Data Penelitian Analisis Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik yang menggunakan persamaan regresi logistik. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan microsoft excel, lalu dilakukan analisis statistik deskriptif, pengujian asumsi klasik, dan pengujian regresi logistik dengan menggunakan software SPSS Statistical Product and Service Solution versi 20. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output sesuai dengan metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 16 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel penelitian ini dan diamati selama periode 2009-2013.

4.2. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran secara umum tentang variabel-variabel penelitian yang dijadikan sampel. Untuk melihat data statistik secara umum, peneliti menggunakan descriptive untuk variabel yang diukur dengan skala rasio dan frequency untuk variabel yang diukur dalam skala nominal. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROA 64 -1.65 .49 -.0383 .26162 DER 64 -30.60 27.98 1.9745 7.58944 KP 64 -.73 3.40 .1775 .59979 SIZE 64 23.12 29.85 27.2602 1.52407 Valid N listwise 64 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Berdasarkan tabel 4.1 dapat dideskripsikan beberapa hal berikut ini : 1. Jumlah seluruh sampel penelitian adalah 16 perusahaan dikali empat 4 periode pengamatan sehingga total N adalah 64 perusahaan. Dengan empat 4 variabel yang memiliki skala rasio yaitu return on asset ROA sebagai variabel independen pertama, debt to equity ratio DER sebagai variabel independen kedua, kenaikan penjualanKP sebagai variabel independen ketiga, dan ukuran perusahaan SIZE sebagai variabel independen keempat. 2. Variabel independen pertama, yaitu return on asset ROA, memiliki nilai minimum sebesar -1,65 dan nilai maksimum sebesar 0,49 dengan nilai rata-rata adalah -0,0383. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan- perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai ROA negatif, artinya kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui aktivanya kurang baik. Nilai standar deviasi sebesar 0,26162 menunjukkan bahwa tidak ada sampel yang memiliki nilai ROA yang cukup ekstrim. Universitas Sumatera Utara 3. Variabel independen kedua, yaitu Debt To Equity Ratio DER, memiliki nilai minimum sebesar -30,60 dan nilai maksimum sebesar 27,98 dengan nilai rata-rata adalah 1,9745. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai DER positif, artinya kemampuan ekuitas perusahaan dalam membayar kewajibannya cukup baik. Nilai standar deviasi sebesar 7,58944 menunjukkan bahwa tidak ada sampel yang memiliki nilai DER yang cukup ekstrim. 4. Variabel independen ketiga, yaitu kenaikan penjualan KP, memiliki nilai minimum sebesar -0,73 dan nilai maksimum sebesar 3,40 dengan nilai rata-rata sebesar 0,1775. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan yang menjadi sampel memiliki nilai pertumbuhan perusahaan yang positif. Nilai standar deviasi sebesar 0,59979 menunjukkan bahwa tidak ada sampel yang memiliki nilai pertumbuhan perusahaan yang bersifat ekstrim. 5. Variabel independen keempat, yaitu ukuran perusahaan SIZE, memiliki nilai minimum sebesar 23,12 dan nilai maksimum 29,85 dengan nilai rata- rata sebesar 27,2602. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak perusahaan sampel yang ukuran perusahaannya tergolong besar. Nilai standar deviasi sebesar 1,52407 menunjukkan bahwa tidak ada sampel yang memiliki nilai ukuran perusahaan yang bersifat ekstrim. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Berdasarkan tabel 4.2 dapat dideskripsikan bahwa jumlah data yang valid sah untuk diproses adalah 64 buah sedangkan data yang hilang missing adalah nol, artinya semua data telah diproses. Tabel 4.3 Kualitas Audit KA Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 52 81.3 81.3 81.3 1 12 18.8 18.8 100.0 Total 64 100.0 100.0 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Berdasarkan tabel 4.3 dapat dideskripsikan bahwa variabel independen pertama, yaitu kualitas audit merupakan variabel nominal yang menggunakan variabel dummy, dimana sampel perusahaan yang diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan The Big Four diberi kode “1” sedangkan sampel perusahaan yang diaudit oleh KAP yang tidak berafiliasi dengan The Big Four diberi kode “0”. Variabel ini memiliki data valid karena seluruhnya telah diproses. Sampel perusahaan yang diaudit oleh KAP berafiliasi dengan The Big Four sebanyak 12 sampel perusahaan atau 18,8 sedangkan yang diaudit oleh KAP tidak berafiliasi dengan The Big Four sebanyak 52 sampel perusahaan dengan persentase sebesar 81,3 . Statistics Opini Audit Going Concern GCAO Kualitas Audit KA Opini Audit Tahun Sebelumnya OTS N Valid 64 64 64 Missing Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Opini Audit Tahun Sebelumnya Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 51 79.7 79.7 79.7 1 13 20.3 20.3 100.0 Total 64 100.0 100.0 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Berdasarkan tabel 4.4 dapat dideskripsikan bahwa variabel independen kelima, yaitu opini audit tahun sebelumnya merupakan skala nominal yang menggunakan variabel dummy, dimana sampel yang menerima opini audit going concern GCAO pada tahun sebelumnya diberi kode “1” sedangkan sampel yang tidak menerima opini audit non going concern NGCAO tahun sebelumnya diberi kode “0”. Variabel ini memiliki nilai valid karena semua data dapat diproses. Jumlah sampel yang menerima opini audit going concern tahun sebelumnya sebanyak 13 sampel atau 20,3 dari total keseluruhan sedangkan sampel perusahaan yang tahun sebelumnya tidak menerima opini audit non going concern adalah sebanyak 51 sampel atau 79,7 dari total keseluruhan sampel. Tabel 4.5 Opini Audit Going Concern GCAO Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 52 81.3 81.3 81.3 1 12 18.8 18.8 100.0 Total 64 100.0 100.0 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Berdasarkan tabel 4.5 dapat dideskripsikan bahwa variabel dependen, yaitu opini audit going concern GCAO, merupakan skala nominal yang menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan yang menerima opini audit going Universitas Sumatera Utara concerndiberi kode “1” sedangkan perusahaan yang menerima opini audit non going concern diberi kode “0”. Variabel ini memiliki nilai data valid karena semua data diproses. Perusahaan yang menerima opini audit going concern sebanyak 12 perusahaan atau 18,8 dari total sampel keseluruhan, sedangkan perusahaan yang tidak menerima opini audit non going concern adalah sebanyak 52 perusahaan atau 81,3 dari total sampel keseluruhan.

4.3. Pengujian Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Leverage Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

4 72 106

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 103 81

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 56 106

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

Pengaruh Kualitas Audit, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 83

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 7 93

Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 6 88

PENGARUH KUALITAS AUDIT, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN (Pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2013).

3 4 1

PENGARUH PROFITABILITAS, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11