Citraan Pencecapan Taste Imagery

167 tinggal sebagai sosok dan nama, tak lebih. Citraan gerak itu diperindah oleh Tohari dengan pemanfaatan majas Hiperbola dan Metafora, ‘Sulit baginya menerima kenyataan bahwa kemanusiaan kadang tidak lebih tebal dari kulit bawang ‘. Padahal beberapa menit yang lalu masih terlihat cantik dan mempesona hatinya, ‘Pesona yang bahkan sesungguhnya menembus jantung Bajus yang impoten ‘. Dari kajian di atas, dapatlah dikemukakan bahwa citraan gerak dalam RDP dimanfaatkan Tohari dengan sangat bervariasi. Citraan gerak banyak digunakan guna mengungkapkan lukisan tantang peristiwa, keadaan dan suasana kejiwaan.

6. Citraan Pencecapan Taste Imagery

Citraan pencecapan adalah pelukisan imajinasi yang ditimbulkan oleh pengalaman indera pencecapan dalam hal ini lidah. Jenis citraan pencecapan dalam RDP dipergunakan Tohari untuk menghidupkan imajinasi pembaca dalam hal-hal yang berkaitan dengan rasa di lidah atau membangkitkan selera makan. Dengan citraan ini pembaca akan lebih mudah membayangkan bagaimana rasa sesuatu, makanan atau minuman misalnya yang diperoleh melalui lidah. Berbeda dengan citraan lain, citraan pencecapan dalam RDP jarang dimanfaatkan untuk menyampaikan gagasan tertentu. Merujuk pandangan Abrams 1981: 78 dan Sayuti 2000: 174, bentuk citraan dapat dibagi menjadi dua yakni citraan literal tanpa perluasan arti dan citraan figuratif dengan perluasan arti. Dalam RDP tidak ditemukan citraan pencecapan figuratif melainkan citraan pencecapan literal. Beberapa citraan pencecapan dapat dilihat pada data berikut. 24 Rasus dan Warta mendapat dua buah, Darsun hanya satu. Tak ada protes. Ketiganya kemudian sibuk mengupasi bagiannya masing-masing, dan langsung mengunyahnya. Asinnya tanah. Sengaknya kencing sendiri. hlm. 11 25 ‖He, Santayib. Bukti yang berbicara. Lihat, anakku, istriku, emakku, semua tergeletak. Mereka makan bongkrekmu pagi ini,‖ bentak laki-laki di belakang Sakarya. hlm. 26 Pada data 24 terlihat pelukisan tentang kebiasaan anak-anak Dukuh Paruk makan singkong yang masih mentahh. Bahkan, singkong itu anak-anak itu tidak peduli walaupun singkong itu berbau sengak air kencingnya sendiri. Hal itu dipakai oleh Tohari untuk menggambarkan keadaan masyarakat Dukuh Paruk yang miskin dan jauh 168 dari kemajuan sehingga mereka tidak peduli apakah sesuatu yang dimakannya itu sehat atau tidak. Data 25 melukiskan keadaan panik luar biasa karena peristiwa malapetaka tempe bongkrek. Akibat makan tempe bongkrek buatan Santayib, ayah Srintil, belasan warga Dukuh Paruk mengalami sakit perut dan muntah-muntah. Bahkan, dalam malapetaka tempe bongkrek itu belasan warga pedukuhan kecil itu meninggal dunia akibat keracunan, termasuk anak-anak. Mereka, para warga Dukuh Paruk itu minta tanggung jawab Santayib, pembuat dan penjual tempe bongkrek. Santayib menjadi patah arang karena di dalam hati dia menyadari bahwa dialah yang bersalah. Akan tetapi harga dirinya mendorongnya untuk menolak mengakui atas perbuatannya yang telah mengakibatkan belasan orang sakit dan meninggal dunia. Citraan pencecapan itu diperindah oleh Tohari dengan dipadukannya melalui gaya bahasa Paralelisme, ‗He, Santayib. Bukti yang berbicara. Lihat, anakku, istriku, emakku, semua tergeletak. Mereka makan bongkrekmu pagi ini,‖ bentak laki-laki di belakang Sakarya. ‘ Citraan pencecapan itu juga semakin indah dengan kehadiran unsur permainan bunyi vokal a, i dan u dan konsonan k, m, dan b, asonansi dan aliterasi sehingga timbullah keindahan bunyi efoni dan kakafoni. Citraan pencecapan juga dimanfaatkan Tohari guna melukiskan suasana hati Kartareja yang kecewa. 