4.5. Pembahasan Hasil Penelitian
4.5.1. Pengaruh Kualitas Audit terhadap Opini Audit Going Concern
Variabel kualitas audit yang diproksikan dengan Kantor Akuntan Publik KAP berafiliasi dengan The Big Four dan yang tidak berafiliasi
dengan The Big Four menunjukkan nilai koefisien negatif sebesar 18,591dengan tingkat signifikansi 0,999 yang nilainya lebih besar dari
tingkat signifikansi 0,05 5 sehingga dapat disimpulkan ukuran KAP tidak berpengaruh signifikanterhadap terhadap penerimaan opini audit
going concern. Tanda koefisien yang negatif menunjukkan bahwa perusahaanyang diperiksa oleh KAP The Big Four akan cenderung tidak
menerima opini audit going concern, sedangkan perusahaan yang tidak diperiksa oleh KAP The Big Four akan cenderung menerima opini audit
going concern. Manajer yang rasional tidak akan memilih auditor dari KAP besar
yang berafiliasi dengan The Big Four untuk melakukan audit atas perusahaannya apabila karakteristik perusahaan sedang tidak baik.
Argumen ini didasari anggapan bahwa auditor dari KAP besar akan mampu mendeteksi karakteristik perusahaan yang tidak baik dan
memberikan opini audit going concern, dan sebaliknya. Hal ini berarti KAP besar pada umumnya akan mengaudit perusahaan yang memiliki
karakteristik baik sehingga kecil kemungkinan untuk mengeluarkan opini audit going concern, begitu juga sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Santosa dan Wedari 2007 yang menyatakan bahwa kualitas audit tidak
berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Namun penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Ryu dan Roh
2007 yang menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.
4.5.2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern
Variabel profitabilitas perusahaan yang diproksikan dengan return on asset memiliki koefisien negatif sebesar 5,350 dengan tingkat
signifikansi 0,040 yang nilainya lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 5, sehingga dapat disimpulkan profitabilitasberpengaruh negatif
signifikan terhadap terhadap penerimaan opini audit going concern. Tanda koefisien yang negatif menunjukkan hubungan yang
berlawanan arah, yang berarti semakin tinggi rasio return on asset maka akan semakin baik pula kondisi perusahaan secara khusus untuk
mempertahankan kelangsungan usahanya, sehingga semakin kecil pula kemungkinan auditor memberikan opini audit going concern, dan begitu
juga sebaliknya. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Noverio 2011 yang
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern, namun tidak konsisten
dengan penelitian Siagian 2014 yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.
Universitas Sumatera Utara
4.5.3. Pengaruh Leverage terhadap Opini Audit Going Concern
Variabel leverageyang diproksikan dengan debt to equity ratio DER, menunjukkan nilai koefisien positif sebesar 0,002 dengan tingkat
signifikansi 0,970 yang nilainya berada di atas tingkat signifikansi 0,05 5, sehingga dapat disimpulkan variabel ini tidak berpengaruh terhadap
penerimaan opini audit going concern. Rasio leverage tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit
dengan pengungkapan going concern perusahaan. Penyebabnya adalah rasio leverage digunakan untuk melihat bagaimana perusahaan
menjalankan usaha dengan dana yang diperoleh dari kreditur dan memenuhi kembali seluruh kewajiban dengan menggunakan modal yang
ada. Auditor tidak terlalu mempertimbangkan peningkatan atau penurunan tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dalam
memberikan opini audit going concern. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan Setyarno dkk 2006
yang memperoleh hasil bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern dan Widyantari 2011 yang
memperoleh hasil bahwa leverage berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.
Universitas Sumatera Utara
4.5.4. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern
Variabel pertumbuhan perusahaanyang diproksikan dengan kenaikan penjualan, menunjukkan nilai koefisien positif sebesar 1,071
dengan tingkat signifikansi 0,066 yang nilainya berada di atas tingkat signifikansi 0,05 5, sehingga dapat disimpulkan variabel ini tidak
berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Pertumbuhan perusahaan yang diproksikan dengan kenaikan
penjualan tidak selalu mengindikasikan bahwa laba yang diperoleh perusahaan juga meningkat. Peningkatan beban operasional yang lebih
tinggi dibandingkan peningkatan penjualan akan mengakibatkan laba bersih yang negatif dan berdampak pada saldo laba ditahan perusahaan.
4.5.5. Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern
Variabel opini audit tahun sebelumnya menunjukkan nilai koefisien positif sebesar 4,667 dengan tingkat signifikansi 0yang nilainya
berada di bawah tingkat signifikansi 0,05 5, dapat disimpulkan variabel ini berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan opini
audit going concern. Hasil temuan empiris ini menunjukkan bahwa auditor sangat
memperhatikan opini going concern yang diterima perusahaan pada tahun sebelumnya. Walaupun penerbitan kembali opini audit going concern
tidak semata-mata didasarkan pada opini audit going concern yang
Universitas Sumatera Utara
diterima pada tahun sebelumnya, namunpenerimaan opini audit going concern pada tahun sebelumnya akan mengakibatkan hilangnya
kepercayaan publik akan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya sehingga hal ini akan semakin mempersulit
perusahaan untuk bangkit dari kesulitan yang dialami. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Lennox
2002 dan Santosa dan Wedari 2007 yang menyatakan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan opini
audit going concern, namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Surbakti 2011 yang menyatakan tidak berpengaruh terhadap penerimaan
opini audit going concern.
4.5.6. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern
Variabel ukuran perusahaan yang diproksikan dengan logaritma natural dari total aktiva menunjukkan nilai koefisien positif sebesar 0,454
dengan tingkat signifikansi 0,191yang nilainya berada di atas tingkat signifikansi 0,05 5, sehingga dapat disimpulkan variabel ini tidak
berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Hasil penelitian ini selaras dengan Siagian 2014 yang memiliki
hasil yang sama dimana ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Namun, tidak konsisten dengan
hasil penelitian Carson 2013 dimana ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN