HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN

vi DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Tahap Pembelajaran Inkuiri 15 Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 33 Tabel 4.1. Hasil Perolehan Rata-Rata Pretest and Postest 44 Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pretest dan Postest 45 Tabel 4.3. Uji Homogenitas Sampel 46 Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis Data Postest 46 Tabel 4.5. Data Aktivitas Siswa 47 Tabel 4.6. Persen Peningkatan Hasil Belajar 48 Tabel 4.7. Persen Analisis Korelasi 49 vi DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Model atom Dalton 21 Gambar 2.2. Model atom J.J Thompson 22 Gambar 2.3. Model Atom Rutherford 23 Gambar 2.4. Model Atom Niels Bohr 24 Gambar 3.1. Desain penelitian 34 vi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Silabus Kimia 56 Lampiran 2. Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran 58 Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen sebelum divalidasi 75 Lampiran 4. Kisi-Kisi Instrumen sesudah divalidasi 77 Lampiran 5. Soal Instrumen Test sebelum divalidasi 79 Lampiran 6. Kunci Jawaban Instrumen 86 Lampiran 7. Soal Instrumen test setelah divalidasi 87 Lampiran 8. Pedoman Penilaian Aktivitas 91 Lampiran 9. Lembar Penilaian Aktivitas 92 Lampiran 10 Pertanyaan dalam RPP 94 Lampiran 11. Media Ms. Power Point 96 Lampiran 12. Lembar Kerja Siswa 105 Lampiran 13. Perhitungan Validitas Soal 109 Lampiran 14. Tabel Persiapan Validasi 111 Lampiran 15. Perhitungan Reliabilitas Soal 112 Lampiran 16. Tabel Reliabilitas Tes 113 Lampiran 17. Perhitungan Tingkat kesukaran Soal 114 Lampiran 18. Tabel Tingkat Kesukaran 115 Lampiran 19. Perhitungan Daya Beda Tiap Soal 116 Lampiran 20. Tabel Daya Beda 117 Lampiran 21. Rekap Analisis Instrument Test 118 Lampiran 22. Tabulasi Data Penelitian 119 Lampiran 23. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians Nilai Pretest dan Postest 121 Lampiran 24. Uji Normalitas Data 122 Lampiran 25. Uji Homogenitas Data Penelitian 125 Lampiran 26. Pengujian Hipotesis 126 Lampiran 27. Analisis Korelasi Aktivitas Siswa dengan Peningkatan Hasil Belajar 128 Lampiran 28. Lembar Penilaian Aktivitas Siswa 130 Lampiran 29. Tabel Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 134 vii Lampiran 30. Tabel Analisis Korelasi 135 Lampiran 31. Tabel Nilai-Nilai Product-Moment 136 Lampiran 32. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 138 Lampiran 33. Tabel Distribusi Nilai F 139 Lampiran 34. Dokumentasi 141

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu hasil pembelajaran di sekolah misalnya penyempurnaan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan sekarang KTSP menjadi Kurikulum 2013. Seiring perkembangan zaman, model- model pembelajaran dan media pun menjadi semakin bervariasi sejalan dengan perubahan Kurikulum. Hal ini dapat dilihat dari penerapan model-model pembelajaran yang diterapkan oleh kebanyakan guru pada saat mengajar. Dalam menerapkan model pembelajaran tersebut guru memerlukan media untuk mempermudah tugasnya dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswanya. Media pembelajaran berkembang dari waktu ke waktu, seiring dengan perkembangan teknologi. Media yang digunakan sangat bervariasi dari media kartu, komik, peta konsep dan media komputer Trini Prastati dalam Sutirman, 2013. Pada abad ke-21 ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ICT semakin berkembang pesat. Dalam beberapa tahun terakhir, manfaat yang telah ditemukan teknologi informasi dan komunikasi ICT dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran konseptual kimia Hakerem dalam Nur Lita Rina, 2011. Metode belajar alternatif seperti animasi, simulasi, video, multimedia dan alat teknologi lain yang serupa menjadi lebih penting dalam pendidikan kimia. ICT memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan pemahaman konseptual dan membentuk model mental berkualitas tinggi. Dengan penggunaan teknologi ini dalam lingkungan pendidikan, modus pendidikan beralih dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa sehinga siswa secara aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran pemecahan masalah, membangun pengetahuan. Penggunaan ICT dalam proses pembelajaran akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok maupun individu. Dalam kelompok, siswa dapat saling bertukar pikiran untuk mendiskusikan peristiwa dalam kimia maupun konsep kimia yang telah mereka dapatkan dari belajar dengan media alat-alat teknologi seperti animasi, simulasi, video. Guru berperan penting dalam penggunaan ICT untuk mencapai keberhasilan siswa dalam memahami kimia. Guru perlu menggunakan ICT dalam lingkungan kelas untuk mendukung dan meningkatkan cara mereka mengajar. Secara ilmiah siswa tidak dapat mengembangkan konsep dalam kimia. Pengetahuan mereka tentang kimia tidak lengkap dan kacau Kozma Russell, 1997 dalam Nur Lita Rina, 2011. Banyak siswa, pada kenyataannya, hanya menghafal konsep-konsep kimia tanpa benar-benar mempelajarinya. Struktur atom merupakan salah satu Materimata pelajaran kimia kelas X SMA yang isi materinya bersifat abstrak. Standar kompetensi yang dituntut pada Materistruktur atom ialah memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul dan sifat-sifat senyawa. Dari standar kompetensi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Materi struktur atom ini memiliki karakteristik pemahaman konsep yang bersifat abstrak serta Perbedaan Sutresna, 2007. Siswa akan sangat kesulitan dalam memahami materi ini, karena yang dipelajarinya adalah suatu benda-benda yang sangat kecil dan tidak pernah dilihat oleh siswa itu sendiri, sehingga jangankan untuk memahami, untuk membayangkannya saja siswa sangat merasa kesulitan. Pendekatan yang digunakan hendaknya bukanlah pendekatan dengan yang berpusat kepada guru teacher centered tetapi pendekat berpusat pada siswa student centered. Maka guru perlu berusaha meningkatan hasil belajar yaitu dengan menambah variasi model pembelajaran, serta media pembelajaran yang menarik atau menyenangkan. Seperti yang kita ketahui bahwa peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator, mediator, dan pembimbing. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, guru diharapkan dapat menerapkan model-model pembelajaran dan penggunaan media. Saat ini, terdapat beberapa model pembelajaran belajar yang dianggap inovatif terhadap perkembangan kemampuan kognitif dan kemandirian siswa.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN KIMIA PADA SUB MATERI ALKANAALKENAALKUNA.

0 2 23

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM.

0 3 22

PENGARUH PENERAPAN MULTIMEDIA CAMTASIA STUDIO DAN MEDIA POWER POINT TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM.

1 18 31

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS (THINK PAIR SHARE) DENGAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA PENGAJARAN STRUKTUR ATOM.

0 4 18

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PIA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA POWERPOINT DAN HANDOUT PADA MATERI STRUKTUR ATOM.

1 11 19

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CPBL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI HIDROKARBON.

1 3 24

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG.

0 4 23

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL STAD MEDIA POWER POINT DAN PETA KONSEP DI SMA NEGERI 7 MEDAN PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 0 17

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER PROGRAM EXE DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM DI KELAS XI.

0 0 28