Metode Pengumpuan Data Definisi Konsep

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO2000 yang beralamat di Jalan Gatot Subroto No 220, Medan.

3.3 NarasumberInforman Penelitian

Narasumberinforman adalah beberapa pihak yang peneliti anggap mempunyai kompetensi untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan judul penelitian melalui wawancara. Dalam penelitian ini yang menjadi narasumberinforman adalah: 1. Informan kunci: PGA Personalia dan General Affair dan CRC Customer Relation Coordinator PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO2000 Cabang Gatot Subroto No 220, Medan. 2. Informan utama: Karyawan PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO2000 Cabang Gatot Subroto No 220, Medan.

3.4 Metode Pengumpuan Data

Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan berdasarkan interaksi langsung antara pengumpul data dan sumber data. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data itu telah dikumpulkan oleh pihak-pihak lain sebelumnya Erlina, 2011:31. Metode pengumpulan data primer yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah: Universitas Sumatera Utara a. Wawancara Wawancara merupakan cara untuk mengumpulkan data atau informasi dalam penelitian kualitatif, dimana peneliti ingin medapatkan secara lisan dari responden. Wawancara dilakukan kepada sejumlah informannarasumber yang berkaitan dengan penelitian. b. ObservasiPengamatan Observasi adalah metode atau cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung Ngalim Purwanto dalam Basrowi dan Suwandi, 2008:93. Metode ini digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan di lapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang diteliti. Observasi merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian kualitatif. Dengan observasi, peneliti dapat mendokumentasikan dan merefleksi secara sistematis terhadap kegiatan dan interaksi subjek penelitian Burns dalam Basrowi dan Suwandi, 2008:93. Semua yang dilihat dan didengar, yang sesuai dengan tema penelitian, dicatat dalam kegiatan observasi yang terencana secara fleksibel dan terbuka. Sedangkan, metode pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi pustaka. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku- buku, karya ilmiah, serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan masalah yang akan diteliti. Universitas Sumatera Utara

3.5 Definisi Konsep

Dalam definisi konsep, peneliti akan mendefinisikan pengertian dari variabel yang ada, yaitu Good Corporate Governance. Komite Nasional Kebijakan Governance Indonesia KNKGI mendefinisikan GCG adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh perusahaan guna memberikan nilai tambah pada perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka panjang bagi pemegang saham, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berdasarkan peraturan perundangan dan norma yang berlaku. Terdapat 5 lima prinsip dasar GCG, yaitu: a. Transparansi Transparency Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan informasi, baik dalam proses pengambilan keputusan maupun dalam mengungangkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. b. Akuntabilitas Accountability Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. c. Responsibilitas Responsibility Responsibilitas adalah kesesuaian di dalam pengelolaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku. d. Independen Independency Independen adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruhtekanan dari Universitas Sumatera Utara pihak manapun yang bertentangan dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. e. Kewajaran dan Kesetaraan Fairness Adalah perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku.

3.6 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

8 48 89

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 11

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 2

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 8

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 20

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 13

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 2

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 8

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

1 1 20

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 2