinergis dengan baik dengan INH dan obat lain Etambutol Bakterisidal dengan melawan basil intaseluler dan ekstraseluler pada dosis 25 mgkg BB dan bakteristatik pada dosis 15 mgkg BB Jenis obat lini kedua: a. Kanamisin b. Kapreomisin c. Amikasin d. Kuinolon e. Sikloserin f. Etionamid dan Para-amini salisilat Kombinasi dari 4 OAT akan mampu mengurangi resitensi kuman TB terhadap obat TB karena kemungkinan penderita kecil untuk memilih salah satu obat untuk diminum Tabrani,2008.

2.9. TB MDR Multi Drug Resistance