Analisis Regresi Logistik HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

signifikansi di atas 0,05 maka tidak terdapat hubungan korelasi pada model regresi tersebut dan residual adalah acak atau random. Tabel 4.7 Runs Test Unstandardized Residual Test Value a -.00930 Cases Test Value 32 Cases = Test Value 32 Total Cases 64 Number of Runs 37 Z 1.008 Asymp. Sig. 2-tailed .313 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Dari tabel 4.7 Runs Test dapat dilihat nilai tes Test Value sebesar -0,00930 dengan Asymptotic Significance dua sisi sebesar 0,313 atau probabilitas diatas 0,05. Hal ini berarti tidak terjadi autokorelasi pada model regresi dan residualnya acak atau random.

4.4. Analisis Regresi Logistik

4.4.1. Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit

Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesakan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan hipotesis : H0: Model yang dihipotesiskan fit dengan data Ha: Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara - 2Log Likelihood pada awal block number = 0 dengan nilai -2Log Likelihood pada akhir block number = 1. Nilai -2 Log Likelihood awal pada block number = 0, ditunjukkan melalui tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Likelihood Block 0 Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step 0 1 62.247 -1.250 2 61.772 -1.453 3 61.770 -1.466 4 61.770 -1.466 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Nilai -2LogL akhir pada block number = 1, dapat ditunjukkan melalui tabel berikut : Tabel 4.9 Likelihood Block 1 Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constan t KA ROA DER KP OTS SIZE Step 1 1 34.667 -6.605 -.465 -2.283 -.004 .454 2.652 .174 2 27.522 -11.455 -1.020 -3.666 -.002 .776 3.714 .318 3 25.847 -14.739 -1.725 -4.767 .000 .982 4.373 .416 4 25.515 -15.886 -2.600 -5.278 .002 1.060 4.632 .450 5 25.426 -16.025 -3.587 -5.348 .002 1.070 4.666 .453 6 25.393 -16.028 -4.590 -5.350 .002 1.071 4.667 .454 7 25.381 -16.028 -5.591 -5.350 .002 1.071 4.667 .454 8 25.377 -16.028 -6.591 -5.350 .002 1.071 4.667 .454 9 25.376 -16.028 -7.591 -5.350 .002 1.071 4.667 .454 10 25.375 -16.028 -8.591 -5.350 .002 1.071 4.667 .454 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Tabel 4.8 menunjukkan bahwa -2LogL awal pada block number = 0, yaitu model hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat pada step 4 memperoleh nilai sebesar 61,770. Kemudian pada tabel 4.9 dapat dilihat Universitas Sumatera Utara bahwa setelah masuknya variabel independen pada model nilai -2LogL akhir pada step 10 menunjukkan nilai 25,375. Selisih antara nilai -2LogL awal dengan nilai -2LogL akhir adalah sebesar 36,395 61,770-25,375. Adanya pengurangan nilai antara -2LogL awal dengan nilai -2LogL akhir menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data.

4.4.2. Menilai Kelayakan Model Regresi

Pengujian kelayakan model regresi logistik dilakukan dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test yang diukur dengan nilai Chi-Square. Probabilitas signifikansi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan tingkat signifikansi α 5. Jika lebih besar maka Ho tidak dapat ditolak Hipotesis untuk menilai kelayakan model regresi adalah: Ho : Tidak ada perbedaan antara model dengan data Ha : Ada perbedaan antara model dengan data Tabel 4.10 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 6.319 8 .612 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Tabel 4.10 menunjukkan hasil pengujian Hosmer and Lemeshow. Hasil pengujian statistik menunjukkan nilai statistik Chi-square sebesar 6,319 dengan probabilitas signifikan sebesar 0,612. Nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari α tingkat signifikansi 0,05. Hal ini berarti Universitas Sumatera Utara model regresi layak untuk digunakan dalam analisis selanjutnya karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati, atau dapat dikatakan model mampu memprediksi nilai observasinya.

4.4.3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel-variabel independen mampu memperjelas variabilitas variabel dependen. Koefisien determinasi pada regresi logistik dapat dilihat pada nilai Nagelkerke R Square. Tabel 4.11 Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 25.375 a .434 .701 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa hasil pengujian dengan SPSS menunjukkan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,701 mendekati angka 1 yang dianggap bahwa variabel-variabel independen mampu memperjelas variabilitas variabel dependennya dengan baik. Hal ini menunjukkan variabilitas variabel dependen adalah sebesar 70,1 sementara sisanya sebesar 29,9 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

4.4.4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu kualitas audit KA, profitabilitas ROA, leverage DER, pertumbuhan perusahaan KP, opini audit tahun sebelumnya OTS, ukuran perusahaan SIZE terhadap opini audit going concernGCAO. Dalam uji regresi pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen dapat dilihat pada Variables in the Equation. Dalam uji hipotesis dengan regresi logistik dapat dilihat Variables in the Equation, pada kolom Significant dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang digunakan � = 0,05. Ha diterima jika � 0,05 dan Ha ditolak � 0,05. Tabel 4.12 Variables in The Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a KA -18.591 11344.111 .000 1 .999 .000 ROA -5.350 2.599 4.238 1 .040 .005 DER .002 .051 .001 1 .970 1.002 KP 1.071 .583 3.375 1 .066 2.917 OTS 4.667 1.299 12.900 1 .000 106.344 SIZE .454 .451 1.013 1 .314 1.574 Constant -16.028 12.256 1.710 1 .191 .000 a. Variables entered on step 1: KA, ROA, DER, KP, OTS, SIZE . Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Dari pengujian persamaan regresi logistik tersebut, diperoleh sebuah persamaan model regresi logistik sebagai berikut : GCAO = -16,826 – 18,591 KA – 5,350 ROA + 0,002 DER + 1,071 KP + 4,667 OTS + 0,454 SIZE + � Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.12 tersebut dapat diperoleh hasil uji regresi logistik yang diperlukan untuk menguji hipotesis. Maka hasil pengujian hipotesis yaitu sebagai berikut : H1 : Kualitas audit berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan tabel 4.12, kualitas audit mempunyai koefisien negatif sebesar 18,591 dengan tingkat signifikansi 0,999 0,05. Artinya H1 tidak dapat didukung atau dapat disimpulkan bahwa kualitas audit berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. H2 : Profitabilitas berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan tabel 4.12, return on asset mempunyai koefisien negatif sebesar 5,350 dengan tingkat signifikansi 0,040 0,05. Artinya H2 dapat didukung atau dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. H3 : Leverage berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan tabel 4.12, debt to equitymempunyai koefisien positif sebesar 0,002 dengan tingkat signifikansi 0,970 0,05. Artinya H3 tidak dapat didukung atau dapat disimpulkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Universitas Sumatera Utara H4 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan tabel 4.12, kenaikan penjualan mempunyai koefisien positif sebesar 1,071 dengan tingkat signifikansi 0,066 0,05. Artinya H4 tidak dapat didukung atau dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. H5 : Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan tabel 4.12, opini audit tahun sebelumnya mempunyai koefisien positif sebesar 4,667 dengan tingkat signifikansi 0 0,05. Artinya H5 dapat didukung atau dapat disimpulkan bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. H6 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan tabel 4.12, ukuran perusahaan mempunyai koefisien positif sebesar 0,454 dengan tingkat signifikansi 0,191 0,05. Artinya H6 tidak dapat didukung atau data disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Universitas Sumatera Utara

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Leverage Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

4 72 106

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 103 81

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 56 106

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

Pengaruh Kualitas Audit, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 83

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 7 93

Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 6 88

PENGARUH KUALITAS AUDIT, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN (Pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2013).

3 4 1

PENGARUH PROFITABILITAS, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11