Model Bangkitan Perjalanan TINJAUAN PUSTAKA

21 II.2.2 Bangkitan Pergerakan Trip Generation Model bangkitan pergerakan bertujuan mempelajari dan meramalkan besarnya tingkat bangkitan pergerakan dengan mempelajari beberapa variasi hubungan antara ciri pergerakan dengan lingkungan tata guna lahan. Pergerakan dibagi menjadi dua bagian yaitu: a. Pergerakan berbasis rumah yaitu pergerakan yang salah satu atau kedua zona asal dan atau tujuan pergerakan tersebut adalah rumah. b. Pergerakan berbasis bukan rumah yaitu pergerakan yang baik asal atau tujuan pergerakan adalah bukan rumah. Beberapa kajian transportasi berhasil memperoleh hubungan korelasi antara besarnya pergerakan dengan berbagai peubah dan setiap peubah tersebut juga saling berkorelasi.

II.3 Model Bangkitan Perjalanan

Model dapat didefenisikan sebagai alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita dunia sebenarnya secara terukur Tamin, 1997, termasuk diantaranya: 1. Model fisik 2. Peta dan diagram grafis 3. Model statistika dan matematika persamaan Semua model tersebut merupakan penyederhanaan realita untuk tujuan tertentu, seperti memberikan penjelasan, pengertian, serta peramalan. Pemodelan transportasi hanya merupakan salah satu unsur dalam perencanaan transportasi. Universitas Sumatera Utara 22 Lembaga, pengambil keputusan, masyarakat, administrator, peraturan dan penegak hukum adalah beberapa unsur lainnya. Model merupakan penyederhanaan dari keadaan sebenarnya dan model dapat memberikan petunjuk dalam perencanaan transportasi. Model memungkinkan untuk mendapatkan penilaian yang cepat terhadap alternatif-alternatif transportasi dalam suatu daerah Morlok, 1991. II.3.1 Model Regresi Linear Sistem pemodelan yang biasa dipakai dalam hal bangkitan perjalanan adalah model analisis regresi linear berganda. Dengan metode analisis regresi liiear ini dapat dilakukan pemodelan untuk menjelaskan hubungan fungsional antara variabel bebas X dan tak bebas Y. Dalam kasus paling sederhana dapat dinyatakan dengan : Y = A + B 1 X 1 +B 2 X 2 + … +B n X n ........... ........... 2.0 Dimana: Y = peubah tidak bebas Jumlah perjalanan X 1 …Xn = peubah bebas faktor-faktor berpengaruh A = Intersep atau konstanta regresi B 1 …Bn = koefisien regresi. Beberapa kaidah statistika harus kita penuhi jika kita memakai metode analisis regresi linear ini untuk penelitian dan peramalan berupa prosedur pengujian keabsahan hasil peramalan. Prosedur dimaksud adalah 1. Uji hubungan linear variable terikat Y yang diramalkan dengan variabel bebas x. Ada dua alat uji yang digunakan untuk mengetahui hubungan linear antara 2 variabel yang kita asumsikan apakah keterikatan yang kuat atau tidak Universitas Sumatera Utara 23 yaitu koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Untuk regresi linear berganda nilai koefisien korelasi R berada pada - 1 ≤ R ≤ +1 dan nilai koefisien determinasi R 2 berada pada 0 ≤ R 2. 2. Uji T adalah uji untuk mengetahui apakah parameter b1, b2,…bn yang melekat pada variable bebas cukup berarti terhadap suatu konstanta a nol atau sebaliknya. 3. Uji F dilakukan untuk melihat apakah seluruh koefisien regresi dan variabel bebas yang ada dalam model regresi linear berganda berbeda dari nol atau nilai konstanta tertentu. II.3.2 Model Kategori Metode analisis kategori dikembangkan pertama sekali pada The Puget Sound Transportation Study pada tahun 1964. Metode analisis kategori ini didasarkan pada adanya keterkaitan antara terjadinya pergerakan dengan atribut rumah tangga. Asumsi dasarnya adalah tingkat bangkitan pergerakan dapat dikatakan stabil dalam waktu untuk setiap stratifikasi rumah tangga tertentu Tamin, 1997. Analisis kategori merupakan metode yang digunakan untuk mengidentifikasikan hubungan antar berbagai variabel yang berpengaruh terhadap aspek penentuan tujuan destination. Konsep dasarnya sederhana, dan variabel yang umum digunakan dalam analisis kategori adalah: 1. Ukuran rumah tangga jumlah orang 2. Kepemilikan kendaraan 3. Pendapatan rumah tangga Universitas Sumatera Utara 24 Kategori pada umumnya ditetapkan menjadi tiga dan kemudian rata-rata tingkat bangkitan pergerakan dari data empiris dibebankan untuk setiap kategori. Kategori ini kemudian digunakan untuk menentukan sifat ketergantungan antar variabel. Persamaan analisis kategori yang digunakan untuk bangkitan pergerakan dengan tujuan p‗ yang dilakukan oleh orang berjenis ‗n‗ di zona i‗ adalah berikut ini Tamin 1997: Qpi = Tci HC i � kategori �=1 ...................... 2.1 Dimana: Qpi = perkiraan jumlah perjalanan yang diproduksi oleh zona pemukiman i yang tengah kita teliti per hari pada tahun rencana. � = rata-rata tingkat perjalanan per rumah tangga yang ada dalam kategori ci � � = perkiraan jumlah rumah tangga yang ada dalam kelaskategori ci yang berlokasi di zona pemukiman i yang tengah kita teliti pada tahun rencana. Miro, 2004

II.4 Penentuan Jumlah Sampel