Fungsi Perpindahan Shape Function Matriks Kekakuan Pemodelan pada Program Plaxis

- - - Gambar 2.15 Jenis-Jenis Elemen Di dalam elemen terdapat dua jenis titik, yaitu titik nodal dan juga titik integrasi. Titik nodal adalah titik yang berguna sebagai penghubung antar elemen. Perpindahan ataupun deformasi terjadi pada titik nodal. Titik integrasi stress point dapat digunakan untuk menghitung tegangan dan regangan yang terjadi pada elemen. Gambar 2.16 Titik Nodal dan Integrasi

II.4.4.2. Fungsi Perpindahan Shape Function

Universitas Sumatera Utara Fungsi perpindahan atau shape function N adalah fungsi yang menginterpolasikanperpindahan di titik nodal ke perpindahan di elemen dengan menggunakan segitiga Pascal. Dalam pemilihan fungsi perpindahan, hal mendasar yang perlu diketahui adalah fungsi perpindahan di titik yang ditinjau selalu bernilai satu dan bernilai nol 0 di titik lainnya. Gambar 2.17 Jenis Fungsi Perpindahan

II.4.4.3. Matriks Kekakuan

Persamaan dari matriks kekakuan adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara dimana [D] : matriks konstitutif yang nilainya bergantung pada jenis permodelan . [k] : matriks kekakuan stiffness matrix [B] : matriks interpolasi regangan � = � 1 −� � 1 � � 1 1 −� 2 �  Untuk elemen plane stress 2.24 � = � 1+ �1−2� � 1 − � � � 1 − � 1 −� 2 �  Untuk elemen plane strain 2.25

II.4.4.4. Pemodelan pada Program Plaxis

Dalam menggunakan program Plaxis, pengguna harus mengetahui terlebih dahulu konsep pemodelan yang akan dipilih. Sebelum melakukan perhitungan secara numerik, maka terlebih dahulu dibuat model dari pondasi tiang pancang yang akan dianalisis, seperti Gambar 2.18 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Gambar 2.18 Pemodelan Pondasi Tiang Pancang pada Program Plaxis Material yang dipergunakan dalam pemodelan tersebut adalah material tanah dan material pondasi, dimana masing-masing material mempunyai sifat teknis yang mempengaruhi perilakunya. Dalam program Plaxis, sifat – sifat tersebut diwakili oleh parameter dan pemodelan yang spesifik.Pemodelan pada Plaxis mengasumsikan perilaku tanah bersifat isotropis elastic linier berdasarkan Hukum Hooke. Akan tetapi, model ini memiliki keterbatasan dalam memodelkan perilaku tanah, sehingga umumnya digunakan untuk struktur yang padat dan kaku di dalam tanah. Input parameter berupa Modulus Young E dan rasio Poisson υ dari material yang bersangkutan. � = � � 2.26 � = � ℎ � � 2.27 Universitas Sumatera Utara Di dalam program Plaxis ada beberapa jenis permodelan tanah antara lain model tanah Mohr – Coulomb dan model Soft Soil. 1. Model Mohr – Coulomb Pemodelan Mohr – Coulomb mengasumsikan bahwa perilaku tanah bersifat plastis sempurna linear elastic perfect plastic model, dengan menetapkan suatu nilai tegangan batas dimana pada titik tersebut tegangan tidak lagi dipengaruhi oleh regangan. Input parameter meliputi lima buah parameter yaitu : - modulus Young E dan rasio Poisson υ yang memodelkan keelastisitasan tanah - kohesi c , sudut geser ϕ memodelkan perilaku plastis dari tanah - dan sudut dilatasi ψ memodelkan perilaku dilantansi tanah Pada pemodelan Mohr – Coulumb umumnya dianggap bahwa nilai E konstan untuk suatu kedalaman pada suatu jenis tanah, namun jika diinginkan adanya peningkatan nilai E per kedalaman tertentu disediakan input tambahan dalam program Plaxis. Untuk setiap lapisan yang memperkirakan rata – rata kekakuan yang konstan sehingga perhitungan relatif lebih cepat dan dapat diperoleh besar deformasi yang terjadi. Selain lima parameter di atas, kondisi tanah awal memiliki peran penting dalam masalah deformasi tanah. Nilai rasio Poisson υ dalam pemodelan Mohr – Coulombdidapat dari hubungannya dengan koefisien tekanan � � = � ℎ � � 2.28 Universitas Sumatera Utara dimana : υ 1 −υ = � ℎ � � 2.29 Secara umum nilai υ bervariasi dari 0,3 sampai 0,4 namun untuk kasus – kasus penggalian unloading nilai υ yang lebih kecil masih realistis.Nilai kohesi c dan sudut geser ϕ diperoleh dari uji geser triaxial, atau diperoleh dari hubungan empiris berdasarkan data uji lapangan. Sementara sudut dilatasi ψ digunakan untuk memodelkan regangan volumetrik plastik yang bernilai positif. Pada tanah lempung NC, pada umumnya tidak terjadi dilantasi ψ = 0, sementara pada tanah pasir dilantasi tergantung dari kerapatan dan sudut geser ϕ dimana ψ = ϕ – 30°. Jika ϕ 30° maka ψ = 0. Sudut dilatasi ψ bernilai negatif hanya bersifat realistis jika diaplikasikan pada pasir lepas. 2. Model Tanah Lunak Soft Soil Seperti pada pemodelan Mohr – Coulomb, batas kekuatan tanah dimodelkan dengan parameter kohesi c, sudut geser dalam tanah ϕ, dan sudut dilantasi ψ. Sedangkan untuk kekakuan tanah dimodelkan menggunakan parameter λ dan k , yang merupakan parameter kekakuan yang didapatkan dari uji triaksial maupun oedometer. λ ∗ = � � 2.31+ � 2.30 � ∗ = 2 � � 2.3 1+ � 2.31 Universitas Sumatera Utara Model Soft Soil ini dapat memodelkan hal – hal sebagai berikut : - Kekakuan yang berubah bersama dengan tegangan Stress Dependent Stiffness - Membedakan pembebanan primer primary loading terhadap unloading – preloading - Menghitung tegangan pra – konsolidasi.

