Fungsi Gugon Tuhon Sebagai Pengatur Nilai Kebersihan. Fungsi Kesehatan

lxxxiv turon, ora ilok. Jangan makan di atas ranjang, tidak baik, Aja nglungguhi alu, pas nglairne ndhak ngising. jangan menduduki alu, waktu melahirkan bercampur berak. Dalam gugon tuhon kematian, fungsi sebagai penjaga etika bagi jenazah adalah Mayit ora kena dilinggihne, ndhak rohe angel mlakune. jenazah tidak boleh didudukan, supaya roh tidak kesulitan menemukan “jalannya”

b. Fungsi Gugon Tuhon Sebagai Pengatur Nilai Kebersihan.

Masyarakat Jawa mempunyai cara tersendiri dalam mengatur nilai-nilai kebersihan yang ditujukan kepada masyarakatnya, suatu aturan yang diciptakan oleh para leluhur masyarakat Jawa jaman dahulu. Salah satu bentuk aturan yang tertuju kepada keharusan menjaga kebersihan dilakukan dalam bentuk gugon tuhon Jawa, suatu ajaran yang telah ditanamkan semenjak manusia masih berada dalam kandungan sampai seseorang meninggal dunia. Meskipun sifat dari gugon tuhon adalah berupa mitos, akan tetapi salah satu fungsi dibalik mitos tersebut adalah sebagai pengatur kebersihan dalam daur hidup manusia, adapun macam-macam gugon tuhon dalam siklus kehidupan yang mengatur nilai kebersihan adalah sebagai berikut. Yen mangan, piringe ndang diisahi, lahire ben cepet. kalau makan, piring harus segera dicuci, biar proses kelahiran mudah, aja idu saknggon-nggon, anake mengko ndhak korengen tidak boleh meludah disembarang tempat, kelak anaknya terdapat koreng, umpama layat, bar layat kudu nyawuk banyune banjur dilapake wetenge, ndhak kena sawan sewaktu melayat, sehabis melayat harus mengambil sedidit air dari penyucian jenazah lalu dioleskan diperut, agar tidak terkena sawan, yen arep tilik lxxxv bayi, tamu kudu neng pawon dhisik, sawane ben ilang. kalau hendhak menengok bayi, tamu dianjurkan untuk ke dapur, biar sawan hilang, aja mangan ing turon, ora ilok. jangan makan di atas ranjang, tidak baik, Yen adus kudu gebyur wuwung. kalau mandi harus gebyur wuwung, dina Rebo lan Setu, adus kramas, lahire ben cepet. hari Rabu dan Sabtu, mandi kramas, biar proses kelahiran cepat, wektu mayit arep dibudhalake, dalane disaponi. Ben dalane resik lan padhang. sewaktu jenazah akan diberangkatkan, jalan disapu terlabih dahulu

c. Fungsi Kesehatan

Kesehatan bukanlah segala-galanya, akan tetapi segala-galanya tidak berarti tanpa kesehatan. Ungkapan tersebut menyatakan betapa pentingnya kita berupaya menjaga kesehatan kita, kesehatan sangat erat kaitannya dengan kebersihan, entah kebersihan badan maupun kebersihan lingkungan. Tradisi gugon tuhon juga menempatkan fungsinya sebagai salah satu pengatur kebersihan. Adapun gugon tuhon dalam siklus kehidupan yang mengatur tentang nilai kebersihan serta kesehatan, antara lain adalah Aja metu wanci surup, ndhak kena sawan, Aja idu sak nggon-nggon, anake mengko ndhak korengen. tidak boleh meludah disembarang tempat, kelak anaknya terdapat koreng, aja mangan ing turon, ora ilok. jangan makan di atas ranjang, tidak baik, Yen adus kudu gebyur wuwung. kalau mandi harus gebyur wuwung, bathuk diwenehi pilis, ben ora Rabun diberi pilis. Supaya tidak Rabun lxxxvi

D. Tanggapan Masyarakat Terhadap Gugon Tuhon

Tanggapan masyarakat Kecamatan Mojolaban terhadap keberadaan gugon tuhon Jawa, khususnya adalah gugon tuhon dalam siklus kehidupan ternyata sangat beraneka ragam. Secara umum mereka ada yang percaya tetapi ada juga yang tidak mempercayai, akan tetapi hebatnya adalah diera modern sekarang ini, gugon tuhon masih digunakan bagi beberapa masyarakat di Kecamatan Mojolaban. Hal tersebut adalah salah satu kabar gembira bahwasanya salah satu tradisi lama yang telah diwariskan oleh leluhur kita masih digunakan oleh segelintir masyarakatnya. Dengan adanya pemahaman tentang pemaknaan terhadap gugon tuhon Jawa, akan membuat masyarakat menjadi tahu maksud yang sebenarnya mengapa nenek moyang kita menciptakan tradisi gugon tuhon. Hal tersebut akan menambah penganut gugon tuhon di Kecamatan Mojolaban, jadi gugon tuhon Jawa yang semula tidak relevan akan menjadi relevan apabila seseorang yang menjelaskannya disertai dengan penjelasan yang masuk akal yang berkaitan tentang keberadaan gugon tuhon di daerah Mojolaban. Tanggapan yang diberikan oleh masyarakat mengenai gugon tuhon Jawa, secara umum mereka memberikan tanggapannya dengan melihat sudut pandangnya masing-masing. Hal inilah yang membuat keanekaragaman tanggapan terhadap gugon tuhon Jawa di daerah Kecamatan Mojolaban. Mereka menilai secara positif keberadaan gugon tuhon Jawa di daerah Kecamatan Mojolaban, mereka beranggapan bahwa gugon tuhon Jawa masih sangat diperlukan dimasyarakat, hal tersebut dikarenakan fungsi gugon tuhon Jawa sebagai pengatur nilai kesopanan. Gugon tuhon Jawa perlu diajarkan di wilayah