6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan
cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen.
2.1.3 Jenis-Jenis Entrepreneurship
Jenis-jenis entrepreneurship menurut Clarence Danhof, yang diterjemahkan oleh Winardi 2003:20-21 adalah:
a. Innovating Entrepreneurship
Entrepreneurship demikian dicirikan oleh pengumpulan informasi secara agresif serta analisis tentang hasil-hasil yang dicapai dan kombinasi-
kombinasi baru faktor-faktor produksi. b.
Imitative Entreprenership Entrepreneurship demikian dicirikan oleh kesediaan untuk menetapkan
inovasi-inovasi yang berhasil diterapkan oleh kelompok innovating entrepreneur.
c. Fabian Entrepreneurship
Entrepreneurship demikian dicirikan oleh sikap yang teramat hati-hai yang segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, bahwa apa bila
Universitas Sumatera Utara
mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relative mereka di dalam industri yang bersangkutan.
d. Drone Entrepreneurship
Entrepreneurship demikian dicirikan oleh penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus
produksi, sekalipun tersebut akan mengakibatkan mereka merugi dibandingkan dengan para produsen lainnya.
2.1.4 Elemen-elemen Entrepreneurship
Menurut Zimmerer yang diterjemahkan oleh Winardi 2003:17 sejumlah elemen dari entrepreneurship tersebut adalah:
1. Tangung jawab Para entrepreneur memiliki tanggung jawab mendalam terhadap hasil yang
dibantu mereka. Mereka sangat berkeinginan untuk mampu mengendalikan sumber-sumber daya mereka sendiri, dan memanfaatkanya untuk mencapai
tujuan-tujuan yang ditetapkan mereka. 2. Keyakinan dalam kemampuan mereka untuk meraih keberhasilsan
Para entrepreneur secara tipikal mempunyai keyakinan besar terhadap kemampuan mereka untuk mencapai keberhasilan. Mereka cenderung bersikap
optimis, sehubungan dengan kemungkinan-kemungkinan mereka mencapai sukses dan biasanya optimisme mereka berdasarkan realita.
Universitas Sumatera Utara
3. Keinginan untuk mencapai umpan balik Para entrepreneur menikmati tantangan-tantangan sehubungan dengan upaya
mengelola sebuah bisnis dan mereka ingin mengetahui bagaimana hasil-hasil yang dicapai mereka dan secara konstan mereka mencari informasi umpan
balik. 4. Orientasi kedepan
Para entrepreneur memiliki naluri kuat untuk mencari serta untuk menentukan peluang-peluang. Mereka melihat kedepan dan mereka kurang memperhatikan
apa saja yang telah dilakukan kemarin, dibandingkan dengan apa yang dilihat besok.
5. Energi tingkat tinggi Para entrepreneur lebil enerjik, dibandingkan dengan orang rata-rata. Energi itu
merupakan faktor kritikal. Jam kerja yang lama dan upaya kerja keras merupakan peraturan bagi para entrepreneur.
6. Lebih dipentingkan peraihan prestasi dibandingkan dengan upaya mendapatkan uang
Pencapaian prestasi merupakan faktor primer yang memotivasi di lingkungan para entrepreneur. Uang hanya sekedar untuk prestasi yang diraih.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Kreativitas