BAM Diskret BAM Kontinyu

2.4.2.1 BAM Diskret

Pada BAM diskret ada 2 kemungkinan tipe data, yaitu biner dan bipolar. Matriks bobot awal dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menyimpan pasangan vektor input dan vektor output sp-tp, dengan p = 1, 2, 3, ..., P. a. Untuk vektor input biner, matriks bobot ditentukan sebagai : � �� = ∑ 2 � � � p – 1 2 � � p – 1 1.2 Sedangkan fungsi aktivasi yang digunakan adalah: Yj Untuk lapisan output : � � = � 1 ; ���� �_ �� � � � ; ���� �_ �� � = 0 0 ; ���� �_ �� � � Xi Untuk lapisan input: � � = � 1 ; ���� �_ �� � � � ; ���� �_ �� � = 0 0 ; ���� �_ �� � � b. Sedangkan untuk vektor input bipolar, matriks bobot ditentukan sebagai: � �� = ∑ � � � p � � p 1.3 Sedangkan fungsi aktivasi yang digunakan adalah : Universitas Sumatera Utara Yj Untuk lapisan output: � � = � 1 ; ���� �_ �� � � � � ; ���� �_ �� � = � −1; ���� �_ �� � � � Xi Untuk lapisan input: � � = � 1 ; ���� �_ �� � � � � ; ���� �_ �� � = � −1 ; ���� �_ �� � � � Dengan catatan bahwa input hasil olahan pada jaringan x_ini atau y_in j sama dengan nilai thresholdnya, maka fungsi aktivasi akan menghasilkan nilai sama dengan nilai sebelumnya. Keterangan: sp = vektor masukan tp = vektor keluaran � �� = bobot hubungan ke-i dan ke-j � � = sinyal masukan ke-i � � = sinyal keluaran ke-j �_ �� � = masukan hasil olahan ke-i �_ �� � = keluaran hasil olahan ke-j � � = nilai ambang �. = fungsi aktivasi

2.4.2.2 BAM Kontinyu

Universitas Sumatera Utara BAM kontinyu akan mentransformasikan input secara lebih halus dan kontinyu ke kawasan output dengan nilai yang terletak pada range [0,1]. Fungsi aktivasi yang digunakan adalah fungsi sigmoid. Algoritma jaringan syaraf tiruan BAM adalah sebagai berikut: Langkah 0 : Insialisasi bobot untuk menyimpan sekumpulan P vektor. Inisialisasi semua aktivasi sama dengan 0. Langkah 1 : Untuk tiap-tiap input, kerjakan langkah 2-6. Langkah 2a : Berikan input pola x kelapisan X kita set aktivasi lapisan X sebagai pola input. Langkah 2b : Berikan input pola y ke lapisan Y salah satu dari vektor input tersebut biasanya diset sebagai vektor nol. Langkah 3 : Kerjakan langkah 3-6 jika aktivasi-aktivasi tersebut belum konvergen. Langkah 4 : Perbaiki setiap unit aktivasi di lapisan Y : Hitung : �_ �� � = ∑ � �� ∗ � � � Hitung : � � = fy_ �� � Berikan informasi tersebut ke lapisan X. Langkah 5 : Perbaiki setiap unit aktivasi di lapisan X : Hitung : �_ �� � = ∑ � �� ∗ � � � Universitas Sumatera Utara Hitung : � � = f x_ �� � Berikan informasi tersebut ke lapisan Y. Langkah 6: Tes kekonvergenan. Jika vektor x dan y telah mencapai keadaan stabil, maka interasi berhenti, jika tidak demikian lanjutkan iterasi [2,10].

2.4.2.3 BAM Connections matrice

Dokumen yang terkait

Implementasi Jaringan Syaraf Metode Bidirectional Associative Memory untuk Pengenalan Pola Wajah

3 100 120

Implementasi Jaringan Syaraf Metode Bidirectional Associative Memory Untuk Pengenalan Pola Wajah

5 41 120

Implementasi Jaringan Syaraf Metode Bidirectional Associative Memory Untuk Pengenalan Pola Wajah

0 0 6

Implementasi Jaringan Syaraf Metode Bidirectional Associative Memory Untuk Pengenalan Pola Wajah

0 0 2

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Bidirectional Associative Memory Untuk Pengidentifikasian Telapak Tangan Manusia (Studi Kasus: Mahasiswa S1 Ilmu Komputer Usu Stambuk 2010 Kom A)

0 0 13

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Bidirectional Associative Memory Untuk Pengidentifikasian Telapak Tangan Manusia (Studi Kasus: Mahasiswa S1 Ilmu Komputer Usu Stambuk 2010 Kom A)

0 0 1

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Bidirectional Associative Memory Untuk Pengidentifikasian Telapak Tangan Manusia (Studi Kasus: Mahasiswa S1 Ilmu Komputer Usu Stambuk 2010 Kom A)

0 0 5

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Bidirectional Associative Memory Untuk Pengidentifikasian Telapak Tangan Manusia (Studi Kasus: Mahasiswa S1 Ilmu Komputer Usu Stambuk 2010 Kom A)

0 2 18

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Bidirectional Associative Memory Untuk Pengidentifikasian Telapak Tangan Manusia (Studi Kasus: Mahasiswa S1 Ilmu Komputer Usu Stambuk 2010 Kom A)

0 0 25

Jaringan Syaraf Tiruan Bidirectional Associative Memory (BAM) Sebagai Identifikasi Pola Sidik jari Manusia ZAINAL ARIFIN

0 0 6