DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana
20 Tabel 2.2 Beberapa Gugus Alkil
21 Tabel 2.3 Lima Suku Pertama Alkena
23 Tabel 2.4 Empat Suku Pertama Alkuna
25 Tabel 2.5 Titik Didih Beberapa Isomer Alkana
26 Tabel 2.6 Titik Didih Beberapa Alkena
28 Tabel 2.7 Titik Didih Beberapa Alkuna
30 Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
36 Tabel 4.1. Rata – Rata Nilai Hasil Belajar
45 Tabel 4.2 Rata – Rata dan Standar Deviasi Hasil Belajar
45 Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Uji Normalitas
46 Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
47 Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Uji Hipotesis
48
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Diagram Alir Desain Penelitian
37 Gambar 4.2 Diagram Hasil Rata-rata Postest Sampel
46
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus 53
Lampiran 2. Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran 55
Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen 75
Lampiran 4. Soal Instrumen Test 85
Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen 93
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 94
Lampiran 7. Jawaban Lembar Kerja siswa 101
Lampiran 8. Media Powerpoint 105
Lampiran 9. Instrumen Soal Yang Telah Valid 113
Lampiran 10. Kunci Jawaban Instrumen Tes Valid 119
Lampiran 11. Perhitungan Validitas Tes 120
Lampiran 12. Tabel Validitas Instrumen Penelitian 122
Lampiran 13. Perhitungan Reliabilitas Tes 123
Lampiran 14. Tabel Reliabilitas Instrumen 124
Lampiran 15. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 125
Lampiran 16. Tabel Tingkat Kesukaran Instrumen 127
Lampiran 17. Perhitungan Daya Pembeda Instrumen 128
Lampiran 18. Tabel Daya Beda Instrumen 130
Lampiran 19. Tabel Rekapitulasi Hasil Analisis Instrumen Tes 131
Lampiran 20. Tabulasi Data Nilai Siswa 132
Lampiran 21. Perhitungan Standar Deviasi 133
Lampiran 22.Uji Normalitas Data 135
Lampiran 23. Uji Homogenitas 137
Lampiran 24. Pengujian Hipotesis 138
Lampiran 25. Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment 140
Lampiran 26.Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 142
Lampiran 27. Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t 143
Lampiran 28. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 144
Lampiran 29. Jadwal Kegiatan Penelitian 145
Lampiran 30. Dokumentasi Penelitian 146
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu komponen yang tidak dapat diabaikan dalam hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam pendidikan disekolah, terdapat banyak mata pelajaran, diantaranya adalah sains yang didalamnya terdapat mata
pelajaran kimia, fisika, biologi dan matematika. Kimia merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam IPA yang berkaitan dengan komposisi,
struktur dan sifat, dinamika dan energi kinetik zat yang melibatkan keterampilan, penalaran dan ilmu kimia juga sangat berkaitan dengan kehidupan sehari – hari,
contohnya seperti dalam proses pernafasan, udara yang dihirup dan dikeluarkan itu merupakan salah satu contoh ilmu kimia. Sehingga dapat dikatakan bahwa
ilmu kimia sangatlah penting untuk dikuasai. Fakta dilapangan menunjukkan bahwa pembelajaran kimia terutama pada
Pokok bahasan hidrokarbon yang merupakan materi kimia yang diberikan kepada siswa kelas X semester genap masih sulit dipahami oleh siswa. Hidrokarbon
membahas tentang cara penentuan tata nama, membedakan rumus alkana, alkena, dan alkuna, serta penentuan isomer. Yang secara keseluruhan pokok bahasan
hidrokarbon ini memiliki karakteristik pemahaman konsep, yang membuat siswa cenderung menghapal dan pemahaman akan konsep tersebut kurang. Sehingga
menyebabkan siswa menganggap kimia rumit dan tidak diminati. Berdasarkan pengalaman peneliti ketika melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan Terpadu PPLT di SMA Negeri 1 Tigapanah dan hasil observasi di SMA Negeri 1 Delitua, siswa – siswi SMA kurang menaruh perhatian
terhadap pelajaran kimia yang berdampak pada hasil belajar kimia yang rendah. Faktor – faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa tersebut antara lain
aktivitas siswa yang kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar, kurangnya minat belajar siswa, interaksi siswa dalam pembelajaran kurang terjalin, antar
siswa tidak saling membantu dalam memecahkanmenyelesaikan soal latihan, sebaliknya siswa saling menonjolkan diri untuk menjadi yang terbaik, akhirnya
siswa terbagi atas tiga kelompok yaitu kelompok siswa yang cepat, sedang dan lambat dalam memahami pelajaran. Dengan terbentuknya kelompok tersebut,
maka perhatian guru selalu terfokus kepada siswa kelompok cepat dan akan menimbulkan kesenjangan dikalangan siswa di kelas tersebut. Hal seperti inilah
yang harus dihindari oleh seorang guru, untuk itu diperlukan metode – metode yang menitikberatkan kerjasama antara ketiga kelompok.
Hal ini membuat lembaga pendidikan seperti sekolah dituntut untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia SDM yang kompeten. Adanya otonomi
daerah juga membawa perubahan-perubahan serta penyesuaian pendidikan secara demokratis, yang sangat memperhatikan keragaman kebutuhan daerah dan siswa
itu sendiri. Kualitas tenaga pendidik akan sangat berpengaruh terhadap mutu pendidikan yang dikelolanya terutama dalam membelajarkan siswa. Keberhasilan
pembelajaran kimia pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas SMA menjadi harapan semua pihak khususnya guru kimia. Guru merupakan pemegang
peranan utama dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar perlu melibatkan berbagai macam kegiatan yang harus dilakukan, terutama jika
menginginkan hasil yang optimal. Salah satu cara yang dapat dipakai agar mendapatkan hasil optimal seperti yang diinginkan adalah memberi tekanan
dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilaksanakan dengan memilih salah satu model pembelajaran yang tepat seperti pembelajaran kooperatif. Pembelajaran
Kooperatif adalah pembelajaran secara gotong royong yang melibatkan siswa untuk bekerjasama dalam pemecahan masalah.
Dalam penelitian ini calon peneliti akan meneliti dua model pembelajaran kooperatif yaitu tipe STAD dan jigsaw. Model pembelajaran tipe STAD ini
merupakan sebuah metode pembelajaran yang terdiri dari 4 atau 5 orang yang heterogen dari segi tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang budaya.