Faktor Sikap Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi MKJP Faktor Petugas Kesehatan Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi MKJP

memakai kontrasepsi MKJP tidak karna pengetahuan saja, melainkan responden mau memakai MKJP karena adanya faktor dari keluarga, seperti tradisi ataupun dorongan dari mertua tidak hanya itu responden juga mendapat ajakan dari tetangga atau teman yang sudah berpengalaman memakai kontrasepsi MKJP tersebut.

5.2 Faktor Sikap Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi MKJP

Hasil analisis univariat menunjukkan 52 orang 54,7 memiliki sikap cukup. Sementara diantara responden dengan sikap kategori baik diperoleh 13 orang 13,7. Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,001 p0,05, maka dapat disimpulkan ada faktor yang bermakna antara sikap dalam pemakaian MKJP. Hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian Nasution 2010, bahwa ada pengaruh antara faktor sikap terhadap keikutsertaan wanita PUS dalam penggunaan KB IUD. Sama halnya dengan penelitian Viviroy 2012, ada pengaruh antara sikap ibu terhadap penggunaan KB IUD. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap mencerminkan kesenangan atau ketidaksenangan seseorang terhadap sesuatu. Sikap beras al dari pengalaman atau dari orang dekat dengan kita. Banyak ibu bersikap negatif terhadap alat kontrasepsi MKJP, hal ini karena beredarnya rumor bahwa MKJP IUD bisa berpindah-pindah tempatnya bahkan bisa ke jantung. Dan mereka malu karena harus membuka bagian yang paling rahasia dari tubuhnya dan takut karena yang didengarnya sangat sakit ketika pemasangan IUD BKKBN, 2011. Universitas Sumatera Utara Menurut peneliti, seorang wanita PUS akan menggunakan KB MKJP apabila ia mempunyai responn positif terhadap KB MKJP. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah aseptor KB MKJP di Kecamatan Medan Denai, bukan hanya karna faktor pengetahuan melainkan adanya kemauan sendiri dan adanya ajakan dari orang – orang sekitar yang sudah berpengalaman memakai dan merasakan adanya kenyamanan tanpa keluhan.

5.3 Faktor Petugas Kesehatan Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi MKJP

Hasil analisis univariat menunjukkan 48 orang 50,5 informasi dari petugas kesehatan kategori baik. Sementara diantara responden dengan informasi yang di dapat dari petugas kesehatan kategori cukup diperoleh sebanyak 47 orang 49,5. Hasil analisi bivariat dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,007 p0,05, maka dapat disimpulkan ada faktor yang bermakna antara petugas kesehatan dalam pemakaian MKJP. Dalam hal penyampaian konseling terhadap calon peserta KB, ternyata sudah dilakukan secara optimal oleh pemberi pelayanan, tetapi masih ada dijumpai peserta KB yang memutuskan untuk berhenti menggunakan alat kontrasepsi ketika timbul efek samping maupun masalah kesehatan. Salah satu masalah dalam pelayanan KB di Indonesia adalah masih rendahnya kualitas pelayanan terhadap pengguna kontrasepsi, yang ditandai dengan masih tingginya angka efek samping, komplikasi dan kegagalan pengguna kontrasepsi BKKBN, 2012. Pelayanan KB yang berkualitas harus mencakup pemberian pelayanan KIPK yang dapat melindungi klien dari resiko efek samping dan komplikasi serta meminimalkan kemungkinan terjadinya kegagalan. Walaupun telah Universitas Sumatera Utara dilakukan upaya untuk meningkatkan pelayanan KB, masih terdapat beberapa hambatan dalam penggunaan kontrasepsi, untuk itu diperlukan upaya, antara lain dengan memberikan Komunikasi InterpersonalKonseling KIPK pada saat sebelum pelaksanaan, saat pelaksanaan dan pasca pelaksanaan BKKBN, 2012. Hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian Nasution 2010, bahwa ada pengaruh antara faktor pelayanan KB terhadap keikutsertaan wanita PUS dalam penggunaan KB IUD. Sama halnya juga penelitian Karen Katz 2011, hasil penelitiannya di El Salvador mengatakan bahwa tingkat penggunaan IUD rendah disebabkan oleh adanya rumors, kurangnya perhatian dan metode selama konseling dan keterampilan petugas kesehatan. Penelitian diatas didukung oleh penelitian Suprihastuti 2010, adanya kemudahan dan ketersediaan sarana pelayanan ternyata berdampak positif terhadap penggunaan alat kontrasepsi. Menurut penelitian Adamchak di Nepal dalam Satyavada and Adam 2012, bahwa perbaikan dalam penyampaian pelayanan kontrasepsi dan penyediaan akses yang mudah secara signifikan dapat meningkatkan proporsi keikutsertaan ber-KB yang akhirnya akan memberikan pilihan terhadap pengaturan kelahiran dan ukuran keluarga. Kemudian untuk meningkatkan penerimaan partisipasi pria dalam KB perlu dilakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi KIE mengenai jenis metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan biaya pelayanan KB melalui pertemuan kelompok atau paguyuban dengan melibatkan PLKB kecamatan, TOMA, TOGA . Hingga saat ini pelayanan KB seperti komunikasi informasi dan edukasi masih kurang berkualitas terbukti dari peserta KB yang berhenti menggunakan alat kontrasepsi dengan alasan efek samping, kesehatan dan kegagalan pemakaian. Universitas Sumatera Utara Dengan memberikan pelayanan yang berkualitas khususnya informasi tentang KB IUD dapat memengaruhi seseorang untuk menggunakan KB tersebut Pendit, 2011. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, petugas kesehatan memang sangat berpengaruh terhadap PUS dalam pemakaian MKJP. Kegiatan – kegiatan yang di lakukan seperti halnya penyuluhan, dan melakukan safari KB itu sangat mendukung sekali sehingga memudahkan PUS untuk melakukan pemakaian kontrasepsi MKJP.

5.4 Faktor Dukungan Suami Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi MKJP

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Pasangan Usia Subur ( PUS ) Terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Kecamatan Medan Denai

0 2 14

Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Pasangan Usia Subur ( PUS ) Terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Kecamatan Medan Denai

0 0 2

Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Pasangan Usia Subur ( PUS ) Terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Kecamatan Medan Denai

0 0 7

Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Pasangan Usia Subur ( PUS ) Terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Kecamatan Medan Denai

0 0 22

Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Pasangan Usia Subur ( PUS ) Terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Kecamatan Medan Denai

1 1 3

Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Pasangan Usia Subur ( PUS ) Terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Kecamatan Medan Denai

0 0 47

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pada Isteri Pasangan Usia Subur (Pus) Di Kecamatan Doloksanggul Tahun 2012

0 0 19

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pada Isteri Pasangan Usia Subur (Pus) Di Kecamatan Doloksanggul Tahun 2012

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pada Isteri Pasangan Usia Subur (Pus) Di Kecamatan Doloksanggul Tahun 2012

0 1 10

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pada Isteri Pasangan Usia Subur (Pus) Di Kecamatan Doloksanggul Tahun 2012

0 0 25