commit to user 4
menjadi pertanyaan mengenai kepastian hukum tentang kewenangan absolut Pengadilan Agama. Permohonan cerai talak tersebut, bisa diperiksa dan diputus
di Pengadilan Agama atau tidak, karena pihaknya bukan muslim sedangkan kewenangan Pengadilan Agama adalah pada ranah penyelesaian perkara untuk
para pihak yang beragama Islam. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengetahui
dan melakukan penelitian mengenai kewenangan Pengadilan Agama dalam memeriksa dan memutus permohonan cerai talak yang diajukan oleh pemohon
yang bukan beragama Islam ini di dalam bentuk sebuah penulisan hukum dengan judul:
”TINJAUAN YURIDIS TENTANG KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA DALAM MEMUTUS PERMOHONAN CERAI TALAK YANG
DIAJUKAN OLEH PEMOHON NON-MUSLIM STUDI KASUS PERMOHONAN
CERAI TALAK
DI PENGADILAN
AGAMA KARANGANYAR DENGAN NOMOR 208PDT.G2010PA.KRA.”
B. Rumusan Masalah
Untuk lebih memperjelas agar permasalahan yang ada nanti dapat dibahas dengan lebih terarah dan sesuai dengan sasaran yang diharapkan, maka
penting sekali bagi penulis untuk merumuskan permasalahan yang akan dibahas.
Adapun perumusan masalah dalam penelitian yang dirumuskan penulis adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana dasar kewenangan Pengadilan Agama dalam memutus permohonan cerai talak yang diajukan oleh pemohon non-muslim?
2. Bagaimana akibat hukum putusan atas permohonan cerai talak yang diajukan
oleh pemohon
non-muslim studi
putusan nomor
208Pdt.G2010PA.Kra. ?
commit to user 5
C. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian pasti mempunyai tujuan yang jelas agar memberikan manfaat baik bagi penulis maupun bagi orang lain. Dalam penelitian ini tujuan
yang hendak dicapai adalah: 1.
Tujuan Obyektif a.
Untuk mengetahui dasar kewenangan Pengadilan Agama dalam memutus permohonan cerai talak yang diajukan oleh pemohon non-
muslim. b.
Untuk mengetahui akibat hukum putusan atas permohonan cerai talak yang diajukan oleh pemohon non-muslim.
2. Tujuan Subyektif
c. Untuk menambah wawasan dan pemahaman penulis mengenai hukum
acara peradilan agama khususnya dasar kewenangan Pengadilan Agama dalam memutus permohonan cerai talak yang diajukan oleh pemohon
non-muslim dan akibat hukum cerai talak dengan pemohon non- muslim.
d. Untuk memenuhi persyaratan akademis guna mencapai gelar sarjana
strata satu dalam bidang ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
Di dalam suatu penelitian sangat diharapkan adanya manfaat, dan kegunaan yang dapat diambil dari penelitian tersebut. Adapun manfaat yang
diharapkan sehubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
commit to user 6
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu hukum pada umumnya dan Hukum Acara Peradilan Agama pada khususnya.
e. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi dan
literatur dalam dunia kepustakaan tentang dasar kewenangan Pengadilan Agama dalam memutus permohonan cerai talak yang
diajukan oleh pemohon non-muslim dan akibat hukum cerai talak dengan pemohon non-muslim.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan
bagi peneliti yang akan datang sesuai dengan bidang penelitian yang penulis teliti.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk memberi jawaban atas masalah yang diteliti.
b. Sebagai sarana untuk menambah wawasan bagi para pembaca mengenai
hukum acara peradilan agama khususnya mengenai dasar kewenangan Pengadilan Agama dalam memutus permohonan cerai talak yang
diajukan oleh pemohon non-muslim dan akibat hukum cerai talak dengan pemohon non-muslim.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan bagi para pihak yang terkait dan sebagai bahan informasi dalam kaitannya dengan kewenangan absolut Pengadilan Agama.
E. Metode Penelitian