1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hari ini Kota Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar dan budaya. Dengan demikian Mengenal Yogyakarta secara detail tidak dibisa hanya dilihat dari satu sisi saja,
hingga saat ini sudah banyak permasalahan yang terjawabkan oleh kota seribu budaya ini. Kiprah dari satu pemimpin ke pemimpin berikutnya selalu membawa kota ini menjadi
lebih baik. Kiprah kepemiminan Herry Zudianto yang membawa perubahan pada penataan pasar tradisional dan pedangang kaki lima di kawasan Kota Yogyakarta dan
sampai saat ini kiprah Walikota yang menjabat Haryadi Suyuti juga telah banyak membawa prestasi-prestasi cemerlang seperti peraihan gelar Smart City untuk Kota
Yogyakarta, Wajar Tanpa Pengecualian dan MERAIH gelar kinerja pemerintahan terbaik berdasarkan hasi EKPPD Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
berdasarkan hasil penilaian kemendagri. Kinerja adalah suatu bentuk prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai oleh
perorangan atau kelompok suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu periode tertentu. Kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai dalam
melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu periode. Peningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan atau manajemen yang baik, yang
dapat mendorong upaya-upaya instansi untuk meningkatkan kinerja.
2
Pangastuti mengungkapkan “bahwa usaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasi”.
1
Lebih lanjut, Propper dan Wilson, menyebutkan bahwa manajemen kinerja dapat meningkatkan kinerja
organisasi secara keseluruhan.
2
Manajemen berbasis kinerja adalah proses perencanaan, pengukuran, penilaian dan evaluasi kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi
serta mengoptimalkan potensi diri pegawai. Kinerja pada umumnya diartikan sebagai kesuksesan seseorang dalam
melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya untuk mencapai
target kerja. Karyawan dapat bekerja dengan baik bila memiliki kinerja yang tinggi sehingga dapat menghasilkan kerja yang baik. Kinerja karyawan merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuannya. Untuk itu kinerja dari para karyawan harus mendapat perhatian dari para pimpinan
perusahaan, sebab menurunnya kinerja dari karyawan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Kinerja pemerintah di Indonesia sampai saat ini masih sedikit pemerintah daerah yang mendapat predikat terbaik. Berdasarkan data empiris yang yang dilansirkan oleh
warta berita online Jogjadaily “Pemerintah Kota Yogyakarta meraih penghargaan dari
Menteri Dalam Negeri atas prestasinya sebagai pemerintah daerah yang berprestasi dengan kinerja terbaik secara nasional hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah EKPPD untuk kategori Pemerintah Kota yang diselenggarakan oleh
1
Pangastuti, M. D, 2008. Pengaruh Partisipasi Penganggaran Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajemen Pemerintah Daerah D
engan Komitmen Organisasi Sebagai Moderator”. Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro Semarang.
2
Propper, C. dan Wilson, D. 2003. The Use and Usefulness of Performance Measure in the Public Sector. Oxford Review Of Economic Policy, Vol.19 No.2, pp.250-265
3
Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia. Kota Yogyakarta merupakan salah satu dari 10 Kota yang mendapat penghargaan dengan kinerja terbaik penyelenggaraan
Pemerintah Daerah tahun 2013 yang di serahkan pada peringatan Hari OTDA tahun 2015. Penilaian tersebut dilakukan oleh Tim khusus yang melibatkan 10 Instansi
Kementerian dan Lembaga Pemerintah. Menurut Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo penghargaan
tersebut diberikan
setelah Kemendagri
mengevaluasi Laporan
Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah LPPD tahun 2013”.
3
Berdasarkan permendagri nomor 73 tahun 2009 menjelaskan bahwa prinsip dasar EKPPD
dilaksanakan berdasarkan
6 indikator
yaitu: spesifik,
obyektif, berkesinambungan, terukur dapat diperbandingkan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Spesifik sebagaimana dimaksud dilaksanakan secara khusus untuk menilai kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan LPPD dan laporan lain yang diterima
oleh Pemerintah. Obyektif sebagaimana dimaksud dilaksanakan dengan menggunakan sistem pengukuran kinerja yang baku dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.