26 Kartareja tak segera memberi tanggapan. Kecewa dia. Diisapnya rokok dalam-dalam. Asap diembuskannya jadi desah panjang. hlm. 59 Suasana hati yang kecewa dilukiskan oleh Tohari dengan menggunakan citraan pencecapan. Melalui tokoh Kartareja yang mengisap dalam-dalam rokoknya, Tohari menghidupkan lukisannya kepada pembaca tentang kekecewaan hati tokoh tersebut. Citraan pencecapan itu menjadi semakin intens ketika dipadukan dengan gaya bahasa Paralelisme, ‘Diisapnya rokok dalam-dalam. Asap diembuskannya jadi desah panjang‘. Citraan pencecapan lain dalam RDP adalah berikut ini. 27 Perempuan yang sedang mengunyah sirih tetap menggerak-gerakkan mulut, tetapi pikirannya terbang ke belakang ke suatu masa yang paling berkesan dalam hidupnya. hlm. 130 Melalui citraan pencecapan pada data 27 Tohari berhasil menghidupkan suasana melalui pengalaman inderawi yang diekspresikan dalam bahasa yang indah. 169 Musik kecapi yang melankolis dengan irama yang sendu dan syahdu melalui tangan Wirsiter dan alunan suara Ciplak, istrinya, mampu memanjakan rasa pendengarnya. Citraan pencecapan pada data 27 itu diperindah oleh hadrinya unsur permainan bunyi vokal e, a, dan i serta konsonan b, k, dan m, asonansi dan aliterasi sehingga melahirkan efoni dan kakafoni dengan irama yang indah. Tohari juga memanfaatkan citraan pencecapan dalam melukiskan bangkitnya semangat hidup Srintil ketika menyadari teteknya untuk pertama kali mengeluarkan air susu walaupun dia tidak sedang menyusui dan bahkan belum pernah melahirkan. 28 Ketika kali pertama Srintil sadar teteknya mengeluarkan air susu maka dia berurai air mata. Namun semangat hidupnya bangkit segera. Srintil kini banyak makan, banyak minum air sayur, bahkan minta diramukan jamu pelancar air susu. hlm. 139 Citraan pencecapan itu berhasil menghidupkan suasana kegembiraan Srintil setelah teteknya mengeluarkan ari susu dengan banyak makan bergizi dan sayur-mayur bahkan ramuan jamu agar teteknya dapat lebih banyak memproduksi air susu. Lukisan itu menjadi lebih hidup dan mengesankan dengan diekspresikannya melalui gaya bahasa paralelisme dengan mengelipskan subjek kalimat, ‘Srintil kini banyak makan, banyak minum air sayur, bahkan minta diramukan jamu pelancar air susu ‘. Lukisan melalui citraan pencecapan itu diperindah dengan hadirnya unsur permainan bunyi vokal a, i, dan u serta konsonan m, n, dan r sehingga melahirkan harmoni bunyi yang indah. Dari kajian di atas dapat dikemukakan bahwa citraan pencecapan dalam RDP yang dimanfaatkan Tohari termasuk jenis citraan literal tanpa perluasan arti. Adapun citraan pencecapan figuratif tidak ditemukan. Meskipun demikian citraan pencecapan dalam RDP cukup variatif guna mengungkapklan gagasan.

7. Citraan Intelektual Intelectual Imagery