3.6 Definisi Operasional Tabel 2. Definisi operasional untuk variabel bebas, terikat dan terkendali
No Variabel
Definisi Operasional
1 Obat
kumur ekstrak
daun Pegagan
Hasil pencampuran ekstrak daun pegagan 5 ml dengan akuades, larutan sorbitol sebagai bahan pemanis, papper
mint oil sebagai bahan penyegar dan Carboxymethyl cellulose CMC sebagai suspending agent yang bekerja
untuk melarutkan zat yang tidak terlarut dalam airsecara homogen.
2 Indeks plak
Indeks plak Loe dan Silness didasarkan pada ketebalan penumpukan plak pada permukaa gigi di sisi distovestibular,
vestibular, mesiovestibular dan oral. Kriteria pemberian skor:
= Tidak ada plak = Ada plak tipis disekitar tepi gingiva bebas dan
permukaan. Plak terlihat dengan mnggesekkan sonde sepanjang permukaan gigi
= Terdapat penumpukan plak yang sedang pada poket gingiva bebas yang terlihat dengan mata
= Terdapat penumpukan plak yang banyak pada poket gingiva atau pada permukaan gigi dan batas tepi gingiva
bebas, tumpukan itu sudah dapat dilihat dari jauh. Perhitungan Jumlah skor gigi yang diperiksa
Skor individual = Jumlah permukaan gigi yang diperkisa
Perhitungan Jumlah skor individual Skor populasi =
Jumlah subjek yang diperiksa
3 Volume
obat kumur
10 ml per kali kumur 4
Lama dan waktu berkumur
Obat kumur dikumur selama 30 detik pada pagi dan malam hari sesudah penyikatan gigi
5 Frekuensi
berkumur Dikumur dua kali sehari
6 Waktu
dan frekuensi
menyikat gigi Setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur, dua kali
penyikatan dalam sehari
Universitas Sumatera Utara
No Variabel
Definisi Operasional
7 Jenis pasta gigi
dan sikat gigi Pasta gigi yang mengandung fluoride dan bulu sikat gigi
yang lunak.
3.7 Alat dan Bahan 3.7.1 Alat
Alat yang digunakan dalam prosedur pengestrakan daun pegagan adalah: 1. Timbangan
2. Kertas perkamen 3. Perkolator
4. Kapas 5. Aluminium foil
6. Blender 7. Cawan porselin
8. Infus set 9. Penangas air
10. Kertas saring 11.Vacum rotavapor
Alat yang digunakan dalam peracikan obat kumur ekstrak daun pegagan adalah:
1. Spatula 2. Gelas ukur
3. Botol kosong untuk obat kumur 4. Spidol
5 Timbangan Alat yang digunakan dalam prosedur pengumpulan data adalah:
1. Kaca mulut 2. Pinset
3. Sonde 4. Probe
Universitas Sumatera Utara
5. Kapas 6. Sarung tangan
7. Masker 8. Gelas kumur
9. Cermin 10. Kerstas tisu
11. Alat tulis 12. Lembar pemeriksaan
3.7.2 Bahan 1. Ekstrak daun pegagan 5
2. Akuades 3. Etanol 96
4. Sorbitol 20 5.Peppermint oil 1
3.8 Prosedur Penelitian 3.8.1 Prosedur Ekstrak
1. Pegagan diseleksi dengan cara dipilih pegagan segar berwarna hijau kemudian
dipetik daun pegagan dari batang dan akar pegagan tersebut kemudian dicuci bersih dan ditimbang berat basah daun pegagan 700 gr + 750 gr + 920 gr + 1020
gr + 270 gr = 3660 gr
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2 : Daun pegagan ditimbang 2. Daun pegagan dipotong kecil-kecil.
3. Daun pegagan dikeringkan di dalam lemari pengering selama beberapa hari dengan suhu 40ºC hingga kering.
Gambar 3 : Proses Pengeringan Simplisia 4. Pegagan yang sudah kering ditimbang kembali dan haluskan dengan
blender,diayak sehingga didapat serbuknya didapatkan berat 135 gr + 255 gr + 156 gr = 546 gr
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4 : Proses penghalusan simplisia 5. Kemudian diletakkan dalam wadah dan tuangkan etanol 96 untuk perendaman
lalu diaduk dan ditutup. Diamkan selama 1 jam di tempat yang gelap dan wadah dibuka setiap 30 menit untuk diaduk agar massa serbuk tidak mengendap.
