Analisis Deskriptif Uji Validitas Data Uji Reliabilitas Data Metode Analisis Data

39

E. Sumber Data 1.

Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung ditempat penelitian atau, suatu tempat yang menjadi obyek penelitian. Dalam hal ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung dari sumber-sumber lain yang digunakan untuk melengkapi data primer dalam menyususun laporan penelitian. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa refrensi dari buku dan jurnal.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis ini berisi tentang bahasan secara deskriptif mengenai tanggapan yang diberikan responden pada kuesioner. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2004:142 40

2. Uji Validitas Data

Uji validitas dilakukan untuk menilai seberapa baik suatu instrument ataupun proses pengukuran terhadap konsep yang diharapkan untuk mengetahui apakah yang kita tanyakan dalam kuesioner sudah sesuai dengan konsepnya. Ghozali, 2005: 45 Untuk uji validitas akan digunakan Confirmatory Factor Analysis dengan bantuan SPSS 11,5., di mana setiap item pertanyaan harus mempunyai factor loading 0,50 Hair et al., 1998.

3. Uji Reliabilitas Data

Uji reliabilitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengukur apakah kuesioner benar-benar merupakan indikator yang mengukur suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila jawaban seseorang konsisten dari waktu ke waktu. Reliabilitas dalam penelitian ini diuji dengan metode Cronbach’s Alpha. Nilai Cronbach Alpha antara 0,80 – 1,0 dikategorikan reliabilitas baik, nilai 0,60 – 0,79 dikategorikan reliabilitasnya dapat diterima, nilai ≤ 0,60 dikategorikan reliabilitasnya buruk Sekaran, 2000:211.

4. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan iklim psikologis, ocb, kepuasan pekerja dan kinerja adalah dengan menggunakan uji SEM. Dalam analisis SEM, Ada beberapa hal yang harus diperhatikan 41 sebelum melakukan pengujian model struktural dengan pendekatan two step approach to SEM, yaitu : a Uji Kecukupan Sampel Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam model ini minimum berjumlah 125 dan selanjutnya menggunakan perbandingan 5 observasi untuk setiap parameter estimasi Hair et al., dalam Ferdinand, 2005:46. b Uji Normalitas Normalitas dapat diuji dengan melihat gambar histogram data atau dapat diuji dengan metode-metode statistik Ferdinand, 2005:54. Dalam Hair et al 1998 disebutkan SEM terutama bila diestimasi dengan maximum likelihood estimation technique mensyaratkan sebaiknya asumsi normalitas pada data dipenuhi. Nilai statistik untuk menguji normalitas disebut z value Critical Ratio atau C.R pada output AMOS 6 dari ukuran skewness dan kurtosis sebaran data. Bila nilai C.R lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 1 yaitu sebesar ± 2.58. c Uji Outliers Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara univariate dan multivariate yaitu yang muncul karena kombinasi karakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi lainnya Ferdinand, 2005:54. Dalam analisis multivariate adanya outlier dapat 42 diuji dengan statistik chi square 2 c terhadap nilai mahalanobis distance squared pada tingkat signifikansi 0.001 dengan tingkat degree of freedom sejumlah pola yang digunakan dalam penelitian. d Uji Goodness-of-Fit Model Struktural 1. 2 c - Chi Square Statistic Chi square statistic bersifat sangat sensitif terhadap besarnya sampel yang digunakan Ferdinand, 2005:59. Menurut Ferdinand 2005:59 semakin kecil nilai 2 c semakin baik model itu karena dalam uji beda chi square, 2 c = 0, berarti benar-benar tidak ada perbedaan, H diterima dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut of value sebesar p0.05 atau p0.10 Hulland et al dalam Ferdinand, 2005:59. Rendahnya nilai chi square, yang memiliki level signifikan lebih besar dari 0.05 atau 0.01, mengindikasikan bahwa secara input matrik secara aktual dan prediksi secara statistik tidak berbeda sehingga dalam kondisi ini peneliti akan mencari perbedaan yang tidak signifikan antara matrik aktual dan yang diprediksi. Dalam penelitian yang menguji sebuah model maka yang dibutuhkan justru sebuah nilai 2 c yang tidak signifikan, yang menguji hipotesis nol bahwa estimated population covariance tidak sama dengan sample covariance Ferdinand, 2005:59. Nilai 2 c yang rendah menghasilkan sebuah tingkat signifikansi yang lebih besar dari 0.05 akan mengindikasikan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara matriks 43 covarians data dan matriks covarians yang diestimasi Ferdinand, 2005:59 sehingga penggunaan chi square hanya sesuai bila ukuran sampel antara 100 dan 200 Hair et al, 1998 dan Ferdinand, 2005:59.

2. RMSEA – The Root Mean Square of Approximation

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Karyawan Auto2000 Cabang Gatot Subroto Medan

1 28 91

Pengaruh organizational citizenship behavior (OCB) terhadap kinerja karyawan di PT. Putra Pertiwi karya utama

3 18 142

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR ( OCB) HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR ( OCB).

0 2 16

Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap kepuasan kerja karyawan : Studi pada karyawan Rumah Sakit Pertamina Cirebon (RSPC).

0 1 118

Pengaruh Kepemimpinan Transpormasional Dan Organizational Citizenship Behaviour (OCB) Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Mediasi Komitmen Organisasi Pada PT. BPR Jaya Kerti.

2 6 45

PENGARUHlIKLIM PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN 1,2 ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOURl(OCB).

0 0 15

PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB) PADA PT. MAHARANI PREMA SAKTI DENPASA.

1 6 35

Pengaruh iklim psikologis karyawan terhadap KINERJA KARYAWAN dengan Organizational Citizenship Behaviour (OCB) dan kepuasan kerja karyawan sebagai variabel mediasi (STUDI PADA PT EINDSTRED-KBN Jakarta).

0 3 139

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN VARIABEL MEDIATOR ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) (Studi Pada Karyawan Hotel Sahid Montana Malang)

0 5 9

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT XYZ)

0 0 9