Tabel 4.6. Data Tiang Pancang pada titik BH-2 No.
Keterangan Keterangan
1 Lokasi
BH-2 2
Jenis Pondasi Pondasi Tiang Pancang
3 Diameter Tiang m
0,6 4
Luas Penampang m
2
0,2826 5
Panjang Tiang m 12 m
6 Modulus Elastisitas E kNm
2
33.234.018 7
Berat jenis γ kNm
3
24 8
Angka Poisson µ 0,12
IV.3.1 Proses Pemodelan pada Program Plaxis
1. Langkah pertama untuk melakukan pemodelan tanah pada program Plaxis
adalah mengatur parameter dasar dari model elemen hingga. Hal ini dapat dilakukan pada jendela pengaturan global general setting.
Gambar 4.8. Kotak Dialog Pengaturan Global general setting pada Plaxis
Universitas Sumatera Utara
2. Langkah selanjutnya adalah memodelkan struktur tanah yang ingin
dilakukan analisa. Pilih garis geometri geometry line dengan
mengambil lebar sebesar 20d d = diameter tiang yaitu sebesar 12 m dan kedalaman tanah 30 m.
3. Lalu buatlah pemodelan struktur lapisan tanah sesuai dengan kondisi
masing – masing lapisan di lapangan disertai dengan pemodelan tiang pancangnya.
4. Setelah itu, gunakan tombol interface
. Fungsi dari tombol interface adalah untuk membedakan kekakuan dari pada material tiang pancang
dengan tanah. 5.
Gambarkan beban permukaan surface load dengan memilih sistem beban terpusat A point loads
.Masukkan nilai beban dengan mengklik ujung beban, yaitu sebesar 2500 kN.
6. Kemudian buatlah kondisi batas boundary conditions, dengan mengklik
tombol standard fixities . Sebagai hasilnya, program akan
mendefenisikan tanah seperti mengalami kondisi tumpuan jepit penuh pada bagian dasardan kondisi tumpuan jepit – rol pada sisi vertikal.
7. Masukkan data material dengan menggunakan tombol material set tanah
dan tiang, pilih soil . Untuk data interface pada set type. Dimana nila R inter yang digunakan untuk tanah adalah 0,67 dan untuk tiang adalah 1.
Nilai ini diperoleh dari buku panduan manual Plaxis
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.9. Pemasukan data tanah dan tiang pancang pada material sets
Gambar 4.10. Pemodelan tiang pancang dan lapisan tanah pada titik BH-2
Universitas Sumatera Utara
8. Setelah itu, klik tombol generate mesh, maka akan ditampilkan distribusi
elemen mesh pada jendela Output. Klik tombol Update untuk kembali pada tampilan awal.
Gambar 4.11. Generated mesh tanah pada program Plaxis 9.
Kemudian klik tombol initial conditions untuk memodelkan muka air tanah. Klik pada tombol phreatic level untuk menggambarkan kedalaman
muka air tanah.
Gambar 4.12. Initial water pressure pada program Plaxis
Universitas Sumatera Utara
10. Kemudian klik tombol generate water pressure untuk mendefenisikan
tekanan air tanah. Lalu setelah muncul diagram active pore pressures, klik update, maka akan kembali ke tampilan initial water pressure, lalu klik
initial pore pressure, dan generate pore pressure maka akan muncul diagram untuk effective stresses.
a
b Gambar 4.13. a Active pore pressures dan b Effective stresses
Universitas Sumatera Utara
11. Selanjutnya akan dilakukan perhitungan dengan mengklik tombol
Calculate, lalu buatlah perhitungan Phase 1 dan Phase 2 seperti Gambar 4.14. di bawah ini.
Gambar 4.14. Kotak dialog untuk Calculations pada program Plaxis
12. Kemudian lakukan pemilihan titik nodal sebagai titik yang ditinjau, titik
nodal A yang terletak di ujung atas tiang dan titik nodal B yang terletak di ujung bawah tiang seperti pada Gambar 4.15.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.15. Pemilihan titik nodal 13.
Lalu klik tombol Calculate untuk melakukan perhitungan daya dukung pondasi tiang pancang.
Gambar 4.16. Proses perhitungan pada program Plaxis
Titik nodal A
Titik nodal B
Universitas Sumatera Utara
14. Maka akan keluar kotak dialog yang berisi nilai Phi Reductionsebagai
berikut.
Gambar 4.17. Nilai Phi Reduction pada program Plaxis
IV.3.2. Daya Dukung Tiang Pancang dengan menggunakan program Plaxis