BAB IV PENGUJIAN DAN HASIL ANALISA DATA
4.1 Metode Pengujian
Dalam penelitian ini pengujian dilakukan terhadap kinerja peralatan pengendali pengereman regeneratif motor induksi tiga fasa. Peralatan diuji apakah
sesuai dengan kinerja yang diinginkan serta menganalisa pengaruhnya terhadap motor induksi tiga fasa.
Dari hasil pengereman regeneratif motor induksi tiga fasa akan diperoleh beberapa parameter yang akan dibandingkan dengan parameter dari hasil
pengereman dengan metode yang lain. Dari parameter yang dihasilkan akan
dilihat kelebihan dan kekurangan dari masing – masing pengereman. 4.2 Pengujian Pengereman Regeneratif
Pengujian pengereman regeneratif dilakukan dengan merangkai sistem seperti pada gambar 4.1. Bagian rangkaian kontroler dihubungkan dengan motor
induksi tiga fasa. Rangkaian kontroler dengan mikrokontroler ATMega 8 mengatur output tegangan searah yang akan disuplai ke rotor melalui DC chopper
yang digunakan untuk mengerem motor. Kondisi rele yang menghubungkan rotor dengan rangkaian DC chopper saat motor dijalankan adalah Normally Open.
Begitu juga dengan kondisi rele yang menghubungkan antara penyearah gelombang penuh tiga fasa dengan stator saat motor dijalankan adalah Normally
Open.
Universitas Sumatera Utara
Ketika tombol start ditekan maka motor akan berjalan berputar untuk beberapa saat yang diinginkan. Saat tombol stop ditekan maka secara otomatis
rangkaian kontrol akan meng-energize kedua rele. Yang artinya rangkaian penyearah gelombang penuh tiga fasa akan terhubung dengan terminal stator dan
rangkaian DC chopper akan terhubung dengan rotor. Pada saat yang bersamaan rangkaian DC chopper akan menginjeksikan tegangan searah ke rotor dengan
besar yang telah diatur oleh rangkaian kontrol. Karena rotor adalah rangkaian tertutup maka arus akan mengalir. Dan saat itu juga rotor yang dialiri arus listrik
akan berputar untuk beberapa saat di dalam medan magnet stator. Sehingga akan terinduksi tegangan di kumparan stator. Tegangan yang dihasilkan bersifat bolak
– balik. Tegangan ini akan melewati rangkaian penyearah gelombang penuh tiga fasa untuk di searahkan.
Gambar 4.1 Diagram pengujian pengereman regeneratif
RE LE
RELE
+
-
ATMega8 controller
CT
DC CHOPPER
Penyearah Penyearah 3 fasa
32
33
Universitas Sumatera Utara
Pengujian untuk pengambilan data dilakukan sebanyak 3 kali dengan input level tegangan searah yang berbeda. Pengujian dilakukan di Pusat Pengembangan
dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PPPPTK Medan.
Gambar 4.2 Bentuk fisik rangkaian kendali pengereman motor induksi
Gambar 4.3 Peralatan pengujian pengereman regeneratif
34
Universitas Sumatera Utara
Sebagai bahan perbandingan, dilakukan juga pengujian terhadap pengereman plugging. Pengereman ini dilakukan dengan membalik mengubah
urutan fasa belitan sehingga arus yang menagalir di stator berubah. Arus ini mengakibatkan arah putaran rotor berlawanan dengan arah putaran sebelumnya.
Tegangan Input Volt
DC Pengujian 1. Pengereman Regeneratif
Tegangan sumber Volt AC : 220 V Arus nominal A
: 3,2 A Tabel 4.1 Data hasil pengujian pengereman regeneratif
Arus DC yang diserap
A Waktu
Pengereman detik
Tegangan Output volt
AC Tegangan
Output Volt DC
5 1
2,97 41
39 8
2,1 2,09
80 77
10 2,8
1,84 90
86 Dari tabel 4.1 terlihat bahwa waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
pengereman regeneratif akan semakin cepat seiring dengan bertambahnya tegangan input DC yang disuplai oleh DC chopper ke belitan rotor.
Tegangan sumber Volt AC : 220 V Pengujian 2. Pengujian Pengereman Plugging
35
Universitas Sumatera Utara
Arus nominal A : 3,2 A
Tabel 4.2 Data hasil pengujian pengereman plugging Waktu Pengereman detik
Arus output rotor A 0,25
9,2
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pengereman pluggingwaktu yang dibutuhkan relatif lebih cepat bila dibandingkan dengan pengereman regeneratif.
Namun kelemahan dari pengereman plugging ialah arus output di rotor relatif besar. Hal ini sangat berbahaya terhadap motor bila pengereman plugging
digunakan terus menerus. Dari kedua jenis pengereman dapat disimpulkan bahwa pemilihan
pengereman harus sesuai dengan kebutuhan kerja dan manfaat motor. Dengan metode pengereman regeneratif tegangan yang dibangkitkan di stator setelah
motor bekerja sebagai generator dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain. Dengan metode pengereman plugging waktu pengereman relatif sangat cepat bila
dibandingkan dengan pengereman regeneratif.
36
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN