Pengujian terhadap Citra Telapak Tangan Kanan yang Belum Dilatih

18 Vito � �� = -1 -1 -1 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 Vito 19 Sunfirst � �� = 1 1 1 -1 1 -1 1 1 1 1 1 Sunfirst 20 Johanes � �� = -1 1 -1 1 -1 1 1 -1 1 -1 -1 Johanes Dari pengujian yang dilakukan terhadap 20 citra pola telapak tangan kanan yang sudah dilatih, telapak tangan yang dikenali sesuai dengan target adalah 20 telapak tangan. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwasanya keakuratan metode Bidirectional Associative Memory dalam mengenali pola telapak tangan yang sudah dilatih sebesar 100.

4.2.2 Pengujian terhadap Citra Telapak Tangan Kanan yang Belum Dilatih

Pengujian terhadap pola citra baru telapak tangan kanan yang belum dilatih dilakukan untuk membuktikan berapa besar tingkat keakuratan dan layak pakai dari aplikasi yang menggunakan metode Bidirectional Associative Memory untuk digunakan. Citra baru merupakan citra yang diambil kembali dari 20 objek yang sudah dilatih, dimana tiap objek terdiri dari 2 citra sehingga jumlah citranya adalah 40 citra. Dimana citra baru ini, akan diolah citranya seperti citra yang sudah dilatih, kemudian untuk melakukan pengujian, citra yang sudah diolah akan diubah ke bipolar dan dikalikan dengan bobot pola citra telapak tangan kanan yang sudah dilatih. Hasil pengujiannya ditunjukkan pada Tabel 4.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Pengujian citra baru telapak tangan kanan yang belum dilatih No Pola telapak tangan Nama pemilik Telapak Tangan Target Hasil Pengenalan 1 Yayang1 � � =1 -1 1 1 -1 -1 -1 1 1 -1 1 Yayang 2 Yayang2 � � =1 -1 1 1 -1 -1 -1 1 1 -1 1 Tidak dikenali 3 Reni1 � � = -1 -1 -1 1 -1 1 - 1 -1 -1 -1 -1 Reni 4 Reni2 � � = -1 -1 -1 1 -1 1 - 1 -1 -1 -1 -1 Reni 5 Danny1 � � = 1 1 1 -1 1 1 1 1 1 1 1 Danny 6 Danny2 � � = 1 1 1 -1 1 1 1 1 1 1 1 Tidak dikenali 7 Angga1 � � = -1 1 -1 1 -1 -1 1 -1 1 -1 1 Angga 8 Angga2 � � = -1 1 -1 1 -1 -1 1 -1 1 -1 1 Angga Universitas Sumatera Utara 9 Hayatun1 � � = -1 1 1 -1 1 -1 -1 1 -1 1 -1 Hayatun 10 Hayatun2 � � = -1 1 1 -1 1 -1 -1 1 -1 1 -1 Hayatun 11 Intan1 � � = -1 1 -1 1 -1 1 -1 -1 -1 -1 -1 Intan 12 Intan2 � � = -1 1 -1 1 -1 1 -1 -1 -1 -1 -1 Tidak dikenali 13 Janwandi1 � � = 1 -1 1 -1 1 1 1 1 1 1 1 Janwandi 14 Janwandi2 � � = 1 -1 1 -1 1 1 1 1 1 1 1 Vito 15 Rasyid1 � � = -1 -1 -1 1 -1 -1 1 -1 1 -1 -1 Rasyid 16 Rasyid2 � � = -1 -1 -1 1 -1 -1 1 -1 1 -1 -1 Rasyid 17 Agus1 � � = 1 -1 1 -1 1 1 -1 1 -1 1 1 Agus Universitas Sumatera Utara 18 Agus2 � � = 1 -1 1 -1 1 1 -1 1 -1 1 1 Vito 19 Umri1 � �� = -1 -1 -1 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 1 Vito 20 Umri2 � �� = -1 -1 -1 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 1 Vito 21 Nurhennida1 � �� = 1 1 1 -1 1 1 1 1 1 1 -1 Nurhennida 22 Nurhennida2 � �� = 1 1 1 -1 1 1 1 1 1 1 -1 Tidak dikenali 23 Rivai1 � �� = -1 1 -1 1 -1 -1 1 -1 1 -1 -1 Vito 24 Rivai2 � �� = -1 1 -1 1 -1 -1 1 -1 1 -1 -1 Tidak dikenali 25 Singgih1 � �� = 1 1 1 -1 1 -1 -1 1 -1 1 1 Tidak dikenali 26 Singgih2 � �� = 1 1 1 -1 1 -1 -1 1 -1 1 1 Singgih Universitas Sumatera Utara 27 Teguh1 � �� = 1 1 -1 1 -1 1 -1 -1 -1 -1 1 Teguh 28 Teguh2 � �� = 1 1 -1 1 -1 1 -1 -1 -1 -1 1 Rasyid 29 Teti1 � �� = 1 -1 1 -1 1 -1 1 1 1 1 1 Vito 30 Teti2 � �� = 1 -1 1 -1 1 -1 1 1 1 1 1 Vito 31 Fajrul1 � �� = -1 -1 -1 1 -1 1 1 -1 1 -1 -1 Fajrul 32 Fajrul2 � �� = -1 -1 -1 1 -1 1 1 -1 1 -1 -1 Vito 33 Amalya1 � �� = 1 -1 1 -1 1 1 -1 1 -1 1 -1 Tidak dikenali 34 Amalya2 � �� = 1 -1 1 -1 1 1 -1 1 -1 1 -1 Amalya 35 Vito1 � �� = -1 -1 -1 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 Vito Universitas Sumatera Utara 36 Vito2 � �� = -1 -1 -1 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 Vito 37 Sunfirst1 � �� = 1 1 1 -1 1 -1 1 1 1 1 1 Tidak dikenali 38 Sunfirst2 � �� = 1 1 1 -1 1 -1 1 1 1 1 1 Tidak dikenali 39 Johanes1 � �� = -1 1 -1 1 -1 1 1 -1 1 -1 -1 Tidak dikenali 40 Johanes2 � �� = -1 1 -1 1 -1 1 1 -1 1 -1 -1 Johanes Hasil pengujian seperti Tabel 4.2 dilakukan terhadap 40 citra telapak tangan kanan yang diambil kembali citranya dengan menggunakan scanner dari printer dokumen. Citra telapak tangan yang baru ini tidak dilatih. Hasil pengenalannya adalah 21 pola dikenali, 10 pola tidak dikenali, dan 9 pola salah mengenali. Berdasarkan hasil tersebut, kemampuan metode bidirectional associative memory dalam mengenali pola citra telapak tangan kanan yang belum dilatih adalah sebesar 52,5 . Hasil pengujian yang dilakukan terhadap pola telapak tangan dengan menggunakan metode bidirectional associative memory dipengaruhi oleh tingkat keakurasian ciri dari citra pola telapak tangan. Ciri telapak tangan seperti dijelaskan dalam Bab 2 yaitu ciri geometri, minusi, garis utama, dan garis-garis kusut. Dalam penelitian ini, ciri yang digunakan adalah ciri geometri dan garis utama sehingga menyebabkan tingkat pengenalan dengan metode bidirectional associative memory tergolong sulit untuk Universitas Sumatera Utara diidentifikasi dikarenakan ciri geometri dan garis-garis utama telapak tangan mempunyai gambaran yang relatif mirip antara pola telapak tangan yang satu dengan yang lain. Disamping itu, tingkat pengenalan dengan metode bidirectional associative memory ini juga dipengaruhi oleh alat pengambilan citra pola. Dalam penelitian ini alat pengambilan citra masih sangat sederhana yaitu dengan menggunakan scanner dari printer dokumen sehingga menyebabkan resolusi citra yang rendah mempengaruhi tingkat keakurasian ciri pola telapak tangan. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis, implementasi dan pengujian pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pengenalan pola telapak tangan kanan dengan menggunakan ciri geometri dan garis-garis utama telapak tangan sebagai data uji yang sudah dilatih dalam metode Bidirectional Associative Memory adalah sebesar 100 dan pengenalan terhadap pola yang belum dilatih adalah sebesar 52,5. 2. Citra telapak tangan yang di-scan harus bersih. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Implementasi Jaringan Syaraf Metode Bidirectional Associative Memory untuk Pengenalan Pola Wajah

3 100 120

Implementasi Jaringan Syaraf Metode Bidirectional Associative Memory Untuk Pengenalan Pola Wajah

5 41 120

Implementasi Jaringan Syaraf Metode Bidirectional Associative Memory Untuk Pengenalan Pola Wajah

0 0 6

Implementasi Jaringan Syaraf Metode Bidirectional Associative Memory Untuk Pengenalan Pola Wajah

0 0 2

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Bidirectional Associative Memory Untuk Pengidentifikasian Telapak Tangan Manusia (Studi Kasus: Mahasiswa S1 Ilmu Komputer Usu Stambuk 2010 Kom A)

0 0 13

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Bidirectional Associative Memory Untuk Pengidentifikasian Telapak Tangan Manusia (Studi Kasus: Mahasiswa S1 Ilmu Komputer Usu Stambuk 2010 Kom A)

0 0 1

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Bidirectional Associative Memory Untuk Pengidentifikasian Telapak Tangan Manusia (Studi Kasus: Mahasiswa S1 Ilmu Komputer Usu Stambuk 2010 Kom A)

0 0 5

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Bidirectional Associative Memory Untuk Pengidentifikasian Telapak Tangan Manusia (Studi Kasus: Mahasiswa S1 Ilmu Komputer Usu Stambuk 2010 Kom A)

0 2 18

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Bidirectional Associative Memory Untuk Pengidentifikasian Telapak Tangan Manusia (Studi Kasus: Mahasiswa S1 Ilmu Komputer Usu Stambuk 2010 Kom A)

0 0 25

Jaringan Syaraf Tiruan Bidirectional Associative Memory (BAM) Sebagai Identifikasi Pola Sidik jari Manusia ZAINAL ARIFIN

0 0 6