Port B1 : Port ini digunakan untuk mengatur tegangan DC yang akan diinput ke
rotor melalui transistor.
Port B3 , B4 dan B5 : Port ini gunakan sebagai input penulisan baris program
pada ATMega8.
Port B5 dan Port AVCC : Port ini digunakan sebagai kontrol switching rele.
Port C1 , C2 dan D0 : Port ini digunakan untuk menampilkan parameter yang
diukur melalui LCD
Port VCC : Port ini digunakan sebagai sumber catu daya pada ATMega8
Port GND : Port ini digunakan sebagai grounding dari tiap komponen pada
ATMega8
2.6 Prinsip Kerja Peralatan
Peralatan dalam penelitian ini teridiri dari beberapa bagian utama yaitu : 1.
Controller, bagian ini berfungsi sebagai pengatur sistem kerja dari peralatan. Controller yang digunakan pada peralatan penelitian ini adalah
microcontroller ATMega 8. Bagian ini akan mengatur bagaimana pengereman dan penyearahan bekerja secara berurutan. Agar bekerja sesuai
dengan kebutuhan maka microcontroller ATMega 8 harus diinput baris – baris program yang sesuai dengan kerja peralatan yang diinginkan.
2. Penyearah gelombang penuh tiga fasa, bagian ini berfungsi untuk
menyearahkan tegangan ac menjadi tegangan dc pada saat pengereman terjadi.
25
Universitas Sumatera Utara
3. DC Chopper, bagian ini mengatur jumlah arus DC yang akan dialirkan
untuk mengatur putaran rotor. 4.
Rele, bagian ini berfungsi sebagai pemutus hubungan motor induksi tiga fasa dengan sumber tegangan tiga fasa.
Sistem bekerja dimulai pada saat motor induksi tiga fasa dihubungkan dengan sumber tegangan tiga fasa. Arus sinusoidal akan mengalir pada kumparan
stator sehingga timbul medan magnet putar pada kumparan stator dengan kecepatan putar n
s
. Medan magnet putar ini akan memotong kumparan jangkar rotor. Medan magnet ini akan menginduksikan tegangan ggl sebesar E. Karena
rotor adalah rangkaian tertutup maka arus akan mengalir pada kumparan jangkar. Arus pada kumparan jangkar akan berinteraksi dengan medan magnet stator
menghasilkan gaya mekanik yang akan memutar rotor. Motor dibiarkan berputar hingga mencapai putaran nominalnya. Durasi
waktu motor berputar diatur oleh mikrokontroler ATMega 8. Sesaat setelah durasi kerja motor maka mikrokontroler ATMega 8 akan meng-energize rele sehingga
terminal stator motor akan terputus hubungannya dari sumber tegangan tiga fasa. Pada saat yang bersamaan mikrokontroler mengatur dc chopper untuk
menginjeksikan arus dc ke rotor motor. Pada kondisi ini rotor dalam keadaan masih berputar untuk beberapa saat hingga akhirnya berhenti. Beberapa saat
sebelum berhenti motor akan bekerja sebagai generator. Sesuai dengan prinsip kerja generator, apabila kumparan yang dialiri arus
listrik diputar dalam medan magnet maka akan timbul tegangan induksi. Rotor yang berputar pada medan magnet stator akan menhasilkan tegangan induksi
26
Universitas Sumatera Utara
bolak balik pada kumparan stator. Ketika pengereman terjadi terminal stator terhubung dengan rangkaian penyearah tiga fasa gelombang penuh.Sehingga
tegangan bolak balik yang dihasilkan pada kumparan stator akan disearahkan menjadi tegangan searah. Demikianlah peralatan ini memanfaatkan energi kinetik
putaran rotor saat pengereman, digunakan seolah - olah sebagai penggerak mula untuk memutar rotor. Rotor yang dialiri arus listrik akan berputar dalam medan
magnet stator untuk beberapa saat sehingga motor induksi tiga fasa akan berubah fungsi menjadi generator dan menyuplai tegangan. Sehingga model pengereman
ini disebut sebagai pengereman regeneratif.
27
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan motor induksi tiga fasa juga tidak lepas dari pengaturan pengeremannya. Pada umumnya pengereman motor induksi tiga fasa masih
menggunakan sistem pengeraman mekanik. Pengereman mekanik dilakukan dengan menekan pedal sepatu rem untuk menahan putaran rotor.
Bila diperhatikan dari sudut pandang rugi – rugi, pengereman mekanik menghasilkan rugi – rugi mekanis berupa gesekan. Gesekan ini akan
menimbulkan panas yang dapat mempengaruhi kinerja motor induksi tiga fasa. Bila dilihat dari sudut pandang ekonomisnya, pengereman mekanis
mengakibatkan sepatu rem cepat aus sehingga perlu diganti dalam periode tertentu.
Dewasa ini telah dikembangkan pengereman dengan memanfaatkan tenaga listrik atau biasa dikenal dengan sebutan pengereman elektris. Dalam penelitian
ini akan dibahas pengereman regeneratif pada motor induksi tiga fasa dengan kontrol mikrokontroler. Dengan adanya pengereman regeneratif energi kinetik
yang terbuang saat pengereman dilakukan dapat dimanfaatkan kembali sebagai sumber tenaga listrik. Disamping itu pengereman ini diharapkan dapat
mengurangi rugi mekanik serta meningkatkan optimasi baik dari prinsip pengereman regeneratif itu sendiri serta sistem otomasi pengereman.
viii
Universitas Sumatera Utara