Gambar 5 : Proses perendaman simplisia dengan aquades
6. Selama 1 jam, massa dimasukkan ke dalam perkulator yang telah dilapisi kapas dan kertas kering. Setelah itu ditambahkan etanol 96 sampai hampir penuh dan
diatasnya dilapisi dengan kertas saring. Perkulator ditutup dengan alluminium foil dan plastik dan diikat dengan karet gelang. Lalu pasang infuse set untuk
menyambung perkulator ke botol kaca yang digunakan untuk menampung tetesan ekstrak.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6 : Proses pemindahan simplisia ke dalam perkulator
7. Biarkan selama 24 jam dan infuse set dalam keadaan terkunci. Setelah 24 jam infuse set dibuka dan dibiarkan hingga cairan menetes dengan kecepatan 1
mlmenit atau 20 tetes per menit, perkolat ditampung dan etanol 96 ditambahkan berulang-ulang secukupnya dengan cara etanol ditambahkan sampai batas 2-5 cm
sebelum ujung botol kaca.
Gambar 7 : Proses ekstraksi 8. Ekstrak cair diuapkan etanolnya dengan menggunakan vacum rotavapor.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8 : Proses penguapan ekstrak cair 9. Pada suhu 50ºC sehingga didapatkan ekstrak kental.
10. Ekstrak dimasukkan dalam botol kaca berukuran 150 ml dan disimpan dalam kulkas.
3.8.2 Peracikan Obat Kumur 1. Ekstrak daun pegagan cairan diencerkan sampai konsentrasi 5 yang dicampurkan
dengan sorbitol 20, papermint oil 10 dan akuades 1 liter untuk pembuatan 1 liter.
2. Carboxymenthyl cellulose CMC 0,5 ditambahkan dalam campuran tersebut sebagai emulgator dan diaduk sampai homogen.
3. Hasil campuran dimasukkan ke dalam botol kosong sebanyak 140 ml.
3.8.3 Pemeriksaan Awal 1. Pemeriksaan subjek penelitian dilakukan dengan pengisian kuesioner dan
pemeriksaan langsung. Semua sampel akan dilakukan akan dilakukan untuk skrining terlebih dahulu sesuai kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan.
2. Subjek yang terpilih kemudian diberi penjelasan mengenai prosedur penelitian dan diminta untuk mengisi lembar informed consent.
Universitas Sumatera Utara
3.Pada hari pertama, subjek penelitian diperiksa pada pagi hari di Instalasi Periodonsia dan dilakukan pemeriksaan indeks plak 1 dengan menggunakan
indeks plak Loe dan Silness. 4. Pada tiap bagian diberi skor 0-3 sesuai dengan kriteria dibawah ini:
Skor Kriteria Loe dan Silness
Tidak ada plak. 1
Ada plak tipis di sekitar tepi gingival bebas dan permukaan. Plak terlihat dengan menggesekkan sonde sepanjang
permukaan gigi. 2
Terdapat penumpukan plak pada poket gingival atau pada permukaan gigi dan batas tepi gingival bebas yang dapat
terlihat dengan mata. 3
Terdapat penumpukkan plak yang banyak pada poket gingiva atau pada permukaan gigi dan batas permukaan gingiva bebas,
tumpukkan ini sudah dapat dilihat dari jauh.
5. Skor plak tiap gigi ditentukan dengan rumus:
6. Hasil pemeriksaan dicatat pada lembar pemeriksaan. 7. Indeks plak diperoleh dengan menjumlahkan skor plak tiap gigi
kemudian dibagi jumlah gigi yang diperiksa.
8. Masing-masing sampel diberikan obat kumur sebanyak 1 botol sebanyak 140 ml.
Indeks Plak = Jumlah total skor plak empat permukaan gigi yang diperiksa 4
Indeks plak = Jumlah total skor plak yang diperiksa Jumlah permukaan gigi yang diperiksa
Universitas Sumatera Utara
9. Subjek penelitian diintruksikan untuk menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
10. Setelah itu, subjek penelitian diintruksikan berkumur dengan obat kumur yang diberikan sebanyak 10 ml selama 30 detik setelah sikat gigi pada pagi hari dan
malam hari sebelum tidur sampai hari ke-7.
3.8.4 Pemeriksaan Akhir
1. Pemeriksaan dilakukan pada hari ke-1, ke-4 dan ke-7.
2. Subjek penelitian diperiksa pada pagi hari di Instalasi Periodonsia kemudian
dilakukan pemeriksaan indeks plak II. 3.
Hasil pemeriksaan dicatat pada lembar pemeriksaan.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Skema Prosedur Penelitian
consent Populasi
Sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi
Analaisis Data Indeks plak II skor indeks plak pasta sikat gigi + obat
kumur hari ke-1, ke-4, dan ke-7 Perlakuan
kontrol
Indeks plak I pagi hari pra menyikat gigi
Pencatatan hasil pemeriksaan Informed
Kelompok Perlakuan diberikan obat kumur ekstrak daun pegagan
5
Pencatatan hasil pemeriksaan
Kelompok Kontrol diberikan plasebo
Universitas Sumatera Utara
3.10 Pengelolaan dan Analisis Data 3.10.1 Pengelolaan Data