Gugon Tuhon Sebagai Pengatur Etika, Moralitas, Serta Sopan

lxxxiii

a. Gugon Tuhon Sebagai Pengatur Etika, Moralitas, Serta Sopan

Santun. Gugon tuhon secara umum bersifat larangan yang ditujukan dalam segala aspek kehidupan, gugon tuhon merupakan suatu sindiran yang diterapkan oleh masyarakat Jawa dalam suatu tindhakan sosial secara turun-temurun. Fungsi yang paling mendasar dari gugon tuhon adalah untuk mengatur tingkah laku manusia, baik dari segi etika, moral, maupun sopan santun. Etika, moral, serta sopan santun memang sangat diperlukan bagi kehidupan masyarakat Jawa kgususnya, hal tersebut bertujuan untuk menghormati orang tua maupun orang lain yang berada disekitarnya, untuk itulah gugon tuhon diciptakan.Adapun salah satu fungsinya adalah menjaga etika dan sopan santun dalam bagian dari siklus kehidupan adalah. Aja mangan neng ngarep lawang, anake lambene ndhak amba.tidak boleh makan di depan pintu, kelak mulut anaknya akan lebar, Aja idu sak nggon- nggon, anake mengko ndhak korengen Tidak boleh meludah disembarang tempat, kelak anaknya terdapat koreng, Bojo sakloron ora kena mateni kewan, bayine ndhak ciri.Tidak boleh membunuh hewan, agar anak tidak cacat, Aja rasan- rasan, anake ndhak kaya wong sing dirasani. Tidak boleh menggosip orang lain, supaya anaknya tidak mirip dengan orang yang digunjing, Aja nyugokne kayu nganggo sikil, anake ndhak sungsang. Tidak boleh memasukan kayu dengan kaki, anak dalam kandungan menjadi melintang, Ngombe ora kena dilonggo, kudu nganggo gelas. Sewaktu meminum tidak boleh langsung dari tempatnya botol, kendi,dll, harus dengan gelas, Wong meteng aja nglungguhi lumpang lan tampah. orang hamil dilarang menduduki tampah dan lumpang, Aja mangan ing lxxxiv turon, ora ilok. Jangan makan di atas ranjang, tidak baik, Aja nglungguhi alu, pas nglairne ndhak ngising. jangan menduduki alu, waktu melahirkan bercampur berak. Dalam gugon tuhon kematian, fungsi sebagai penjaga etika bagi jenazah adalah Mayit ora kena dilinggihne, ndhak rohe angel mlakune. jenazah tidak boleh didudukan, supaya roh tidak kesulitan menemukan “jalannya”

b. Fungsi Gugon Tuhon Sebagai Pengatur Nilai Kebersihan.