II.4.4.5. Parameter-Parameter yang Digunakan pada Program Plaxis

Dokumen yang terkait

Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang pada Titik Bore Hole - 01 dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus : Hotel Medan Siantar Sinaksak – Pematang Siantar)

3 76 181

Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang pada Titik Bore Hole - 01 dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus : Hotel Medan Siantar Sinaksak – Pematang Siantar)

49 317 181

Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang pada Titik Bore Hole - 01 dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus : Hotel Medan Siantar Sinaksak – Pematang Siantar)

0 3 18

Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang pada Titik Bore Hole - 01 dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus : Hotel Medan Siantar Sinaksak – Pematang Siantar)

0 0 1

Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang pada Titik Bore Hole - 01 dengan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus : Hotel Medan Siantar Sinaksak – Pematang Siantar)

0 1 7

Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Menggunakan Metode Sondir, SPT, Metode Elemen Hingga pada Proyek Pembangunan Hotel Medan-Siantar, Sinaksak, Pematang Siantar

0 0 17

Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Menggunakan Metode Sondir, SPT, Metode Elemen Hingga pada Proyek Pembangunan Hotel Medan-Siantar, Sinaksak, Pematang Siantar

0 0 1

Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Menggunakan Metode Sondir, SPT, Metode Elemen Hingga pada Proyek Pembangunan Hotel Medan-Siantar, Sinaksak, Pematang Siantar

0 1 6

Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Menggunakan Metode Sondir, SPT, Metode Elemen Hingga pada Proyek Pembangunan Hotel Medan-Siantar, Sinaksak, Pematang Siantar

0 1 73

Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Menggunakan Metode Sondir, SPT, Metode Elemen Hingga pada Proyek Pembangunan Hotel Medan-Siantar, Sinaksak, Pematang Siantar

0 1 1