BAB 5 PEMBAHASAN
Hasil uji menggunakan One Way Anova menunjukan adanya perbedaan kekuatan impak yang signifikan antar kelompok kontrol tanpa perendaman dan
kelompok perlakuan perendaman dalam larutan ekstrak biji pinang 20. Sedangkan pada uji LSD tidak ada perbedaan yang signifikan pada kekuatan impak resin akrilik
polimerisasi panas antara kelompok kontrol dengan kelompok perendaman dalam ekstrak biji pinang 20 selama 2 jam dengan p = 0,430 p 0,05, pada perendaman
dalam ekstrak biji pinang 20 selama 4 jam dengan p = 0,325 p 0,05 , pada perendaman dalam ekstrak biji pinang 20 selama 6 jam dengan p = 0,056 p
0,05, namun terdapat perbedaan yang signifikan pada kekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas setelah perendaman dalam ekstrak biji pinang 20 selama 8 jam
dengan p = 0,002 p 0,05. Kelompok perendaman dalam ekstrak biji pinang 20 selama 8 jam memiliki rata-rata kekuatan impak paling rendah yakni 6,333 x 10
-3
Jmm
2
. Artinya, perendaman dalam larutan ekstrak biji pinang 20 selama 8 jam menyebabkan penurunan kekuatan impak paling tinggi. Sedangkan kelompok kontrol
memiliki rata-rata kekuatan impak 8,667 x 10
-3
Jmm
2
, kelompok perendaman dalam
ekstrak biji pinang 20 selama 2 jam memiliki rata-rata kekuatan impak 8,133 x 10
-3
Jmm2, kelompok perendaman dalam ekstrak biji pinang 20 selama 4 jam memiliki rata-rata kekuatan impak 8,000 x 10
-3
Jmm2, kelompok perendaman dalam ekstrak biji pinang 20 6 jam memiliki rata-rata kekuatan impak 7,333 x 10
-3
Jmm
2
, maka disimpulkan bahwa rata-rata kekuatan impak kelompok perendaman dalam larutan
ekstrak biji pinang 20 selama 2 jam, 4 jam, dan 6 tidak berbeda signifikan dengan kelompok kontrol. Sehingga berdasarkan hasil penelitian LSD dapat disimpulkan
bahwa semakin lama waktu perendaman dalam larutan ekstrak biji pinang 20, maka kekuatan impak semakin menurun.
Terjadinya penurunan kekuatan impak suatu bahan resin akrilik disebabkan oleh beberapa faktor seperti sifat penyerapan air dan larutan yang mengandung fenol.
Universitas Sumatera Utara
Bahan resin akrilik mempunyai sifat menyerap air secara perlahan dalam jangka waktu tertentu dan mekanisme penyerapan melalui difusi molekul air sesuai dengan
hukum difusi. Difusi diduga terjadi di antara makromolekul, hal ini akan memisahkan makromolekul yang satu dengan yang lain, akibatnya kekuatan resin akrilik
berkurang. Terjadinya penyerapan air dalam resin akrilik merupakan salah satu faktor penyebab penurunan kekuatan impak pada resin akrilik.
6,7
Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Handajani S, dkk 2013 lama perendaman resin akrilik heat cured dalam jus buah
kiwi mengandung senyawa fenol berpengaruh terhadap kekutan impak, semakin lama resin akrilik heat cured direndam dalam jus buah kiwi maka semakin menurun
kekuatan impaknya. Hal ini disebabkan karena flavonoid senyawa fenol bila berkontak dengan resin akrilik menyebabkan kerusakan kimiawi pada permukaan
resin akrilik. Senyawa fenol dapat berdifusi ke dalam lempeng akrilik dan mulai menyebabkan kerusakan kimiawi dan terjadi pemutusan rantai panjang polimer resin
akrilik resin akrilik. Perusakan secara kimia menimbulkan kekasaran pada permukaan resin akrilik sehingga dapat menyebabkan retak atau crazing dan penurunan kekuatan
serta kekerasan.
2,3
Hasil penelitian Sugianitri NK 2011 menyimpulkan bahwa ekstrak biji pinang yang paling efektif dalam menurunkan jumlah koloni candida albicans pada
basis gigitiruan resin akrilik adalah ekstrak biji pinang dengan konsentrasi 20 selama 2 jam, 6 jam dan 8 jam. Jika dilihat dari hasil penelitian ini didapat bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan pada perendaman ekstrak biji pinang 20 selama 2 jam, 4 jam, dan 6 jam namun penelitian ini pada perendaman 8 jam dalam
larutan ekstrak biji pinang 20 memiliki perbedaan yang signifikan sehingga ekstrak biji pinang dengan konsentrasi 20 dapat digunakan sebagai bahan desinfektan alami
dalam batas 6 jam perendaman dalam larutan ekstrak biji pinang 20 karena kandungan fenolnya dapat menurunkan jumlah koloni candida albicans tetapi tidak
menyebabkan penurunan kekuatan impak.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN