Perpustakaan Umum KAJIAN TEORITIS

6

BAB II KAJIAN TEORITIS

2.1. Perpustakaan Umum

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum merupakan lembaga yang menyediakan berbagai informasi untuk keperluan masyarakat umum. Dimana perpustakaan memberikan peran melalui layananya, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasinya serta pada akhirnya tercipta masyarakat yang terinformasi dengan baik, berkualitas dan demokrasi. Menurut Sulistyo-Basuki 1993, 46 bahwa “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum”. Kedua pengertian tersebut memiliki kesamaan yaitu bahwa perpustakaan umum merupakan layanan umum yang memberikan dan melayani kebutuhan masyarakat secara gratis serta didukung dan terselenggara dengan menggunakan dana umum. Sedangkan Sudarsono 2006, 159 menyatakan bahwa “Perpustakaan umum adalah pusat informasi yang menyediakan pengetahuan dan informasi siap - akses bagi para penggunanya”. Menurut Reitz yang dikutip Hasugian 2009, 77 menyatakan bahwa “A library or library system that provides unrestricted access to library resources and service free of charge to all the resident of a given community, district, or geographic region, supported wholly or in part by publics funds ”. Maksudnya adalah perpustakaan atau sistem perpustakaan menyediakan berbagai sumber daya yang dapat digunakan atau diakses secara gratis untuk semua masyarakat dalam suatu komunitas tertentu, kabupaten, atau wilayah geografis, dimana keseluruhan atau sebagian layanan didukung oleh dana umum. Selain itu Hermawan dan Zen 2006, 30 juga menyatakan bahwa “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang melayani seluruh masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku pendidikan dan sebagainya”. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum untuk memberikan layanan kepada penggunanya tanpa memperhatikan status sosial, latar belakang, suku, agama dan pendidikan yang dapat siap akses terhadap Universitas Sumatera Utara 7 informasi yang dimiliki oleh perpustakaan diberikan secara gratis untuk semua masyarakat. 2.1.2 Tujuan, Fungsi dan Tugas Perpustakaan Umum 2.1.2.1 Tujuan Perpustakaan Umum Dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum 1992, 6 terdapat tiga jenis tujuan perpustakaan umum yakni : 1. Tujuan umum Membina dan mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar sebagai suatu proses yang berkesinambungan seumur hidup serta kesegaran jasmani dan rohani masyarakat yang berada dalam jangkauan layanannya, sehingga terkembang daya kreasi dan inovasinya bagi peningkatan martabat dan produktivitas setiap warga masyarakat secara menyeluruh dan menunjang pembangunan nasional. 2. Tujuan fungsional Tujuan fungsional dan tujuan khusus perpustakaan umum adalah: a. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya, serta mendayagunakan budaya tulisan dalam segala sektor kehidupan b. Mengembangkan kemampuan mencari, mengelola serta memanfaatkan informasi c. Mendidik masyarakat pada umumnya agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil guna d. Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri e. Memupuk minat dan bakat masyarakat f. Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif g. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab dan usaha sendiri dengan mengembangkan kemampuan membaca masyarakat h. Berpartisipasi aktif dalam menunjang pembangunan nasional yang menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan dalam pembangunan sesuai kebutuhan seluruh lapisan masyarakat 3. Tujuan operasional Tujuan operasional perpustakaan umum merupakan pernyataan formal yang terperinci tentang sasaran yang harus dicapai serta cara mencapainya, sehingga tujuan tersebut dapat dimonitor, diukur dan dievaluasi keberhasilannya. Sedangkan menurut Hermawan dan Zen 2006, 31 tujuan perpustakaan umum yang harus dicapai adalah: 1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakanbahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dankesejahteraan Universitas Sumatera Utara 8 2. Menyediakan informasi yang murah, mudah cepat dan tepat yangberguna bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari 3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melaluipenyediaan bahan pustaka dan informasi 4. Bertindak sebagai agen kultural sehingga menjadi pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitar 5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang masa. Dari kedua uraian tersebut dapat diketahui bahwa tujuan perpustakaan umum adalah memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka serta informasi yang murah, mudah cepat dan tepat dalam meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan. Selain itu perpustakaan umum juga memiliki tujuan menyediakan informasi, mengembangkan kemampuan mencari, mengelola serta memanfaatkan informasi, mendidik masyarakat pada umumnya agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil guna, memupuk minat dan bakat masyarakat, dan berpartisipasi aktif dalam menunjang pembangunan nasional yang menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan masyarakat.

2.1.2.2 Fungsi Perpustakaan Umum

Untuk mencapai tujuannya, perpustakaan umum harus dapat melaksanakan fungsinya dengan baik dan kualitas yang baik juga. Dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum 2000, 6 dinyatakan bahwa fungsi perpustakaan umum adalah sebagai berikut : 1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan 2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan melalui pembelian, langganan, tukar menukar, dan lain – lain 3. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka 4. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi 5. Pendayagunaan koleksi 6. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang langsung ke perpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximili, dan lain – lain Universitas Sumatera Utara 9 7. Pemasyarakatan perpustakaan 8. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan 9. Pelaksanaan koordinasi dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi mitra kerja lainnya 10. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi bersama dan sarana atau prasarana, dan 11. Pengolahan dan ketatausahaan perpustakaan. Sedangkan menurut hasil dari penelitian yang dilakukan oleh University of Minnessota dan Gallup Organization di Amerika Serikat pada tahun 1994 yang dikutip Siregar 2004, 77 menunjukan bahwa peran utama perpustakaan umum adalah : 1 Sebagai pusat dukungan pendidikan bagi siswa semua umur 88; 2 Sebagai pusat belajar bagi orang dewasa 85; 3 Sebagai pusat belajar dan penemuan bagi anak-anak pra-sekolah 83; 4 Sebagai pusat penelitian bagi ilmuan dan peneliti 68; 5 Sebagai pusat untuk informasi masyarakat 66; 6 Sebagai suatu pusat informasi untuk masyarakat bisnis 55; 7 Sebagai suatu tempat yang menyenangkan untuk membaca, berfikir atau berkerja 52; 8 Sebagai pusat membaca yang bersifat rekreasi 51. Dari kedua uraian di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan berfungsi sebagai sarana pendidikan, pusat belajar untuk semua kalangan, serta sebagai pusat penelitian, pusat informasi bagi masyarakat, dapat juga sebagaitempat yang menyenangkan untuk membaca yang bersifat rekreasi dan sebagai pusat penyedia bahan-bahan hasil budaya yang dapat dimanfaatkan masyarakat umum dalama meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat. Selain kedua uraian di atas, Siregar 2004, 76 juga menjelaskan bahwa fungsi utama perpustakaan umum adalah: 1. Untuk membantu orang terutama orang-orang muda dan anak-anak menjadi melek informasi. 2. Memberi tahu mereka bagaimana informasi dan juga untuk mengembangkan kebiasaan membaca. 3. Membantu orang dewasa untuk belajar seumur hidup dan belajar kembali untuk perubahan karir. 4. Mempelihara dan mempromosikan kebudayaan” Universitas Sumatera Utara 10 Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa fungsi perpustakaan umum yaitu untuk membantu seluruh masyarakat dari segala kalangan umur terutama orang muda dan anak-anak agar mereka mengetahui apa itu informasi, selain itu dengan adanya perpustakaan umum juga dapat membangun kebiasaan membaca masyarakat dan membangun kembali kegiatan belajar orang dewasa serta untuk memelihara dan mempromosikan kebudayaan.

2.1.2.3 Tugas perpustakaan Umum

Dalam melaksanakan kegiatannya, perpustakaan umum mempunyai tugas yang harus dilaksanakan. Sutarno 2006, 13 mengemukakan bahwa tugas perpustakaan umum adalah : Memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat, sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian dan pelestarian koleksi bahan pustaka yang dimiliki. Beberapa tugas pokok perpustakaan umum adalah: 1. Perpustakaan umum disediakan oleh pemerintah dan masyarakat untuk melayani kebutuhan bahan pustaka untuk masyarakat 2. Perpustakaan umum menyediakan bahan pustaka yang dapat menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk belajar dan membaca sedini mungkin 3. Mendorong masyarakat untuk terampil memilih bacaan yang sesuai dengan kebutuhannya dalam meningkatkan pengetahuan untuk menunjang pendidikan formal, nonformal dan informal 4. Menyediakan aneka ragam bahan pustaka yang bermanfaat untuk dibaca agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang layak sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional”. Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa tugas perpustakaan umum adalah untuk melayani kebutuhan bahan pustaka bagi seluruh lapisan masyarakat, sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian dan pelestarian koleksi bahan pustaka yang dimiliki. Sehingga melalui pelayanan tersebut, perpustakaan dapat menumbuhkan keinginan masyarakat untuk Universitas Sumatera Utara 11 memingkatkan kemampuan belajar dan membaca serta dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang layak dan dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional. 2.2. Layanan Perpustakaan Layanan perpustakaan merupakan hal yang sangat penting pada setiap perpustakaan dalam melayani masyarakat umum. Menurut menurut Sudarsono 2006: 162 bahwa “Layanan perpustakan umum harus dapat diadaptasikan sesuai kebutuhan masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan”. Sedangkan Darmono 2001: 134 menyatakan bahwa “Layanan perpustakaan adalah menawarkan semua bentuk koleksi yang dimiliki perpustakaan kepada pemakai yang datang ke perpustakaan dan meminta informasi yang dibutuhkannya”. Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa layanan perpustakaan umum merupakan kegiatan melayani pengguna perpustakaan dalam menggunakan koleksi perpustakaan, dimana layanan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan masyarakat pedesaan maupun perkotaan. Selain itu, Sutarno 2006, 90-91 menyatakan bahwa bentuk riil layanan perpustakaan itu antara lain : 1. Layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan yang dikehendakimasyarakat pemakai. 2. Berorientasi kepada pemakai. 3. Berlangsung cepat waktu dan tepat sasaran. 4. Berjalan mudah dan sederhana 5. Murah dan ekonomis 6. Menarik dan menyenangkan, dan menimbulkan rasa simpati 7. Bervariatif 8. Mengundang rasa ingin kembali 9. Ramah tama 10. Bersifat informatif, membimbing, dan mengarahkan, tetapi tidak bersifatmenggurui. 11. Mengembangkan hal-hal yang baru inovatif. 12. Mampu berkopentensi dengan layanan di bidang lain 13. Mampu menumbuhkan rasa percaya bagi pemakai dan bersifat mandiri. Universitas Sumatera Utara 12 Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa layanan perpustakaan yang diberikan seharusnya sesuai dengan kebutuhan pengguna, mudah dan sederhana, murah dan ekonomis, dilakukan dengan cepat den tepat, menarik dan menyenangkan, ramah tama dan sebagainya, sehingga pengguna merasa nyaman dalam memanfaatkan perpustakaan serta memperoleh informasi yang dibutuhkannya.

2.2.1. Sistem Layanan Perpustakaan

Secara umum perpustakaan mempunyai sistem pelayanan yang dikenal dengan istilah sistem layanan terbuka dan sistem tertutup. Sehingga memudahkan pengguna dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan baik, maka perpustakaan menetapkan sistem layanan yang akan diterapkan di perpustakaan tersebut. Kedua sistem tersebut akan dibahas pada uraian berikut:

2.2.1.1 Sistem Layanan Terbuka

Sistem layanan ini memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari, memilih, mengambil bahan pustaka yang dibutuhkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Rahayuningsih 2007, 93 bahwa “Sistem layanan terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan pengguna masuk ke ruang koleksi untuk memilih dan mengambil sendiri koleksi yang diinginkan dari jajaran koleksi perpustakaan”. Sedangkan hal yang hampir sama yang dinyatakanDarmono 2001, 139 yang menyatakan bahwa “Sistem terbuka adalah sistem yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi perpustakaan”. Universitas Sumatera Utara 13 Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa sistem layanan terbuka adalah sistem yang memungkinkan pengguna dapat langsung masuk ke ruangkoleksi atau menuju rak koleksi. Kemudian pengguna menemukan, memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka sesuai dengan keinginan dan kebutuhan informasi pengguna. Ada beberapa keunggulan yang dapat diambil apabila perpustakaan menggunakan sistem layanan terbuka, antara lain: 1. Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi. 2. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan. 3. Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan. 4. Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengambil bahan pustaka tidak diperlukan sehingga bisa diberikan tanggung jawab dibagian lain. Darmono 2001, 140 Selain terdapat keunggulan, sistem layanan terbuka juga memiliki kelemahan, antara lain : 1. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan jajaran menjadi kacau balau karena ketikan mereka melakukan browsing. Buku yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara tidak tepat. 2. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup. 3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas atau mobilitas pemakai lebih leluasa. 4. Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berabagai akses seperti peningkatan kehilangan atau perobekan bahan pustaka. Darmono 2001, 140 Dari pendapat di atas, dapat diketahui bahwa sistem layanan terbuka memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan sistem ini antara lain yaitu pengguna akan merasa lebih puas karena diberi kemudahan dalam menemukan Universitas Sumatera Utara 14 koleksi, jika koleksi yang dibutuhkan tidak tersedia maka pengguna dapat langsung mencari koleksi alternatif lain secara langsung. Selain itu juga tidak diperlukannya tenaga pustakawan untuk sistem ini. Sedangkan kelemahan dari sistem ini yaitu berupa letak koleksi perpustakaan yang kemungkinan besar tidak sesuai dengan urutan, selain itu kemungkinan bukuhilang relatif lebih tinggi, ruangan yang diperlukan juga lebih luas agar pengguna lebih nyaman dalam mencari koleksi. Jadi, perpustakaan dapat menerapkan sistem ini jika memang sesuai dengan keperluan dan keadaan serta kebutuhan perpustakaan dalam melayani pengguna.

2.2.1.2 Sistem Layanan Tertutup

Pada sistem layanan tertutup yang diterapkan oleh perpustakaan, pengguna tidak boleh langsung mencari buku di rak, melainkan hanya petugas perpustakaan yang mencari bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pengguna. Koleksi yang ingin dipinjam dapat dipilih melalui daftarkatalog yang tersedia. Menurut Rahayuningsih 2007, 94 mengemukakan bahwa “Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pengguna mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan”. Sedangkan Lasa 1994, 4 menyatakan bahwa : Sistem pinjam tertutup adalah suatu cara peminjaman yang tidak memungkinkan pengguna untuk memilih dan mengambil sendiri akan koleksi perpustakaan. Koleksi yang ingin dipinjam dapat dipilih melalui daftarkatalog yang tersedia. Koleksinya akan diambilkan oleh petugas.Dari kedua pendapat di atas, dapat diketahui bahwa sistem layanan tertutup merupakan sistem yang tidak memungkinkan pengguna untuk mengambil sendiri koleksi yang ada di perpustakaan, melainkan melalui petugas perpustakaan yang mengambilkan koleksi yang dibutuhkan, dimana koleksi yang ada dapat dilihat melalui daftar atau katalog yang disediakan oleh perpustakaan. Universitas Sumatera Utara 15 Selain itu, sistem layanan tertutup juga memiliki keuntungan dan kerugian. Menurut Rahayuningsih 2007, 94 keuntungan dan kerugian dalam sistem tertutup adalah: Keuntungan: 1. Memungkinkan susunan rak dipersempit antara satu dengan lainnya, sehingga menghemat ruang untuk menyimpan koleksi. 2. Susunan koleksi di rak lebih teratur dan tidak mudah rusak, karena yang mengambil dan mengembalikan adalah petugas. 3. Faktor kehilangan dan kerusakan koleksi bisa diperkecil. Kerugian: 1. Petugas banyak mengeluarkan energi untuk melayani peminjaman. 2. Prosedur peminjaman tidak bisa cepat harus menunggu giliran dilayani bila antrian panjang. 3. Jumlah koleksi tidak pernah disentuh atau dipinjam. 4. Peminjam sering tidak puas apabila koleksi yang dipinjam tidak sesuai dengan yang dikehendaki. Dari uraian di atas, dapat diketahui keuntungan dalam menerapkan sistem layanan tertutup antara lain yaitu ruang untuk menyimpan koleksi lebih sedikit karena hanya petugas yang dapat menuju ke rak, sehingga susunan rak dapat dipersempit. Keuntungan lain yaitu susunan koleksi di rak lebih teratur dan tidak mudah rusak karena petugas yang mengambil, serta faktor kehilangan dan kerusakan koleksi dapat berkurang. Adapun kerugian dalam menerapkan sistem layanan tertutup yaitu berupa petugas mengeluarkan energi karena melayani pengguan, peminjaman memakan waktu yang lama, serta pengguna sering merasa tidak puas karena koleksi yang akan dipinjam tidak sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Jadi, perpustakaan dapat menerapkan sistem ini jika memang sesuai dengan keperluan dan keadaan serta kebutuhan perpustakaan. 2.2.2. Jenis Layanan Perpustakaan 2.2.2.1 Layanan Sirkulasi Pelayanan sirkulasi merupakan salah satu pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan kepada pengguna untuk memanfaatan koleksi perpustakaan. Dalam Universitas Sumatera Utara 16 layanan sirkulasi menurut Rahayunigsih 2007, 95 adalah “Pelayanan sirkulasi adalah layanan pengguna yang berkaitan dengan peminjaman, pengembalian dan perpanjangan koleksi”. Sedangkan dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum 2000, 38 menyatakan bahwa “Layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani pengguna jasa perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya”. Dari pendapat di atas dapat diuraikan bahwa layanan sirkulasi merupakan kegiatan melayani pengguna perpustakaan dalam hal pemesanan, peminjaman dan pengembalian serta perpanjangan koleksi. Selain itu juga merupakan kegiatan melayani pengguna dalam hal penyelesaian administrasi koleksi yang mengalami keterlambatan pengembalian ataupun koleksi yang rusak. Selain kegiatan untuk melayanani pengguna, pelayanan sirkulasi bertujuan untuk : 1. Agar pemakai mampu memanfaatkan koleksi perpustakaan secara optimal. 2. Agar mudah diketahui identitas peminjaman, buku yang dipinjam dan waktu pengembalian. 3. Untuk menjamin pengembalian peminjaman dalam waktu yang ditentukan. 4. Untuk memperoleh data kegiatan pemanfaatan koleksi suatu perpustakaan. 5. Untuk mengontrol jika terdapat pelanggaran. Lasa 2005, 213. Untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa tugas yang harus dilasanakan unit pelayanan sirkulasi. Menurut Sulistyo-Basuki 1993, 257-259 tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam layanan sirkulasi yaitu sebagai berikut: 1. Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan 2. Pendaftaran anggota, perpanjangan anggotaan, dan pengunduran diri anggota perpustakaan 3. Meminjamkan serta mengembalikan buku dan memperpanjang waktu peminjaman 4. Menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan Universitas Sumatera Utara 17 5. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada waktunya 6. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang atau rusak 7. Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman 8. Membuat statika peminjaman 9. Peminjaman antar perpustakaan 10. Mengawasi urusan penitipan tas, jas, mantel, dan sebagainya milikpengunjung perpustakaan 11. Tugas lainnya terutama yang berkaitan dengan peminjaman Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa tugas yang dilakukan pada layanan sirkulasi yaitu bertanggung jawab dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan peminjaman dan pengembalian serta perpanjangan jangka waktu peminjaman koleksi, selain itu juga berkaitan dengan menarik denda dan memberikan surat peringatan terhadap pengguna yang terlambat untuk mengembalikan buku.

2.3. Pemanfaatan Perpustakaan