Fase transisi pertama Fase Gigi Bercampur

Gambar 4.Fase gigi permanen. 22

2.2 Fase Gigi Bercampur

Selama fase gigi bercampur, dapat kita jumpai gigi desidui dan gigi permanen berada di dalam rongga mulut. Urutan erupsi gigi permanen dimulai dengan erupsinya molar pertama permanen pada usia sekitar 6 tahun. Kemudian diikuti dengan erupsi gigi insisivus pada usia 7 dan 8 tahun. Lalu erupsi gigi premolar, kaninus dan molar kedua permanen. 20 Oklusi pada fase gigi bercampur bersifat sementara dan tidak statis sehingga memungkinkan terjadinya maloklusi. Oleh karena itu, pada fase ini merupakan waktu yang tepat untuk dilakukan perawatan interseptif ortodontik untuk mencegah berkembangnya maloklusi dan memungkinkan pencapaian perkembangan wajah yang harmonis. 2,6 Fase gigi bercampur dibagi ke dalam tiga fase, yaitu fase transisi pertama, inter-transisi, dan transisi kedua. 21,23

2.2.1 Fase transisi pertama

Fase ini ditandai dengan erupsinya molar pertama permanen dan pergantian insisivus desidui oleh insisivus permanen. Erupsinya molar pertama permanen dimulai sekitar usia 6 tahun dan diikuti dengan erupsinya insisivus sentralis rahang bawah. 3,20 Hubungan oklusal pada fase gigi bercampur berhubungan dengan gigi permanen. Lokasi dan hubungan molar pertama permanen sangat bergantung pada kontak permukaan distal molar kedua desidui rahang atas dan rahang bawah. 9 Molar pertama permanen menuntun ke dalam lengkung gigi oleh permukaan distal dari molar kedua desidui. Terdapat tiga tipe hubungan molar pertama permanen, yaitu 9,19-23 : Universitas Sumatera Utara a. Flush terminal plane : permukaan distal molar kedua rahang atas dan molar kedua desidui rahang bawah dalam satu dataran vertikal Gambar 6. Tipe hubungan ini disebut dengan satu dataran vertikal flush terminal plane dan diperoleh relasi molar pertama tonjol lawan tonjol. Ini merupakan keadaan normal dari gigi desidui, dan dapat terkoreksi dengan pergerakan molar rahang bawah ke depan sejauh 3-5 mm terhadap rahang atas memanfaatkan developmental space maupun Leeway space yang ada sehingga relasi molar Klas I Angle dapat tercapai Gambar 7. 19-23 Pergeseran molar rahang bawah dari satu dataran vertikal menjadi Klas I Angle dapat terjadi dengan dua cara, yaitu the early shift dan the late shift. 5,9,19-23 The early shift terjadi selama awal fase gigi bercampur. Early mesial shift ini dimana pada primate space rahang bawah diastema yang terdapat diantara insisivus lateral dan kaninus desidui atas dan diantara kaninus desidui dan molar pertama desidui bawah akan tertutup oleh pergerakan ke depan molar pertama permanen Gambar 5A. 23 The late mesial shift terjadi dimana molar pertama permanen bawah hanya bergerak ke mesial secara langsung setelah kehilangan gigi molar kedua desidui bawah Gambar 5B. Karena panjang mesiodistal pada mahkota molar kedua desidui bawah lebih besar daripada rahang atas, maka kehilangan gigi tersebut menghasilkan pergerakan mesial yang besar oleh molar pertama permanen bawah. 23 Gambar 5. Pergeseran molar rahang bawah: A Early mesial shift. B Late mesial shift. 24 Universitas Sumatera Utara b. Mesial step terminal plane : tipe hubungan ini terlihat permukaan distal molar kedua desidui rahang bawah berada lebih mesial daripada molar kedua desidui rahang atas Gambar 6. Kemudian molar pertama permanen secara langsung erupsi dalam relasi Klas I Angle. Tipe ini biasanya terjadi pada awal pertumbuhan mandibula ke depan. Jika pertumbuhan mandibula terus berlanjut, maka dapat terjadi relasi molar Klas III Angle. Jika pertumbuhan mandibula ke depan minimal, maka akan terjadi relasi molar Klas I Angle Gambar 7. 5,9,19-23 c. Distal step terminal plane : karateristik tipe ini bila permukaan distal molar kedua desidui rahang bawah berada lebih distal daripada molar kedua desidui rahang atas Gambar 6. Kemungkinan relasi molar pada tipe ini adalah Klas II Angle Gambar 7. 5,9,19-23 Gambar 6. Tiga tipe hubungan molar pertama permanen: A Flush terminal plane BMesial step CDistal step. 9 Universitas Sumatera Utara Gambar 7. Hubungan oklusal pada gigi desidui dan gigi permanen. 5 Perubahan pada insisivus terjadi selama fase transisi pertama dimana insisivus desidui digantikan dengan insisivus permanen. Insisivus sentralis bawah merupakan yang pertama erupsi. Insisivus permanen memiliki ukuran lebih besar daripada insisivus desidui. Perbedaan mesiodistal di antara gigi insisivus desidui dan permanen disebut dengan incisal liability. 23,24 Pada segmen anterior, keempat insisivus permanen maksila rata-rata 7,6 mm lebih besar daripada insisivus desidui. Sedangkan pada insisivus permanen mandibula rata-rata 6,0 mm lebih besar daripada insisivus desidui. 24 Bhalajhi 2009 menyatakan bahwa incisal liability pada rahang atas rata-rata 7 mm, sedangkan pada rahang bawah 5 mm. 23,24 Incisal liability ini dapat dibagi oleh beberapa faktor 12,24 : a. Pemanfaatan ruangan diantara gigi pada gigi desidui akan menyediakan ruang 4 mm di rahang atas dan 3 mm di rahang bawah. b. Peningkatan lebar antar kaninus. Universitas Sumatera Utara c. Perubahan inklinasi insisivus dari 150 ke 123 akan menyediakan ruang 2-3 mm. Gambar 8. Perubahan inklinasi gigi insisivus permanen dan desidui. 25

2.2.2 Fase Inter-Transisi