24
A. Iklim Psikologis
Iklim psikologis psychological climate merupakan rangkuman deskriptif karyawan terhadap pengalaman mereka dalam organisasi Jones James; dalam
Seniati, 2006. Selain itu, Seniati 2006 juga menemukan bahwa karakteristik manajemen merupakan indikator yang paling kuat bagi iklim psikologis.
Ditambahkan oleh James and Jones; James et al.; Leigh et al.; dalam Biswas dan Varma 2007, bahwa sikap dan perilaku individu merupakan konsekuensi penting
dari iklim psikologis. Iklim, apakah psikologis atau organisatoris, secara konvensional diterapkan
dalam reaksi-reaksi individu terhadap penilaian atas lingkungan kerja mereka sehari- hari. Dalam kaitannya dengan ini, yang harus dicatat bahwa kerangka acuan di
dalam iklim psikologis adalah individu, maka iklim psikologis merupakan bentuk yang terpisah dari iklim organisatoris Swift and Campbell, 1998. Jadi dengan
demikian, konsep iklim psikologis sebagai abstrak experiental perorangan atau pengalaman rutin karyawan di tempat kerja dan perasaaan yang diakibatkan
pengalamn rutin di tempat kerja James et al., dalam Biswas dan Varma, 2007.
B. Organizational Citizenship Behaviour OCB
Dalam peningkatan efektifitas maka individu-individu yang ada dalam
sebuah tim perlu memiliki perilaku yang menunjang. Perilaku tersebut tidak hanya
25 perilaku yang sesuai peranannya saja in-role namun diharapkan dapat lebih
memunculkan perilaku extra-role dari para individu tersebut, sehingga jalinan kerjasama tim dapat makin solid dan dapat bekerja secara optimal bagi organisasi.
Perilaku Citizenship OCB sering disebut pula The Extra Role yang artinya adalah perilaku kerja yang bekerja tidak hanya pada apa yang menjadi tugasnya in-role
tapi juga bekerja yang tidak secara kontrak mendapatkan kompensasi pada sistem
penghargaan atau penggajian formal beyond the job. Robbins, 2001 menyatakan
bahwa organizational citizenship behavior OCB adalah perilaku yang bukan merupakan bagian dari tugas yang telah dipersyaratkan secara formal bagi seorang
karyawan tetapi secara keseluruhan mendorong fungsi efektif organisasi.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa OCB adalah perilaku yang dilakukan karyawan dengan sukarela. Perilaku ini bukan sebagai akibat dari
adanya sistem penghargaan yang diberikan secara formal kepada karyawan, yang berarti karyawan melakukan OCB bukan untuk mendapatkan penghargaan dari
perusahaan. Perilaku ini sangat penting untuk mencapai efektifitas organisasi. Selain memberikan definisi diatas, Organ dalam Purba dan Seniati 2004
juga memberikan dimensi-dimensi OCB, yang juga akan digunakan dalam penelitian ini 1 Altruisme, yaitu perilaku membantu meringankan pekerjaan yang ditujukan
kepada individu dalam suatu organisasi, 2 Conscientiousness, yaitu melakuka hal- hal yang menguntungkan organisasi, seperti mematuhi peraturan-peraturan
organisasi, 3 Sportsmanship, yaitu toleransi terhadap situasi yang kurang ideal di
26 tempat kerja tanpa megeluh, 4 Courtesy, yaitu membantu teman kerja mencegah
timbulnya masalah sehubungan dengan pekerjaannya dengan cara memberi konsultasi dan informasi serta menghargai kebutuhan mereka, 5 Civic virtue, yaitu
terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi dan peduli pada kelangsungan hidup organisasi.
C. Kepuasan Kerja