3.10 Teknis Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan.
Analisis deskriptif dilakukan peneliti yaitu dengan mendistribusikan jawaban responden dalam bentuk tabel sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang
distribusi jawaban responden.
3.10.2 Metode Regresi Berganda
Analisis regresi berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu kreativitas X
1
dan inovasi X
2
, terhadap variabel dependen yaitu
keberhasilan usaha Y. Adapun model persamaan yang digunakan adalah : Y=a+b
1
X
1
+b
2
X
2
+e ....................Sugiono, 2007
Dimana : Y
= keberhasilan usaha a
= Konstanta b
1
-b
2
= Koefisien Regresi X
1
= kreativitas X
2
= inovasi e
= Error
Universitas Sumatera Utara
3.10.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang dipergunakan dalam penelitian. Model analisis regresi penelitian ini mensyaratkan uji asumsi
terhadap data yang meliputi :
3.10.3.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t
dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid Ghozali, 2005 : 110.
Cara untuk mengetahui normalitas adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual adalah normal,
maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2005 : 110.
3.10.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan
lainnya. Jika variance dari satu residual satu pengamatan kepengamatan lainnya tetap maka terjadi homoskedastisitas jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas Situmorang, 2008:65. Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dan residualnya SRESID. Deteksi terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat grafik scatterplot yang disajikan, jika terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka nol pada sumbu Y. Maka hal ini tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan
konsumen, berdasarkan masukan variabel independennya.
3.10.3.3 Uji Multikolinieritas
Pada mulanya multikolinieritas ini berarti adanya hubungan linear yang “sempurna” atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari
model regresi Situmorang, 2008:96. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation
Factor VIF kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinieritas adalah tolerance 0.1 sedangkan Variance Inflation Factor VIF 5 Situmorang, 2008:104.
Universitas Sumatera Utara
3.10.4 Pengujian Hipotesis 3.10.4.1 Uji Signifikan Parsial Uji Individual Uji t
hitung
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasbebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat Ghozali,
2005:84. Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai t
tabel
dengan nilai t
hitung
. Kriteria Pengambilan Keputusan, yaitu:
H diterima, apabila t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
a
diterima, apabila t
hitung
t
tabel
pada α = 5 Uji t
hitung
bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas X
1
dan inovasi X
2
terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan usaha Y, bentuk pengujiannya adalah:
H : b
i
= 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel independen yaitu kreativitas X
1
dan inovasi X
2
terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan usaha Y.
H
a
: b
i
≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel independen yaitu kreativitas X
1
dan inovasi X
2
terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan usaha Y
Universitas Sumatera Utara
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat Ghozali, 2005 : 84. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh kreativitas X
1
dan inovasi X
2
secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu keberhasilan usaha Y.
H : b
1
,b
2
,b
3
= 0, Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas X
1
dan inovasi X
2
terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan usaha Y. H
a
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
, Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas X
1
dan inovasi X
3
terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan usaha Y. Kriteria Pengambilan Keputusan yaitu:
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
3.10.4.2 Uji Signifikan Simultan Uji Serentak Uji – F
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat Ghozali, 2005 : 84. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh kreativitas X
1
dan inovasi X
2
secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu keberhasilan usaha Y.
Universitas Sumatera Utara
H : b
1
,b
2
,b
3
= 0, Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas X
1
dan inovasi X
2
terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan usaha Y. H
a
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
, Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas X
1
dan inovasi X
3
terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan usaha Y. Kriteria Pengambilan Keputusan yaitu:
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
3.10.4.3 Pengujian Koefisien Determinan R²
Koefisien Determinasi R
2
pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi dan kemampuan varian dari varibel bebas menjelaskan variabel
terikat. Jika R
2
semakin besar nilainya mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas kreativitas dan inovasi kuat terhadap variabel terikat Y.
Berarti model yang digunakan semakin kuat menerangkan pangaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan A.
Sejarah singkat Usaha
Usaha distro distributor outlet dan clothing merupakan salah satu unit bisnis yang cukup kencang pertumbuhannya dalam lima tahun terakhir ini. Di berbagai kota
di tanah air, banyak ditemui distro dan clothing. Tidak hanya di pulau Jawa, namun distro dan clothing juga banyak muncul di sejumlah kota di luar pulau Jawa seperti di
kota Medan. Salah satunya adalah Tauko Medan, Tauko Medan adalah salah satu gerai distro dan clothing yang memelopori desain berciri khas budaya dan pergaulan
orang Medan. Sekilas mungkin mirip dengan Dagadu di Jogjakarta atau Jogger di Bali, yang memperkenalkan budaya masing-masing kota melalui desain kaos.
Namun, Tauko Medan tetap punya ciri khas tersendiri. Karena desainnya yang benar- benar mencerminkan ciri khas orang Medan, yaitu keras dan tegas.
Awal berdirinya usaha Tauko Medan karena keinginan pemilik yaitu Muhammad Anggia Muchtar, Rinaldy Rizal, Fathraria damanik dan Ramadoni
Dwipayana untuk berusaha bersama dengan bermodalkan kreatifitas mereka dalam bidang industri kreatif dengan memberikan barang yang berkualitas dan menonjolkan
kota Medan sebagai moto usahanya. Tujuannya untuk membanggakan atau menunjukkan bahwa anak Medan bangga dengan kotanya sendiri, sehingga apabila
masyarakat luar Medan datang ke kota ini, membeli produk ini, maka masyarakat luar
Universitas Sumatera Utara
tersebut akan segera mengetahui dan mengerti bahwa kreatifitas anak Medan dan kebanggaan anak Medan akan kotanya sendiri. Pada awalnya, usaha Tauko Medan ini
tidak saja menjual barang jadi akan tetapi menjual jasa dengan menerima pesanan tempahan kaos dengan cetakan sablon sesuai permintaan para konsumennya,
dengan cetakan yang rapi dan menarik, usaha ini berusaha untuk memuaskan konsumennya. Namun, karena penjualan produk Tauko Medan sendiri semakin
meningkat, saat ini mereka tidak lagi menerima pesanan, dan lebih memilih untuk fokus dalam meningkatkan produk-produk Tauko Medan.
Tauko Medan ini beralamatkan di jalan Sei Batang Serangan nomor 3954 A, Medan. Dahulunya Tauko Medan ini berada di Merdeka Walk, setelah 1 tahun
kemudian baru pindah ke jalan Sei Batang Serangan nomor 3954 A. Pemilik mencoba membangun citra tempat usahanya dengan membenahi penampilan toko
yang juga menjadi salah satu faktor pendukung konsumen datang guna berbelanja ke toko tersebut. Desain toko dibuat semenarik mungkin untuk menarik konsumen dan
memberikan kenyamanan bagi pengunjung serta penambahan fasilitas pendukung seperti AC, alunan musik, penerangan yang baik, kamar pas yang memadai dan
tempat parkir yang aman. Pemilik menyadari didalam menjalankan usahanya harus dapat memenuhi yang menjadi keinginan atau selera konsumen khususnya anak
muda.
Universitas Sumatera Utara
Pemilik memperhatikan perkembangan trend mode yang sedang berlangsung saat ini, sehingga pemilik mencoba menampilkan produk yang dapat memenuhi
keinginan atau selera konsumennya yang dapat dilakukan dengan penjualan produk yang berkualitas, bermerek dan desainnya menarik. Karyawan yang mengurus bagian
operasional usaha dan yang langsung melayani pelanggan haruslah memberikan pelayanan yang terbaik sehingga memberikan citra yang baik dan positif bagi
pengunjung yang datang.
B. Struktur Organisasi
Pada gambar 4.1 ditunjukkan struktur organisasi Tauko Medan. Uraian tugas dari beberapa jabatan di Tauko Medan dijelaskan sebagai berikut:
Sumber : Tauko Medan 2013 Gambar 4.1. Struktur Organisasi Tauko Medan
Pemilik
Direktur
R D Promosi
Keuangan Karyawan
Karyawan Karyawan
Universitas Sumatera Utara
Pembagian tugas dan wewenang dari setiap struktur organisasi diatas adalah : 1. Pemilik
Bertanggung jawab atas perusahaan dan segala sesuatu yang terjadi di perusahaan, menentukan dan menjalankan segala kebijakan yang penting bagi
kemajuan usaha. 2. Direktur
Dipilih dari salah seorang pemilik yang tugasnya untuk memantau dan memperhatikan jalannya sebuah usaha dan juga dapat memberikan perintah
kepada bawahan demi kelangsungan kinerja sebuah usaha perusahaan. 3. Promosi
Tugas bagian promosi di Tauko Medan adalah mempromosikan produk- produk melalui media cetak maupun elektronik atau dengan mengikuti
pameran-pameran di setiap acara-acara tertentu. Bagian ini juga yang menentukan kapan akan diberikan diskon atau potongan harga untuk menarik
para konsumen. 4. R D Research and Development
Metode penelitian yang digunakan produk tertentu dan menguji keefektifannya. Bahwa penelitian pengembangan sebagai usaha untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk-produk dalam proses pembelajaran. Memikirkan atau gagasan sebelum memproses barang jadi.
Sebelum tercetak dan terbuatnya suatu produk, barang-barang apa sajakah yang akan dipasarkan atau diperjual belikan.
Universitas Sumatera Utara
5. Keuangan Finance Bagian keuangan yang bertugas mencatat setiap transaksi atau penjualan yang
dilakukan oleh usaha tersebut. Bagian keuangan juga memantau kecenderungan konsumen didalam memilih jenis produk, warna, desain serta
melihat kecenderungan pembeli berdasarkan harga dari produk tersebut. 6. Karyawan
Dalam hal ini karyawan merupakan bagian yang bertanggung jawab atas operasional perusahaan atau dapat dikatakan karyawanlah yang menjadi ujung
tombak perusahaan dalam memasarkan produknya.
4.2 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan.
Analisis deskriptif dilakukan peneliti yaitu dengan mendistribusikan jawaban responden dalam bentuk tabel sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang
distribusi jawaban responden. Gambaran umum objek penelitian tersebut satu per satu dapat diuraikan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
4.2.1 Karakteristik Responden 4.2.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase
1 Pria
58 61.1
2 Wanita
37 38,9
Jumlah 95
100
Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner Juni 2013
Pada Tabel 4.1 diketahui bahwa jenis kelamin yang paling banyak diteliti adalah pria yaitu sebanyak 58 orang 61,1, sedangkan sisanya yakni sebanyak 37
orang 38,9 adalah wanita. Hal ini dikarenakan pria lebih suka menggunakan t- shirt dibandingkan wanita yang cenderung lebih suka mengenakan kemeja ataupun
dress.
4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia tahun
Frekuensi Persentase
1 16-18
32 33,7
2 19-21
37 38,9
3 22-24
20 21,1
4 25
6 6,3
Jumlah 95
100 Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner Juni 2013
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden yang berumur antara 16-18tahun sebanyak 32 orang 33,7, diikuti dengan usia responden 19-21 tahun
sebanyak 37 orang 38,9, Lalu usia responden 22-24 tahun sebanyak 20 orang 21,1, serta umur responden diatas 25 tahun sebanyak 6 orang 6,3.
Berdasarkan karakteristik usia responden tersebut mengindikasikan bahwa konsumen yang paling banyak melakukan keputusan pembelian pada Tauko Medan
adalah usia antara 16-18 tahun. Hal ini dikarenakan pada umumnya pelajar yang suka akan sesuatu yang berbeda dan mengikuti perkembangan trend, dan usia remaja
adalah antara 16-18 tahun.
4.2.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan
Frekuensi Persentase
1 PelajarMahasiswa
63 66,3
2 Pegawai Swasta
18 19
3 Wiraswasta
10 10,5
4 Dan lain-lain
4 4,2
Jumlah 91
100 Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner Juni 2013.
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa tingkat responden berdasarkan pekerjaan yang paling banyak didominasi oleh responden yang pelajar atau mahasiswa
berjumlah 63 orang 66,3. Kemudian disusul oleh profesi pegawai swasta dengan jumlah 18 orang 19. Selanjutnya diikuti oleh wiraswasta yang berjumlah 10 orang
Universitas Sumatera Utara
10,5. serta karyawan toko dan ibu rumah tangga yang masuk dalam klasifikasi dan lain-lain berjumlah 4 orang 4,2.
Berdasarkan karakteristik pekerjaan responden tersebut mengindikasikan bahwa konsumen yang paling banyak melakukan keputusan pembelian pada Tauko
Medan adalah pelajarmahasiswa. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pelajar atau mahasiswa menyukai sesuatu yang berbeda dan baru dari trend di pasar.
