Konsep Perancangan Struktur Bangunan

81 Gambar 5.21 Skyline Bangunan

V.4 Konsep Perancangan Struktur Bangunan

Konsep dasar struktur bangunan ini, menggunakan fondasi dalam berupa tiang pancang atau tiang bor. Di samping itu, kerap menggunakan fondasi rakit basement yang kadang diperkuat dengan fondasi tiang. Pemisahan bangunan dilatasi juga terdapat dibangunan ini, untuk memisahkan bangunan convention dengan bangunan sayap,atau bangunan lain yang memiliki kelemahan geometris, agar tidak akumulasi gaya yang sangat besar pada dimensi yang panjang dan menimbulkan retakan atau keruntuhan struktural. Perancangan dan tata letak sirkulasi vertikal seperti lif yang terdapat di posisi tengah dan depan bangunan, dengan jumlah 6 lif untuk kapasitas kurang lebih 3000 orang, serta lif servis lainnya. Selain itu tangga yang terdapat dientrance bangunan yang menjadi estetika struktur juga dapat difungsikan untuk pengunjung, dengan kaca ekspose yang dapat memanjakan mata pengunjung untuk melihat view ke arah jalan utama. Pada bagian penutup bangunan yaitu atap, terdapat jenis struktur rangka space frame yang dilapisi oleh zincalumunium pada kedua fungsi bangunan. Struktur baja ekpose yang terdapat pada pehanan atap serta kolom- kolom ekspose pada bangunan ini diharapkan dapat menciptakan kesan megah dan kokoh. Keseluruhan penutup bangunan menggunakan tempered glass, yang ditopang oleh struktur baja ringan. Pelaksanaan metode konstruksi bangunan tinggi sebagaimana halnya diawali dengan pekerjaan persiapan lhan dan fondasi. Fondasi yang digunakan yaitu fondasi tiang pancang, dan pelaksaannya dilakukan menggunakan alat pancang drop Universitas Sumatera Utara 82 hammer yang dipasang pada mobil derek. Pekerjaan galian dimulai dengan menggunakan berbagai peralatan menggunakan excavator atau shovel. Gambar 5.22 Pada daerah yang muka airnya tinggi, maka perlu disiapkan sumuran untuk menampung air yang kemudian dipompa keluar Gambar 5.23 Sebelum itu,pemasangan pada galian yang menggunakan basement, agar mencegah terjadinya longsor disekelilin daerah yang akan digali, berupa struktur dinding penahan tanah atau turap. Struktur ini dapat berupa sheet pile, profil baja yang ditanam disekliling area. Selanjutnya setelah proses pekerjaan fondasi dan basement, barulah struktur bagian atas, dengan pekerjaan di lantai dasar yang dilakukan secara bertahap pada lantai-lantai atasnya. Pada bangunan yang menggunakan struktur baja atau komposit, diperlukan cetakan beton perancah dan cetakan beton pendukung seperti streiger atau scafolding. Universitas Sumatera Utara 83 Gambar 5.24 Pengecoran beton pada bangunan tinggi, dilakukan dengan mengangkut adukan beton dari bawah ke elevasi lantai yang dicor dengan ember semen ukuran besar bucket. Bucket diangkat dengan bantuan alat pengerek tower crane. Adukan beton dari lokasi pembuatan adukan beton dengan truk atau dicampur dilokasi proyek.

V.5 Konsep Utilitas Bangunan