BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Resin Akrilik 2.1.1 Pengertian
Resin akrilik adalah bahan termoplastik yang padat, keras dan transparan, dimana bahan ini mengandung resin poli metil metakrilat. Resin akrilik merupakan
turunan dari etilen yang mengandung gugus vinil dalam rumus strukturnya.
Gambar 1. Rumus struktur resin akrilik Ada dua kelompok resin akrilik dalam kedokteran gigi. Satu kelompok adalah
turunan asam akrilik, CH=CHCOOH dan kelompok lain dari asam metakrrilik CH
2
=CCH
3
COOH.
1,15-17
2.1.2 Jenis Resin Akrilik
1,17-19
Berdasarkan proses polimerisasi, resin akrilik diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu resin akrilik polimerisasi sinar, resin akrilik swapolimerisasi, dan resin akrilik
polimerisasi panas. 1. Resin akrilik polimerisasi sinar light cured resin acrylic adalah resin
akrilik yang diaktifkan dengan sinar yang dapat dilihat. Resin akrilik polimerisasi sinar sendiri terdiri dari matriks uretan dimetilmetakrilat, microfine silica, dan
champhorquinone yang berperan sebagai inisiator. Proses polimerisasinya
Universitas Sumatera Utara
menggunakan sinar tampak sebagai aktivator. Polimerisasi terjadi didalam suatu unit kuring khusus yang menggunakan lampu halogen dengan panjang cahaya 400-500
nm selama kira-kira 10 menit. 2. Resin akrilik swapolimerisasi selfcold cured resin acrylic merupakan
resin akrilik yang mengalami polimerisasi pada suhu kamar. Resin akrilik swpolimerisasi mengandung aktivator kimia yang berfungsi untuk mengaktifkan
benzoil peroksida yang terdapat didalam polimer sehingga dapat terjadi proses polimerisasi. Aktivator kimia yang biasa digunakan adalah amina tersier, contohnya
adalah dimetil paratoluidin. Kekuatan resin akrilik swapolimerisasi cukup rendah, stabilitas warna yang kurang baik, dan jumlah monomer sisa yang dihasilkan lebih
banyak daripada monomer sisa yang dihasilkan oleh resin akrilik polimerisasi panas. 3. Resin akrilik polimerisasi panas heat cured resin acrylic adalah jenis resin
akrilik yang selama proses polimerisasinya memerlukan energi termal sebagai pengaktivasi agar polimerisasi berjalan sempurna. Energi termal yang dibutuhkan
bisa diperoleh melalui perendaman dalam air atau oven gelombang mikro microwave.
1
Peningkatan temperatur selama proses polimerisasi memberikan pengaruh nyata pada karakteristik fisik resin akrilik. Temperatur selama proses
polimerisasi dalam waterbath harus konstan pada suhu 74 ℃ selama 2 jam dan
dilanjutkan 100 ℃ selama 1 jam.
2.2 Resin Akrilik Polimerisasi Panas