memiliki sifat antiseptik atau antibakteri yang berguna untuk menghambat pembentukan plak dan pencegahan gingivitis.
15
2.2.1 Hubungan Plak dengan Penyakit Periodontal
Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai proses patologis yang mengenai jaringan periodontal. Sebagian besar penyakit periodontal inflamatif
disebabkan oleh infeksi bakteri. Walapun faktor-faktor lain juga dapat mempengaruhi jaringan periodontal, penyebab utama penyakit periodontal adalah mikroorganisme
yang berkolonisasi dipermukaan gigi.
11
Bakteri yang berada pada ekosistem kompleks biofil harus mempunyai kemampuan untuk bertahan hidup dan berkembang
dalam poket periodontal. Mikroorganisme periodontal harus memiliki minimal tiga karakteristiksebagai patogen yakni kapasitas kolonisasi, kemampuan menghindari
mekanisme pertahanan dari host, dan kemampuan untuk memproduksi substansi yang mampu menyebabkab inflamasi.
14
Kebanyakan bakteri bertahan hidup dalam komunitas kompleks yang merupakan biofilm. Biofilm adalah suatu kelompok
bakteri terorganisasi yang melekat pada permukaan dan berada di dalam lapisan lendir ekstraseluler. Semua bakteri ini berevolusi untuk bertahan hidup dalam
lingkungan oral seperti permukaan gigi, epitel gingiva dan rongga mulut. Plak dapat dibagi menjadi plak supragingiva dan subgingiva. Plak supragingiva berada di atas
margin gingiva, sedangkan plak subgingiva diantara gigi dan sulkus gingiva.
14
2.2.2 Mekanisme Pembentukan Plak
Pembentukan plak dapat dibagi atas tiga tahapan:
14
a. Perlekatan bakteri pada permukaan b. Pembentukan mikrokoloni pada permukaan
c. Pembentukan biofilm subgingiva yang matang. Pada tahap inisiasi, bakteri mulai melekat pada permukaan pelikel yang
terbentuk. Pelikel merupakan suatu lapisan tipis yang terdiri atas protein saliva yang melekat pada permukaan gigi dan satu lagi menyediakan permukaan yang dapat
menfasilitasi perlekatan bakteri. Pada pembentukan pelikel, bakteri mulai melekat pada permukaan terluar dari pelikel. Bakteri aerob gram positif terutamanya
Streptococci, Lactobacilli, dan Actinomycetes koloni inisial melekat pada pelikel
Universitas Sumatera Utara
dalam waktu beberapa jam. Bakteri tersebut melekat ke pelikel dengan fimbriae dan mulai memproduksi substansi yang dapat menstimulasi bakteri lain untuk turut
bergabung.
14
Pada kolonisasi inisial, bakteri bertumbuh dan melipatgandakan jumlahnya dengan cepat. Pembentukan mikrokoloni mulai terjadi jika permukaan gigi telah
ditutupi oleh bakteri. Biofilm semakin bertambah dengan bertambahnya divisi sel dari bakteri yang telah berikatan. Selain itu, koloni bakteri sekunder akan melekat pada
bakteri yang baru untuk melekat pada sel yang telah berikatan. Hasil dari pembentukan koagregasi adalah susunan kelompok bakteri yang berhubungan setelah
2-4 hari, terdapat banyak bakteri gram negatif seperti Phorphyromonas gingivalis, Actinobacillus, Prevotella, bakteri anaerob filamentus dan cocci dan bakteri
fusiform dengan patogenitas yang lebih tinggi mulai berkoloni.
14
Pematangan plak terjadi setelah hari ke 4. Bakteri yang dominan adalah spiral filamentus dan spesis spirochete. Apabila biofilm yang terbentuk tidak disingkirkan,
margin gingiva akan mulai meradang dan bengkak. Perubahan inflamator ini mengakibatkan kedalaman sulkus gingiva bertambah dalam sehingga biofilm dapat
meluas ke subgingiva. Dengan ini, terbentuklah biofilm plak subgingiva yang mendominasi oleh bakteri anaerob gram negatif seperti Tannerella forsythis,
Phorphyromonas gingivalis dan Trepoema denticola yang sangat berperan dalam periodontitis.
13,14
2.3 Indeks Pemeriksaan Klinis 2.3.1 Indeks Plak Plaque Index