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel 4.2.2.1 Deskripsi Variabel Kreativitas X
1
Kreativitas merupakan Kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data variabel yang sudah
ada sebelumnya. Hasil tanggapan terhadap kreativitas dapat dijelaskan pada Tabel 4.4 berikut
ini:
Tabel 4.4 Distribusi Pendapat Responden terhadap Kreativitas X
1
Item Pernyataan
SS S
KS TS
STS Total F
Pengguna Total
F F
F F
F F
1 21
22.1 31
32.6 23
24.2 14
14.7 6
6.3 95
100 2
24 25.3
26 27.4
25 26.3
17 17.9
3 3.2
95 100
3 19
20 32
33.7 29
30.5 10
10.5 5
5.3 95
100 4
32 33.7
28 29.5
20 21.1
5 5.3
10 10.5
95 100
5 27
28.4 33
34.7 21
22.1 12
12.6 2
2.1 95
100
Sumber: Hasil pegolahan SPSS 16,0 Juni 2013
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa: 1. Melalui pernyataan Saya melihat Tauko Medan mampu mengembangkan ide untuk
menciptakan suatu produk yang baru, yaitu 6,3 menyatakan sangat tidak setuju, 14,7 menyatakan tidak setuju, 24,2 menyatakan kurang setuju, 32,6
menyatakan setuju dan 22,1 menyatakan sangat setuju. 2. Melalui pernyataan Saya melihat Tauko Medan tanggap mencari solusi dalam
menumbuhkembangkan sebuah kreativitas, yaitu 3,2 menyatakan sangat tidak setuju, 17,9 menyatakan tidak setuju, 26,3 menyatakan kurang setuju, 27,4
menyatakan setuju dan 25,3 menyatakan sangat setuju. 3. Melalui pernyataan Saya merasa Tauko Medan setia mencari solusi dari keluhan
setiap konsumennya, yaitu 5,3 menyatakan sangat tidak setuju, 10,5 menyatakan tidak setuju, 30,5 menyatakan kurang setuju, 33,7 menyatakan
setuju dan 20 menyatakan sangat setuju. 4. Melalui pernyataan Saya melihat Tauko Medan memiliki kesempatan dan peluang
untuk menguasai pangsa pasar khususnya di bidang Garment, yaitu 10,5 menyatakan sangat tidak setuju, 5,3 menyatakan tidak setuju, 21,1 menyatakan
kurang setuju, 29,5 menyatakan setuju dan 33,7 menyatakan sangat setuju. 5. Melalui pernyataan Saya merasa Tauko Medan bersifat fleksibel dalam mengikuti
trend dari waktu ke waktu, yaitu 2,1 menyatakan sangat tidak setuju, 12,6 menyatakan tidak setuju, 22,1 menyatakan kurang setuju, 34,7 menyatakan
setuju dan 28,4 menyatakan sangat setuju.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap kreativitas melalui seluruh pernyataan yang diberikan peneliti, responden setuju dengan seluruh pernyataan,
artinya Tauko Medan memiliki kreativitas dalam menciptakan suatu produk baru dan mampu mencari solusi dari setiap keluhan konsumennya sehingga responden
beranggapan Tauko medan memiliki kesempatan dan peluang untuk menguasai pangsa pasar.
4.2.2.2 Deskripsi Variabel Inovasi X
2
Inovasi adalah pendayagunaan hasil kreativitas tertentu yang orisinil sehingga menjadi cara, proses, produk atau sumber nilai baru yang berbeda dari
sebelumnya. Hasil tanggapan terhadap inovasi dapat dijelaskan pada Tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Distribusi Pendapat Responden terhadap Inovasi X
2
Item Pernyataan
SS S
KS TS
STS Total F
Pengguna Total
F F
F F
F F
1 25
26.3 34
35.8 20
21.1 14
14.7 2
2.1 95
100 2
32 33.7
28 29.5
20 21.1
5 5.3
10 10.5
95 100
3 21
22.1 31
32.6 21
22.1 15
15.8 7
7.4 95
100 4
28 29.5
29 30.5
22 23.2
7 7.4
9 9.5
95 100
Sumber: Hasil pegolahan SPSS 16,0 Juni 2013
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa: 1. Melalui pernyataan Saya melihat produk yang dihasilkan Tauko Medan beragam
dan unik, yaitu 2,1 menyatakan sangat tidak setuju, 14,7 menyatakan tidak setuju, 21,1 menyatakan kurang setuju, 35,8 menyatakan setuju dan 26,3
menyatakan sangat setuju.
Universitas Sumatera Utara
2. Melalui pernyataan Saya mengetahui Tauko medan memiliki sistem produksi yang baru dibandingkan usaha sejenis lainnya, yaitu 10,5 menyatakan sangat tidak
setuju, 5,3menyatakan tidak setuju, 21,1 menyatakan kurang setuju, 29,5 menyatakan setuju dan 33,7 menyatakan sangat setuju.
3. Melalui pernyataan Saya melihat produk Tauko Medan beda dari produk sejenis lainnya, yaitu 7,4 menyatakan sangat tidak setuju, 15,8 menyatakan tidak
setuju, 22,1 menyatakan kurang setuju, 32,6 menyatakan setuju dan 22,1 menyatakan sangat setuju.
4. Melalui pernyataan Saya mengetahui Tauko Medan memiliki saluran distribusi via online dengan mudah, yaitu 9,5 menyatakan sangat tidak setuju, 7,4
menyatakan tidak setuju, 23,2 menyatakan kurang setuju, 30,5 menyatakan setuju dan 29,5 menyatakan sangat setuju.
Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap inovasi melalui seluruh pernyataan yang diberikan peneliti, responden setuju dengan seluruh pernyataan,
artinya Tauko Medan memiliki inovasi dalam sistem produksinya yang menghasilkan produk beragam dan unik sehingga membuatnya berbeda dari produk sejenis lainnya.
4.2.2.1 Deskripsi Variabel Keberhasilan Usaha X
3
Keberhasilan usaha merupakan hasil pencapaian tujuan dari bisnis yang dijalankannya. Hasil tanggapan terhadap keberhasilan usaha dapat dijelaskan pada
Tabel 4.6 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Distribusi Pendapat Responden terhadap Keberhasilan Usaha X
3
Item Pernyataan
SS S
KS TS
STS Total F
Pengguna Total
F F
F F
F F
1 25
26.3 29
30.5 29
30.5 9
9.5 3
3.2 95
100 2
25 26.3
27 28.4
24 25.3
17 17.9
2 2.1
95 100
3 32
33.7 28
29.5 20
21.1 5
5.3 10
10.5 95
100 4
24 25.3
26 27.4
25 26.3
17 17.9
3 3.2
95 100
5 32
33.7 28
29.5 20
21.1 5
5.3 10
10.5 95
100
Sumber: Hasil pegolahan SPSS 16,0 Juni 2013
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa: 1. Melalui pernyataan Saya rasa Tauko Medan mengalami peningkatan penjualan
pada setiap tahunnya, yaitu 3,2 menyatakan sangat tidak setuju, 9,5 menyatakan tidak setuju, 30,5 menyatakan kurang setuju, 30,5 menyatakan
setuju dan 26,3 menyatakan sangat setuju. 2. Melalui pernyataan Saya mengetahui Tauko Medan banyak diminati konsumen,
yaitu 2,1 menyatakan sangat tidak setuju, 17,9 menyatakan tidak setuju, 25,3 menyatakan kurang setuju, 28,4 menyatakan setuju dan 26,3
menyatakan sangat setuju. 3. Melalui pernyataan Saya mengetahui Tauko Medan memiliki beberapa cabang
yang tersebar di kota Medan, yaitu 10,5 menyatakan sangat tidak setuju, 5,3 menyatakan tidak setuju, 21,1 menyatakan kurang setuju, 29,5 menyatakan
setuju dan 33,7 menyatakan sangat setuju.
Universitas Sumatera Utara
4. Melalui pernyataan Saya merasa kualitas sarana kerja pada Tauko Medan baik, yaitu 3,2 menyatakan sangat tidak setuju, 17,9 menyatakan tidak setuju,
26,3 menyatakan kurang setuju, 27,4 menyatakan setuju dan 25,3 menyatakan sangat setuju.
5. Melalui pernyataan Saya lihat Tauko Medan telah dikenal di masyarakat luas, yaitu 10,5 menyatakan sangat tidak setuju, 5,3 menyatakan tidak setuju, 21,1
menyatakan kurang setuju, 29,5 menyatakan setuju dan 33,7 menyatakan sangat setuju.
Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap keberhasilan usaha melalui seluruh pernyataan yang diberikan peneliti, responden setuju dengan seluruh
pernyataan, artinya Tauko Medan memiliki kualitas sarana kerja baik yang telah dikenal masyarakat luas sehingga banyak diminati konsumen.
4.3 Uji Asumsi Klasik
4.3.1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola distribusi normal, yakni data tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Ada tiga pendekatan untuk
mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan Histogram, pendekatan Grafik dan pendekatan Kolmogorov-Smirnov.
Universitas Sumatera Utara
1. Pendekatan Histogram
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,0 Juni 2013 Gambar 4.2
Histogram Uji Normalitas
Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.
2. Pendekatan Grafik
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,0 Juni 2013 Gambar 4.3 Plot Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
Pada grafik scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal.
3. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 95
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.25036698
Most Extreme Differences
Absolute .078
Positive .055
Negative -.078
Kolmogorov-Smirnov Z .756
Asymp. Sig. 2-tailed .618
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,0 Juni 2013
Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai Asymp.sig. 2-tailed adalah 0,618 dan diatas nilai signifikan 0,05 dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.
Nilai kolmogorov-smirnov Z lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain data dikatakan normal.
4.3.2 Pengujian Heteroskedastisitas