Berkesinambungan sebagaimana dimaksud dilaksanakan secara reguler setiap tahun sehingga dapat diperoleh gambaran perjalanan penyelenggaraan pemerintahan daerah
dari waktu ke waktu. Terukur sebagaimana dimaksud dilaksanakan dengan memanfaatkan data kuantitatif dan atau kualitatif yang dapat dikuantitatifkan dan
menggunakan alat ukur kuantitatif sehingga hasilnya dapat disajikan secara kuantitatif. Dapat diperbandingkan sebagaimana dimaksud dilaksanakan dengan menggunakan
sistem pengukuran kinerja dan indikator kinerja kunci yang sama untuk semua daerah.
3
http:jogjadaily.com201504hari-otda-2015-kota-yogyakarta-raih-penghargaan-kinerja-terbaik-2013-kategori- pemkot
4
Dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana dimaksud dilaksanakan dengan mengolah data dari LPPD yang dikirim oleh Kepala Daerah secara transparan.
Berdasarkan berita yang dilansirkan oleh Kemendagri News prestasi tersebut juga diraih di 10 kabupaten dan dan 10 kota yang baik kinerjanya berdasarkan evaluasi
kementerian dalam negeri antara lain adalah: 1. Kabupaten Bantul 2. Kabupate Kulon Progo 3. Kabupaten Kutai Kartanegara 4. Kabupaten Lamongan 5. Kabupaten
pasaman 6. Kabupaten Pinrang 7. Kabupaten Purbalingga 8. Kabupaten Sidoarjo 9. Kabupaten Sleman 10. Kabupaten tuban.
Dan 10 Kota yang juga meraih penghargaan tersebut adalah: 1. Kota Blitar 2. Kota Cimahi 3. Kota Depok 4. Kota madiun 5. Kota Mojokerto 6. Kota Probolinggo
7. Kota Samarinda 8. Kota Semarang 9. Kota Surabaya 10. Kota Yogyakarta
5
Tabel 1.1 10 Kota dan Kabupaten Peraih Gelar Kinerja Terbaik Kemendagri
No Kota
Kabupaten
1 Kota Blitar
Kabupaten Bantul 2
Kota Cimahi Kabupate Kulon Progo
3 Kota Depok
Kabupaten Kutai Kartanegara 4
Kota madiun Kabupaten Lamongan
5 Kota Mojokerto
Kabupaten Pasaman 6
Kota Probolinggo Kabupaten Pinrang
7 Kota Samarinda
Kabupaten Purbalingga 8
Kota Semarang Kabupaten Sidoarjo
9 Kota Surabaya
Kabupaten Sleman 10
Kota Yogyakarta Kabupaten Tuban
Hal senada dikatakan Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, Ia mengatakan jika penghargaan tersebut disamping akan memberikan kepercayaan diri atas kinerja
Pemerintah Kota Yogyakarta, juga akan dijadikan tantangan ke depan bagi Pemerintah Kota Yogyakarta untuk selalu meningkatkan kualitas kinerjanya dan mempertahankannya
untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Ini merupakan keberhasilan seluruh masyarakat Kota Yogyakarta, karena selama ini masyarakat Kota Yogyakarta telah mendukung
dengan baik atas semua kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Pemkot Yogyakarta. Selama itu pula seluruh jajaran pegawai Pemerintah Kota Yogyakarta telah melaksanakan
kinerjanya dengan baik dalam melayani masyakarakatnya”
6
Menurut Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo penghargaan tersebut diberikan setelah Kementrian Dalam Negeri mengevaluasi Laporan Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah LPPD tahun 2013. Setelah menilai berdasarkan sejumlah paramater penyelenggaraan pemerintah daerah Pemda dan pelayanan publik
yang ada, Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota dinilai memiliki kinerja terbaik. Seiring banyaknya prestasi yang diraih oleh Pemerintah Kota Yogyakarta seperti
“wajar tanpa pengecualian, gelar kota cerdas Indonesia dan kinerja terbaik pada EKPPD Kementrian Dalam Negeri Tahun 2013 membuat peneliti ingin menggali serta
mengetahuai faktor-faktor apa saja dan indikator yang di jalankan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dalam meraih beberapa prestasi dan juga dari paparan latar belakang diatas
sejatinya peneliti ingin mengetahui keberhasilan Pemeritah Kota Yogyakarta dalam meraih penghargaan sebagai kinerja pemerintahan terbaik dari Kementerian Dalam
Negeri pada tahun 2013.
B. Rumusan Masalah